Senin, 17 Oktober 2011

DARI MENANG KEPADA KEMENANGAN



Saudara, minggu lalu kita belajar tentang kuasa kebangkitan, dimana kita harus menanggalkan kain kafan (pikiran yang membelenggu) dan kain peluh (kenangan masa lalu). Tuhan ingin kita melepaskan segala pikiran yang membelenggu dan kenangan masa lalu, jangan sampai hal itu menghambat pertumbuhan iman kita. Tuhan ingin setiap kita menjadi pemenang yang merebut kemenangan!
...Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.” (Wahyu 6:1-2) Ya, setiap kita ditentukan untuk menjadi pemenang dan merebut kemenangan, dari menang kepada kemenangan! Dalam keempat meterai pertama, ada 2 fokus yang dapat kita lihat, yang pertama selalu dikatakan tentang kuda (berbicara tentang kekuatan), dan yang kedua adalah penunggangnya. Saat meterai pertama dibuka, yang keluar adalah kuda putih, yang berarti kekuatan yang berasal dari Allah. Ada yang mengatakan bahwa penunggang kuda putih dalam ayat tersebut adalah antikris, namun saya mau katakan bahwa itu bukan antikris! Saudara boleh menganggap penunggang kuda itu adalah Tuhan Yesus, itu tidak salah, namun saya mau katakan bahwa penunggang kuda putih itu adalah gambaran anak – anak Tuhan sebagai anak – anak pemenang. Dikatakan juga bahwa sang penunggang kuda putih memegang busur panah, yang berarti ia sedang berada dalam kondisi siap berperang! Saudara, Tuhan memberi kita tunggangan kuda putih, Ia memberikan kita roh kekuatan untuk siap berperang, dan Ia memberikan kemenangan kepada yang diurapiNya! (Mazmur 20:7). Tuhan ingin kita mempersiapkan diri untuk peperangan, untuk merebut kemenangan, dan inilah saatnya kita benar – benar menggunakan kekuatan yang Tuhan beri, jangan mau kalah dengan musuh, entah itu iblis, entah itu diri Saudara sendiri, yang terpenting adalah kita harus menang!
“Sebab Aku melentur Yehuda bagi-Ku, busur Kuisi dengan Efraim...” (Zakharia 9:13). Busur panah berbicara tentang Yehuda, dan dalam Yohanes 4:22-24 dikatakan bahwa keselamatan datang dari bangsa Yahudi (Yahudi=Yehuda), dan Tuhan juga ingin kita menjadi penyembah – penyembah yang benar di hadapanNya, menyembahNya dalam roh dan kebenaran. Roh Tuhan akan terus menjagai orang yang hidup dalam roh dan kebenaran, dan roh – roh lain tidak akan betah tinggal dalam hidupnya.
Lalu, meterai kedua dibuka, dan keluarlah kuda merah padam (kemarahan, pertentangan, perang), damai sejahtera diambil, tidak ada lagi keamanan, akhirnya terjadi kekacauan dan anarki dalam dunia ini (ingat Perang Dunia I, Perang Dunia II, Perang Salib, perang antar suku, dan lain sebagainya).
Selanjutnya meterai ketiga dibuka, dan keluarlah kuda hitam dan penunggangnya memegang timbangan. Disini akan terjadi bencana kelaparan yang luar biasa. Bisa jadi kelaparan itu disebabkan oleh kutuk tulah belalang dan ulat bulu (Mazmur 78:46; Ulangan 28:15-16, 38-39) yang menyebabkan panen gagal. Kutuk itu terjadi akibat dosa manusia yang menumpuk.
Saudara, mari kita bangkit dan bersiap – siap! Waktunya sudah singkat! Jangan berlambat – lambat seperti Lot, jadilah seperti Abraham yang mendoakan orang lain, bukan yang didoakan. Tuhan juga mengingatkan bahwa akan ada masa dimana kelesuan rohani terjadi (Kidung Agung 5:2), namun jika kita menerima kekuatan dari Allah, dan kita senantiasa hidup dalam roh dan kebenaran, maka kita pasti bisa melewati masa lesu itu! Tunggangi kuda putih yang Tuhan beri, jadilah pemenang yang merebut kemenangan! Tuhan Yesus memberkati.

Oleh H.T Rode – GSII Salatiga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel ini bisa dikomentari melalui kotak dibawah ini

Pengikut Akun Facebook

Pengikut akun Twitter atau Blogger