Arti kata Patmos adalah "yang
fana". Patmos adalah sebuah pulau kecil yang tandus dari kepulauan
Dodekanese. Pulau Patmos terletak kira-kira 55 km di barat daya tepi pantai
Asia Kecil. Dulu, yang dimaksud Asia adalah provinsi dari kekaisaran Romawi,
yakni bagian barat dari negeri Turki. Panjang pulau PAtmos kira-kira 12 km dan
lebarnya 7 km. Pulau ini dulu diangap hanya sebagai perbukitan berbongkol
berapi yang dikelilingi oleh lautan. Pulau ini sekarang bernama Patmo atau
Patino dan termasuk wilayah Yunani.
Nama pulau Patmos terasa akrab bagi
kita karena kita tahu bahwa di pulau kecil ini Rasul Yohanes ( penulis Injil
Yohanes dan surat 1, 2, 3 Yohanes ) menulis Kitab Wahyu, yaitu kitab terakhir
dari Alkitab yang diwahyukan oleh Tuhan. Menurut catatan sejarah, Rasul Yohanes
pindah dari Israel dan tinggal di Efesus, ibukota kekaisaran Romawi di Asia.
Pada masa itu kekaisaran Romawi menganiaya orang-orang yang tidak mau menyembah
kaisar di Roma, terutama para pengikut Yesus dan Rasul Yohanes termasuk di
dalamnya. Rasul Yohanes mengalami penganiayaan yang hebat seperti yang dialami
oleh para rasul pada zaman gereja mula-mula. Rasul Yohanes digoreng hidup-hidup
di dalam minyak mendidih di Roma, tetapi ia tetap hidup, karena Tuhan masih
ingin memakainya lebih jauh. Karena dilihat tetap hidup setelah digoreng di
dalam minyak penggorengan yang mendidih, maka Rasul Yohanes kemudian dibuang ke
suatu pulau kecil yang bernama pulau Patmos. Pada masa pembuangannya itulah
Rasul Yohanes mendapatkan wahyu langsung dari Tuhan Yesus Kristus dan ia
menuliskannya.
Revelation 1:9 KJV
"I John, who also am your
brother, and companion in tribulation, and in the kingdom and patience of Jesus
Christ, was in the isle that is called Patmos, for the word of God, and for the
testimony of Jesus Christ."
Rasul Yohanes mendapat
penglihatan-penglihatan yang bersifat simbolis dan ia menuliskannya menjadi
Kitab Wahyu yang kita kenal sekarang ini. Rasul Yohanes menulis penglihatannya
itu pada saat akhir pemerintahan Kaisar Domitian yang memerintah Romawi dari
tahun 81 AD - 96 AD.
Setelah dibebaskan dari pulau
Patmos, Rasul Yohanes kemudian menjadi bishop di Edessa ( Turki ). Walaupun
pernah dianiaya, Rasul Yohanes adalah satu-satunya rasul yang meninggal karena
usia lanjut. Ia tidak meninggal karena penganiayaan Romawi, karena Tuhan
memiliki rencana kepadanya.
Mengingat
pulau Patmos, maka kita mengingat :
1. Tuhan menginginkan seorang Kristen
yang bertekun dan melayaniNya sampai akhir hidupnya. Walaupun Rasul Yohanes
mengalami penganiayaan heat, namun tetap bertekun di dalam Tuhan Yesus asalkan
ia dapat menggenapi semua rencana Tuhan di dalam hidupnya. Penderitaan adalah
bagian dari ke-Kristen-an dan alat penguji iman, apakah tetap setia menyembah
dan melayani Yesus Kristus meskipun nyawa menjadi taruhannya.
2. Bahwa di tempat terpencil, yang
terasing seperti pulau Patmos, Tuhan memakai Yohanes untuk mencurahkan isi
hatiNya dan menggenapi rencanaNya. Dimanapun kita berada, di kota, di desa, di
pedalaman, di pulau kecil, kita dapat dipakai Tuhan untuk memberitakan isi
hatiNya dan menggenapi rencanaNya yang besar, asalkan kita tetap taat dan setia
pada panggilan itu.
3. Kitab Wahyu yang ditulis di pulau
Patmos mengingatkan kita akan kesetiaan dan keadilan Tuhan. Tuhan tetap setia
dan sabar menasihati ke tujuh jemaat penerima Wahyu supaya mereka hidup dengan
kesungguhan di hadapan Tuhan. Di sisi lain, Kitab Wahyu juga mengingatkan kita
akan penghakiman terakhir dan nubuat peristiwa akhir zaman yang akan segera
digenapi. Tidak ada satupun kita suci di dunia ini yang mampu memberikan detail
kejadian masa depan yang akan segera terjadi, hanya selain Kitab Wahyu yang
diwahyukan oleh sang Raja itu sendiri yaitu Tuhan Yesus Kristus.
Sumber
: internet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel ini bisa dikomentari melalui kotak dibawah ini