Fenomena
serangga tomcat yang menghebohkan masyarakat, khususnya warga Surabaya oleh
sebagian orang dikaitkan dengan kitab Wahyu. Dari berita yang menyebar lewat
Blackberry Messenger (BBM) tersebut, Wahyu 9:3-5 dan ayat 10 diadopsi untuk menyatakan
bahwa serangga tomcat adalah pertanda akhir zaman.
J.P
Simamora, orang yang bergelut di bidang teologia, sekaligus koordinator
konselor program televisi Onecubed.tv, memberikan opininya. Menurut beliau, apa
yang tertulis di kitab Wahyu tentang binatang yang menyerupai belalang dan
kalajengking memang akan digenapi, namun hal itu bukanlah apa yang terjadi saat
ini.
“Tujuh
materai saja belum semua digenapi, padahal apa yang dikaitkan dengan fenomena
tomcat itu sudah masuk peniupan sangkakala. Jadi apa yang terjadi saat ini
belum apa-apa dan masih ada yang lebih hebat lagi nantinya,” ungkap Simamora.
Simamora
memastikan, semua yang tertulis di kitab Wahyu memang akan digenapi, namun
menurutnya hal itu tidaklah leterlek atau sama persis dengan teks. Dia
mengambil contoh tentang binatang buas, menurutnya saat ini binatang buas yang
dimaksud kitab Wahyu bukanlah harimau, macan, singa dan lain sebagainya yang
notabene sudah bisa dikendalikan oleh manusia, tetapi lebih kepada virus-virus
yang mematikan yang belum bisa dikalahkan oleh manusia.
“Binatang buas yang di kitab
Wahyu lebih cenderung kepada virus, bakteri, bahkan nyamuk,” jelas Simamora.
Walaupun
demikian, Simamora mengungkapkan bahwa fenomena tomcat ini sebagai peringatan
bahwa Tuhan akan menggenapi apa yang tertulis di kitab Wahyu. Simamora
menghimbau agar masyarakat merespon hal ini dengan bijaksana dan menggunakan
kesempatan ini untuk lebih dekat lagi dengan Tuhan.
Hal
yang sama juga disampaikan Daniel Salim, segmen producer program televisi
SOLUSI. Menurutnya, jika tidak hati-hati dalam mengaitkan fenomena-fenomena
tertentu dengan kitab Wahyu, justru akan membuat kitab Wahyu kehilangan
karismanya.
“Kalau
sudah di blow up secara berlebihan tapi ternyata tidak terjadi apa-apa, dan
lewat begitu saja, nanti kitab Wahyu bisa dianggap sebelah mata dan kehilangan
kharismanya. Lalu saat tanda-tanda itu benar terjadi, orang-orang sudah
terlanjur tidak percaya,” ungkap Daniel.
Tanpa
dihubungkan dengan fenomena tomcat ataupun fenomena-fenomena lainnya, sebagai
orang Kristen kita harus sadar bahwa Yesus akan datang untuk kedua kalinya
untuk itu kita harus berjaga-jaga, karena hari Tuhan akan datang seperti
seorang pencuri.
Sumber : jawaban.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel ini bisa dikomentari melalui kotak dibawah ini