Awal dari suatu rangkaian kasih karunia Allah yang terbesar adalah saat Ia turun, terlahir dan menjadi sama seperti manusia. Dia yang sangat mengasihi manusia datang ke dunia untuk mengajarkan kebenaran yang sejati dan untuk menebus setiap dosa kita. Dia penjadi pendamai hubungan manusia dengan Bapa. Hal yang harus kita sadari bahwa Yesus datang untuk setiap kita tanpa membeda-bedakan. Setiap manusia adalah ciptaan Allah yang mulia, karena setiap manusia dijadikan menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:26). Seringkali kita menolong orang lain dengan melihat latar belakang suku, ras ataupun kepercayaannya. Padahal kita sebagai anak-anak Allah diperintahkan untuk menjadi terang dan garam dimanapun kita berada. Orang yang cacat, tuna wisma, orang sakit, orang yang bandel, latar belakang ekonomi yang kurang, pendidikan yang minim dan lain sebagainya tidak mengurangi atau mematahkan suatu fakta bahwa setiap manusia apapun kondisinya merupakan ciptaan Allah yang mulia.
Yesus datang kedunia membawa perubahan yang sangat besar bagi setiap umat manusia. Dia merupakan suatu pengharapan yang baru, Dia merupakan sumber kekuatan dan sukacita. Melalui-Nya kita mengerti kebenaran dan arti kasih yang sesungguhnya. Melalui-Nya hubungan kita dengan Allah di perbaiki. Dan yang terpenting Yesus menyelamatkan dan menebus setiap dosa kita, Dia melayakkan kita untuk dapat hidup bersama-Nya.
Manusia sering kali datang kegreja atau beribadah hanya untuk mendapatkan berkat dan mukjizat saja. Padahal berkat dan mukjizat saja tidak cukup untuk menyelamatkan kita, lebih dari semua itu Yesus lah yang menyelamatkan kita. Kita bisa melihat bahwa karena kebesaran dan cinta kasih Tuhan kepada semua manusia maka orang yang tidak percaya atau belum mengenal Allah pun diberkati dan juga dipelihara. Tetapi kesuksesan dan keberhasilan mereka di dunia tidak bisa menjadi jaminan di kehidupan selanjutnya, di dalamkekekalan. Didalam firman Tuhan bahkan dinubuatkan bahwa pada hari-hari terakhir banyak orang yang melakukan suatu mukjizat atas nama Tuhan, tetapi ditolak oleh Tuhan sendiri (Matius 7:22-23). Jadi sekali lagi tidak ada hal lain yang bisa menyelamatkan kita selain hubungan kita dengan Tuhan, apakah kita mengenal-Nya dengan sungguh sehingga Ia mengenal kita dan tidak menolak kita.
Yesus tidak pernah menjanjikan kehidupan yang tidak pernah ada beban, kedudukan yang selalu nyaman, harta yang selalu melimpah, ataupun dunia yang selalu bersahabat. Tetapi Yesus menjamin keselamatan kita dan hidup kekal bagi setiap manusia yang percaya kepada-Nya (Markus 16:16).Dan yang ingin saya ingatkan sekarang adalah Tuhan kita Yesus kristus akan segera datang untuk menghakimi yang hidup dan yang mati, setiap orang menurut perbuatannya masing-masing. Seringkali kita seperti anak manja yang merengek terus kepada Tuhan untuk berkat dan mukzizat-Nya. Tetapi setelah kita menerima dan menikmatinya, kita tidak bisa mempertanggungjawabkan dan mempertahankan iman kita. Sehingga kita kembali jatuh, dan hal itu terus berulang. Tidak sadarkah bahwa dunia ini akan lenyap, penghakiman akan segera datang untuk menentukan masa depan kita selanjutnya. Hidup kekal disurga bersama Yesus kah, atau kematian kekal di neraka dengan segala penderitaan yang abadi? Semoga Natal kali ini membawa perenungan mendalam bagi setiap kita untuk menilik kembali kehidupan pribadi kita dengan Tuhan, percayalah bahwa Tuhan amat mengasihi saya dan Saudara.Tuhanmemberkati.
“Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia.” (Yohanes 5:27)
Yesus datang kedunia membawa perubahan yang sangat besar bagi setiap umat manusia. Dia merupakan suatu pengharapan yang baru, Dia merupakan sumber kekuatan dan sukacita. Melalui-Nya kita mengerti kebenaran dan arti kasih yang sesungguhnya. Melalui-Nya hubungan kita dengan Allah di perbaiki. Dan yang terpenting Yesus menyelamatkan dan menebus setiap dosa kita, Dia melayakkan kita untuk dapat hidup bersama-Nya.
Manusia sering kali datang kegreja atau beribadah hanya untuk mendapatkan berkat dan mukjizat saja. Padahal berkat dan mukjizat saja tidak cukup untuk menyelamatkan kita, lebih dari semua itu Yesus lah yang menyelamatkan kita. Kita bisa melihat bahwa karena kebesaran dan cinta kasih Tuhan kepada semua manusia maka orang yang tidak percaya atau belum mengenal Allah pun diberkati dan juga dipelihara. Tetapi kesuksesan dan keberhasilan mereka di dunia tidak bisa menjadi jaminan di kehidupan selanjutnya, di dalamkekekalan. Didalam firman Tuhan bahkan dinubuatkan bahwa pada hari-hari terakhir banyak orang yang melakukan suatu mukjizat atas nama Tuhan, tetapi ditolak oleh Tuhan sendiri (Matius 7:22-23). Jadi sekali lagi tidak ada hal lain yang bisa menyelamatkan kita selain hubungan kita dengan Tuhan, apakah kita mengenal-Nya dengan sungguh sehingga Ia mengenal kita dan tidak menolak kita.
Yesus tidak pernah menjanjikan kehidupan yang tidak pernah ada beban, kedudukan yang selalu nyaman, harta yang selalu melimpah, ataupun dunia yang selalu bersahabat. Tetapi Yesus menjamin keselamatan kita dan hidup kekal bagi setiap manusia yang percaya kepada-Nya (Markus 16:16).Dan yang ingin saya ingatkan sekarang adalah Tuhan kita Yesus kristus akan segera datang untuk menghakimi yang hidup dan yang mati, setiap orang menurut perbuatannya masing-masing. Seringkali kita seperti anak manja yang merengek terus kepada Tuhan untuk berkat dan mukzizat-Nya. Tetapi setelah kita menerima dan menikmatinya, kita tidak bisa mempertanggungjawabkan dan mempertahankan iman kita. Sehingga kita kembali jatuh, dan hal itu terus berulang. Tidak sadarkah bahwa dunia ini akan lenyap, penghakiman akan segera datang untuk menentukan masa depan kita selanjutnya. Hidup kekal disurga bersama Yesus kah, atau kematian kekal di neraka dengan segala penderitaan yang abadi? Semoga Natal kali ini membawa perenungan mendalam bagi setiap kita untuk menilik kembali kehidupan pribadi kita dengan Tuhan, percayalah bahwa Tuhan amat mengasihi saya dan Saudara.Tuhanmemberkati.
“Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia.” (Yohanes 5:27)
Author : Tri Wahyu K (Mhasiswa FEB UKSW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel ini bisa dikomentari melalui kotak dibawah ini