“Kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki.... Berlakulah seperti laki-laki dan berperanglah.” (1 Samuel 4:9)
Kalau saudara membaca kisah dari cuplikan ayat diatas dengan lengkap, maka kita akan menemukan sebuah kejadian yang aneh. Seperti biasa, bangsa Israel sedang berperang melawan musuh abadinya, bangsa Filistin di Eben-Haezer. Eben-Haezer sendiri berarti batu pertolongan yang dari Tuhan. Awalnya, bangsa Israel terdesak kalah sehingga mereka mengambil Tabut Perjanjian Allah dari Silo ke medan perang beserta dengan kedua anak Imam Eli. Ketika Tabut Tuhan sampai di kemah bangsa Israel, maka mereka bersorak-sorai, karena merasa Allah beserta dengan mereka dan mereka berpikir pasti akan memenangkan pertempuran. Sorak-sorai bangsa Israel terdengar sampai perkemahan bangsa Filistin. Dan tentu saja, mereka takut, karena mereka akan berhadapan dengan Allah, mereka sadar bahwa yang mereka hadapi adalah Allah yang telah menghajar bangsa Mesir. Namun apa yang mereka lakukan? Salah satu komandan perangnya berkata :”Kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki.. Berperanglah! Hasilnya : bangsa Isreal terpukul kalah dan Tabut Tuhan dirampas oleh bangsa Filistin.
Allah ada ditengah kita, namun kenapa kita masih saja kalah dalam pertempuran melawan kedagingan kita? Masih saja kalah dengan persoalan dan pergumulan hidup kita? Berhenti sejenak dan renungkan baik-baik, bangsa Israel saat itu kalah karena kedua anak Imam Eli, yaitu Hofni dan Pinehas. Mereka adalah imam yang bertugas sebagai perantara bangsa Israel dengan Tuhan. Salah satu kebiasaan Daud saat berperang adalah ia selalu tanya kepada Tuhan apa yang harus ia lakukan dalam peperangan itu. Namun saat itu, Hofni dan Pinehas tidak menjalankan tugas mereka. Mereka hanya datang saja tanpa menjadi perantara bagi bangsa Israel, tidak mau tanya Tuhan apa yang harus bangsa Israel lakukan. Tuhan kita bukanlah Tuhan yang haus darah, yang harus selalu maju berperang dengan mempertaruhkan nyawa, karena Ia sendiri berkata bahwa Ia yang akan beperang ganti kita.
Kesalahan Hofni dan Pinehas acap kali kita lakukan juga dalam hidup, tidak pernah bertanya kepada Tuhan dan melibatkanNya dalam segala hal. Satu hal lagi yang harus kita perhatikan, bahwa lawan kita selalu memerangi kita dengan full power, oleh karena itu Tuhan berkata :”Jadilah tenang agar kamu dapat berdoa.” Membangun hubungan pribadi dengan Tuhan akan membuat kita selalu tahu apa yang harus kita lakukan. Jadilah pemenang dalam segala perkara. Tuhan memberkati.
Oleh sdra. Daniel - GSII Salatiga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel ini bisa dikomentari melalui kotak dibawah ini