Senin, 09 Juli 2012

Pulau Patmos

Arti kata Patmos adalah "yang fana". Patmos adalah sebuah pulau kecil yang tandus dari kepulauan Dodekanese. Pulau Patmos terletak kira-kira 55 km di barat daya tepi pantai Asia Kecil. Dulu, yang dimaksud Asia adalah provinsi dari kekaisaran Romawi, yakni bagian barat dari negeri Turki. Panjang pulau PAtmos kira-kira 12 km dan lebarnya 7 km. Pulau ini dulu diangap hanya sebagai perbukitan berbongkol berapi yang dikelilingi oleh lautan. Pulau ini sekarang bernama Patmo atau Patino dan termasuk wilayah Yunani.

Nama pulau Patmos terasa akrab bagi kita karena kita tahu bahwa di pulau kecil ini Rasul Yohanes ( penulis Injil Yohanes dan surat 1, 2, 3 Yohanes ) menulis Kitab Wahyu, yaitu kitab terakhir dari Alkitab yang diwahyukan oleh Tuhan. Menurut catatan sejarah, Rasul Yohanes pindah dari Israel dan tinggal di Efesus, ibukota kekaisaran Romawi di Asia. Pada masa itu kekaisaran Romawi menganiaya orang-orang yang tidak mau menyembah kaisar di Roma, terutama para pengikut Yesus dan Rasul Yohanes termasuk di dalamnya. Rasul Yohanes mengalami penganiayaan yang hebat seperti yang dialami oleh para rasul pada zaman gereja mula-mula. Rasul Yohanes digoreng hidup-hidup di dalam minyak mendidih di Roma, tetapi ia tetap hidup, karena Tuhan masih ingin memakainya lebih jauh. Karena dilihat tetap hidup setelah digoreng di dalam minyak penggorengan yang mendidih, maka Rasul Yohanes kemudian dibuang ke suatu pulau kecil yang bernama pulau Patmos. Pada masa pembuangannya itulah Rasul Yohanes mendapatkan wahyu langsung dari Tuhan Yesus Kristus dan ia menuliskannya.
Revelation 1:9 KJV
"I John, who also am your brother, and companion in tribulation, and in the kingdom and patience of Jesus Christ, was in the isle that is called Patmos, for the word of God, and for the testimony of Jesus Christ."

Rasul Yohanes mendapat penglihatan-penglihatan yang bersifat simbolis dan ia menuliskannya menjadi Kitab Wahyu yang kita kenal sekarang ini. Rasul Yohanes menulis penglihatannya itu pada saat akhir pemerintahan Kaisar Domitian yang memerintah Romawi dari tahun 81 AD - 96 AD.

Setelah dibebaskan dari pulau Patmos, Rasul Yohanes kemudian menjadi bishop di Edessa ( Turki ). Walaupun pernah dianiaya, Rasul Yohanes adalah satu-satunya rasul yang meninggal karena usia lanjut. Ia tidak meninggal karena penganiayaan Romawi, karena Tuhan memiliki rencana kepadanya.

Mengingat pulau Patmos, maka kita mengingat :
1. Tuhan menginginkan seorang Kristen yang bertekun dan melayaniNya sampai akhir hidupnya. Walaupun Rasul Yohanes mengalami penganiayaan heat, namun tetap bertekun di dalam Tuhan Yesus asalkan ia dapat menggenapi semua rencana Tuhan di dalam hidupnya. Penderitaan adalah bagian dari ke-Kristen-an dan alat penguji iman, apakah tetap setia menyembah dan melayani Yesus Kristus meskipun nyawa menjadi taruhannya.
2. Bahwa di tempat terpencil, yang terasing seperti pulau Patmos, Tuhan memakai Yohanes untuk mencurahkan isi hatiNya dan menggenapi rencanaNya. Dimanapun kita berada, di kota, di desa, di pedalaman, di pulau kecil, kita dapat dipakai Tuhan untuk memberitakan isi hatiNya dan menggenapi rencanaNya yang besar, asalkan kita tetap taat dan setia pada panggilan itu.
3. Kitab Wahyu yang ditulis di pulau Patmos mengingatkan kita akan kesetiaan dan keadilan Tuhan. Tuhan tetap setia dan sabar menasihati ke tujuh jemaat penerima Wahyu supaya mereka hidup dengan kesungguhan di hadapan Tuhan. Di sisi lain, Kitab Wahyu juga mengingatkan kita akan penghakiman terakhir dan nubuat peristiwa akhir zaman yang akan segera digenapi. Tidak ada satupun kita suci di dunia ini yang mampu memberikan detail kejadian masa depan yang akan segera terjadi, hanya selain Kitab Wahyu yang diwahyukan oleh sang Raja itu sendiri yaitu Tuhan Yesus Kristus.

Sumber : internet



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel ini bisa dikomentari melalui kotak dibawah ini

Pengikut Akun Facebook

Pengikut akun Twitter atau Blogger