Jumat, 09 September 2011

TUHAN MENGGUGAT KEMAPANAN

Setiap orang pasti mengalami badai di dalam kehidupannya. Badai itu Tuhan ijinkan terjadi untuk mendewasakan dan menyempurnakan iman kita. Namun satu hal yang harus kita ingat, meski pun badai, namun ada Tuhan di dalam badai itu. Tuhan hendak mengajari kita sesuatu.

Didalam Ulangan 32:11, Tuhan memberi perumpamaan bahwa kita ini adalah anak-anak rajawali, dan Tuhan sendiri adalah induk rajawali. Di dalam ayat tersebut, kita akan mempelajari beberapa hal :

· Sarang rajawali selalu berada di tempat yang tinggi dan aman, untuk melindungi anak-anaknya yang masih belum bisa berbuat apa-apa. Ketika anak-anaknya mulai bertumbuh besar dan mempunyai sayap yang cukup besar dan kuat, maka induk rajawali akan ‘menggoyangbangkitkan’ isi sarangnya, membuat anak-anak mereka ‘terjatuh’. Tujuannya adalah agar anak-anak itu mau tidak mau harus belajar terbang, karena kemampuan terbang harus dimiliki oleh rajawali. Begitu pula dengan kita sebagai anak-anak Tuhan, kita juga harus mempunyai sepasang sayap (sayap berbicara tentang Firman Tuhan dan Roh Kudus), dan sayap itu bukan cuma sebagai hiasan saja, tetapi harus kita pakai, untuk terbang. Dan untuk belajar terbang, kita harus keluar dari sarang kita, dari zona nyaman kita, dan lebih peka lagi pada Tuhan.

  • Ketika anak-anak rajawali itu belajar terbang, ada dua kemungkinan yang dapat terjadi. Pertama, mereka dapat belajar dengan baik, sehingga tidak perlu dijatuhkan berulang kali dari sarang oleh induknya. Atau yang kedua, mereka harus dijatuhkan berulang kali dari sarangnya, karena mereka sulit sekali untuk mau belajar terbang, sehingga harus jatuh berulang kali. Pada kemungkinan yang kedua, maka itu dapat menyebabkan trauma, karena jatuh berulang kali. Hal ini pun terjadi dalam kehidupan anak-anak Tuhan. Ada yang berhasil belajar terbang, namun ada yang malah trauma karena jatuh berulang-ulang. Namun Saudara, jangan pernah berhenti untuk belajar terbang, karena Tuhan ingin mengerjakan hal yang besar dalam hidup kita, dan Tuhan sendiri yang mendukung kita. Untuk apa menjadi anak rajawali kalau tidak mau terbang?

Dalam Mazmur 37:23-25 berkata bahwa Tuhan yang menetapkan langkah-langkah orang, dan Ia tidak pernah membiarkan kita jatuh tergeletak. Tuhan menggugat kemapanan kita dari sarang kita, membuat kita seperti terjatuh, namun itu untuk kebaikan kita, untuk mendewasakan kita. Bersama Tuhan kita akan melakukan perkara yang besar! (Mazmur 60:14). Saudara, teruslah menaruh pengharapan di dalam Tuhan walau badai seperti apa pun yang dating, karena dalam pengharapan dalam Tuhan ada kekuatan yang baru, dan kita akan seperti rajawali yang naik terbang tinggi dengan kekuatan sayapnya (Yesaya 40:30-31). Tuhan memberkati.

Oleh : H.T Rode - GSII Salatiga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel ini bisa dikomentari melalui kotak dibawah ini

Pengikut Akun Facebook

Pengikut akun Twitter atau Blogger