Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut – sungut dan berbantah – bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak – anak Allah yang tidak bercela di tengah – tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang – bintang di dunia. Filipi 2:14-15
Saudara, setiap kita telah dimerdekakan dari dosa oleh darah Kristus di atas kayu salib. Kita bukan lagi hamba dosa, karena kita telah dibayar lunas oleh darah Kristus. Nah, sebagai orang yang telah dimerdekakan oleh darah Kristus, ada tugas dan tanggung jawab yang menanti setiap kita. Tugas ini begitu penting di akhir zaman ini, dimana penuaian besar – besaran akan terjadi. Kalau kita peka, maka kita akan ikut dalam kegerakan Tuhan ini. Namun jika kita tetap berdiam dalam zona nyaman kita, kita hanya akan menjadi orang kristen yang suam – suam kuku yang pada akhirnya akan dimuntahkan, dan kita akan tertinggal dari kegerakan yang Tuhan sedang kerjakan.
Tema kita kali ini adalah SHINE YOUR LIGHT yang artinya pancarkan cahayamu! Dalam khotbahNya di bukit, Yesus mengajar bahwa kita adalah terang dunia. Dan Ia berkata, tidak boleh cahaya terang itu disembunyikan, melainkan harus ditempatkan di atas kaki dian sehingga dapat menerangi sekelilingnya. Menjadi terang dapat diartikan menjadi teladan baik dalam perkataan, perbuatan, dan pemikiran, sehingga membawa kemuliaan bagi Bapa di sorga. Banyak orang mengartikan menjadi terang berarti menjadi lilin yang menyala, sehingga dapat menerangi sekitarnya dan menjadi berkat buat mereka. Namun kali ini kita akan sama – sama belajar menjadi terang yang tidak hanya sekedar lilin, tetapi seperti bintang – bintang di langit! Dan di akhir zaman ini, ada dua macam bintang, yaitu bintang yang bersinar dan bintang yang menghilangkan cahaya. Sama – sama bintang dan mempunyai cahaya lho, tapi bedanya yang satu memancarkan cahaya, dan yang satu menghilangkan cahaya. Lalu apa artinya? Mari kita sama – sama belajar.
Yang pertama akan kita pelajari adalah bintang yang menghilangkan cahayanya. “Di depannya bumi gemetar, langit bergoncang; matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang – bintang menghilangkan cahayanya.” (Yoel 2:10). Bintang – bintang dalam ayat tersebut berasal dari bahasa Ibrani “kowkab”, yang memiliki makna personifikasi, yaitu sekumpulan orang, dan lebih ditekankan kepada youth atau orang – orang muda. Dan dikatakan bahwa sekumpulan youth ini menghilangkan cahayanya. Kitab Yoel ini berbicara tentang kondisi yang akan terjadi di akhir zaman dimana akan ada bintang – bintang yang menghilangkan cahayanya. Sebenarnya youth ini memiliki cahaya, namun mereka malah menghilangkannya. Kenapa dan apa sebabnya? Yesus mengajar, bahwa cahaya itu adalah perbuatan – perbuatan baik yang sesuai dengan -
firmanNya, dengan kata lain kita harus menjadi pelaku firman, maka cahaya itu akan nampak melalui hidup kita. Atau paling tidak, firman merupakan modal dasar untuk kita mendapatkan cahaya. Seperti ada tertulis, firmanMu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Sebab utama bintang – bintang ini menghilangkan cahayanya, adalah mereka tidak sadar bahwa firman – firman yang TUHAN beri dalam hidup mereka itu dicuri! Nah, ini yang gawat! Mereka tidak sadar kalau pencuri itu selalu mengincar firman TUHAN yang seharusnya menjadi rhema dalam kehidupan mereka. Siapa pencuri itu? Iblis! Setan! Dan pencuri itu datang untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan (Yohanes 10:10). Saya mau katakan bahwa setiap firman TUHAN yang datang dalam kehidupan kita, itu mempunyai kuasa yang besar untuk mengubah hidup kita, bahkan dapat memberi dampak bagi orang lain. Kalau kita mempelajari Alkitab, maka isinya adalah orang – orang yang dalam hidupnya, mereka menangkap firman TUHAN, dan menjadikannya rhema dalam hidup mereka, sampai firman itu digenapi. Dan Rasul Paulus mengungkapkan pada suratnya yang kedua kepada Timotius, dimana pada akhir zaman kondisi rohani manusia benar – benar bobrok sekali (2 Timotius 3:1-9). Disana dikatakan bahwa akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji. Dalam kondisi dimana manusia dikuasai oleh berbagai – bagai keinginan itu, disitulah Iblis mencuri firman TUHAN yang seharusnya menjadi jatah mereka. Di saat itu pula mereka menghilangkan cahaya mereka. Mari kita lebih waspada dan berjaga – jaga, musuh telah mengerahkan kekuatan dan berbagai macam strategi untuk membuat kita menghilangkan cahaya kita. Kenakan selengkap senjata Allah dan terus berjaga – jaga! Versi lain dari bintang yang menghilangkan cahayanya adalah orang – orang yang berbuat fasik. Mereka mengetahui firman itu datang dalam hidup mereka, namun mereka tidak menjadikannya rhema dan tidak menghidupinya. Alhasil, benih firman itu tidak pernah tumbuh dan hidup mereka tidak pernah bersinar. Tuhan mendidik kita, agar kita menanggalkan kefasikan kita. Jangan biarkan setiap firman yang datang dalam hidup kita menjadi sia – sia, namun mari kita hidup di dalam firman, agar kita tidak kehilangan cahaya kita.
Yang kedua kita akan mempelajari bintang yang bersinar. “Para pemimpin yang bijaksana akan bersinar seperti cahaya langit. Dan mereka yang telah mengajar banyak orang untuk melakukan apa yang baik dan adil akan bersinar seperti bintang – bintang untuk selama – lamanya.” (Daniel 12:3, versi Bahasa Indonesia Sehari - hari). Apa yang dituliskan oleh nabi Daniel tersebut merupakan kondisi di akhir zaman. Dikatakan bahwa pemimpin yang bijaksana akan bersinar seperti cahaya langit. Maka, hal pertama yang harus kita lakukan untuk menjadi bintang yang bersinar adalah hidup dengan bijaksana. Lalu bagaimana kita bisa hidup dengan bijaksana? TUHAN sendiri yang akan mendidik kita tentang kebijaksanaan ini (Titus 2:12). Namun, banyak orang tidak tahan dengan didikan TUHAN, mereka tergoda dengan keinginan daging. Memang kita masih hidup dalam darah dan daging, namun itu bukanlah alasan untuk kita menuruti keinginan daging. Hiduplah dengan dipimpin oleh Roh, maka kita tidak akan menuruti keinginan daging (Galatia 5:16). Terimalah didikan TUHAN, bahkan kalau perlu cintai didikan TUHAN. Ayub sendiri juga menyadari, bahwa orang yang dididik TUHAN adalah orang yang berbahagia (Ayub 5:17), oleh karena itu jangan pernah menolak atau mengabaikannya.
“..., dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran...” (Daniel 12:3b, versi Terjemahan Baru). Hal kedua adalah kita harus menuntun orang – orang kepada kebenaran. Ini adalah tugas dari bintang yang bersinar. Di akhir zaman akan terjadi penuaian besar – besaran, dan kita sebagai bintang – bintang yang bersinar, bertugas untuk mempersiapkan ladang agar siap dituai. Modal dasar untuk membawa orang kepada kebenaran adalah kita sendiri harus hidup dalam kebenaran. Kalau tidak, ya sama saja seperti orang buta menuntun orang buta, tidak tahu arah dan tujuan, malah tambah tersesat, repot jadinya. Oleh karena itu, salah satu dari selengkap senjata Allah yang harus senantiasa kita pakai adalah ikat pinggang kebenaran. Rajin – rajinlah merenungkan firman Tuhan, duduk di bawah kaki Tuhan dan lebih intim lagi dengan Dia. Roh Kudus yang akan mengajarkan kebenaran sejati kepada kita, dan Roh Kudus pula yang akan memampukan kita menuntun orang – orang kepada kebenaran. Dan jangan lupa juga senantiasa waspada dan berjaga – jaga, karena kalau ada kebenaran, berarti disitu juga ada penyesatan. Asalkan kita tetap hidup dalam urapan Tuhan dan intim dengan Roh Kudus, saya percaya tidak ada yang dapat menyesatkan kita. Mari kita bawa jiwa – jiwa kepada kebenaran sejati! Bersinarlah engkau, hai bintang – bintang untuk selama – lamanya!
Saudaraku, beberapa waktu yang lalu ada seorang hamba Tuhan mengadakan tur rohani ke Cina bersama dengan rombongan yang cukup banyak jumlahnya. Kalau Saudara mengetahui bagaimana kondisi kekristenan di sana, bersyukurlah Saudara masih dapat beribadah di tempat Saudara masing – masing dengan bebas. Karena di sana kekristenan betul – betul dikekang, darah para martir yang tertumpah sudah tak terhitung banyaknya. Hamba Tuhan ini bersama rombongan menemui 2 pendeta gereja bawah tanah (di Cina ada 2 macam gereja, yaitu gereja resmi yang tata cara ibadahnya diatur pemerintah dan dilarang memberitakan tentang kedatangan Yesus yang kedua, dan gereja bawah tanah yang melakukan ibadah bebas tapi harus cerdik agar tidak ditangkap). Rombongan ini ingin memberkati gereja – gereja bawah tanah di Cina melalui 2 pendeta itu, mereka memberi ribuan Alkitab dan buku – buku rohani dalam bahasa Mandarin, berbagai macam souvenir, beserta sejumlah uang. Yang membuat saya kagum adalah ketika kedua pendeta menerima berkat itu, mereka berkata, “Lihat saja, kegerakan Tuhan pasti akan melanda Cina, dan kami saat ini sedang mempersiapkan karpet merah dari Cina sampai ke Yerusalem!” Sungguh spirit yang luar biasa! Dalam keadaan yang sedemikian sulitnya, mereka tetap semangat memancarkan cahayanya! Bagaimana kita yang sekarang masih bisa menikmati kebebasan ini? Masihkah mau berdiam diri? Ayo pancarkan cahayamu! Siapkan ladang untuk menyambut lawatan Tuhan atas negeri kita! Doakan agar api-Nya melanda bangsa ini! Shine your light!
Author : Daniel Nova – Mahasiswa FTEK UKSW
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel ini bisa dikomentari melalui kotak dibawah ini