Sebuah Pembelajaran Hidup Sesuai dengan (Amsal 24:32)
Saudara, apakah anda mempunyai motor? Bagaimana dan apa yang anda rasakan ketika ban motor anda mengalami kebocoran?tentu panik dan membuat perjalanan kita menjadi terganggu. Bahkan tidak jarang kita menangis karena mungkin tempat kita ada dan tukang tambal ban begitu jauh. Sehingga kita harus mendorong motor kita sampai tempat tambal ban tersebut. Nah saudara, suatu kali pulang dari beribadah di suatu tempat, ban motor saya mengalami kebocoran. Dan tempat saya beribadah dengan tempat tambal ban cukup jauh. Saat itu keringat dengan deras mencucur karena motor saya tergolong motor yang berat. Sesampainya di tempat tambal ban tersebut, saya memperhatikan dengan seksama tukang tambal ban mengerjakan ban motor saya. Ketika menyaksikan tukang tambal ban bekerja, maka ada satu hal yang terlintas dalam benak saya bahwa hidup kita ini ibarat ban motor. Ketika ada lobang yang membuat ban itu bocor, maka ban tersebut tidak dapat bekerja dengan maksimal, perlu ditambal agar semua kambali seperti semula. Nah saudara, hidup rohani kita pun demikian. Apabila ada bagian dalam hidup kita yang berlobang akibat “paku” yang menancap dalam hidup kita, maka hidup rohani kita tidak akan memberi dampak positif bagi kita dan tidak akan berjalan dengan lancar. Paku bisa berbicara tentang dosa yang membuat hidup kita berlobang, atau juga segala macam masalah dan luka hati yang menorehkan luka yang sangat dalam.
Nah saudara, tukang tambal ban yang waktu itu saya datangi terlihat sibuk dengan berbagai alat dan perlengkapan yang digunakan. Namun, saya tertarik dengan 4 hal yang dipersiapkan oleh tukang tambal ban itu, yaitu ban penambal, lem, Api dan Air. Apabila kita sadar bahwa ada bagian hidup kita yang berlobang, maka 4 hal ini sangat penting dalam kehidupan kita. Apa saja 4 hal tersebut?mari kita pelajari bersama.
1. Ban penambal = Niat
Saudara, ketika ban saya mulai ditambal, maka sang tukang tambal ban menggunting sedikit barang sejenis ban yang pada akhirnya ditempel tepat pada bagian yang berlobang. Dan pada akhirnya barang kecil ini yang akan menjadi sama dengan ban motor kita. Barang ini menjadi awal dari semua pemulilhan ban motor. Saudara, ketika kita hendak bertobat dan menjadi lebih baik, maka ada hal awal yang harus kita kerjakan dan tanamkan dalam hidup kita yaitu NIAT. Tanpa ada niat untuk berubah, maka seseorang tidak akan pernah berubah. Seseorang yang tidak mempunyai niat untuk belajar, maka sekalipun dipaksa belajar dia tidak akan pernah menangkap dengan baik apa yang dia pelajari. Seseorang yang “terpaksa” berubah hanya karena dorongan orang lain atau alasan tertentu tidak akan pernah menjalani perubahannya dengan sepenuh hati. Perubahan yang terjadi hanya bersifat sementara dan akan segera luntur dimakan waktu. Saudara, TUHAN tidak kehendaki dalam kehidupan kita ada lobang yang membuat berkatNYA tidak dapat kita terima dengan penuh. Kalau anda merasa ada lobang itu, mari yang pertama tanamkan NIAT untuk berubah dalam diri dan hati anda.
Saudara yang terkasih, TUHAN kita bukanlah TUHAN yang diam dan tidur. Dia mengerti segala niat dan keinginan serta cita-cita kita. (1 Tawarikh 28:9) mencatat hal ini. Maka saya percaya, bila ada niat dalam hati anda, TUHAN akan berikan kekuatan kepada anda.
2. Lem : komitmen
Hal kedua yang menarik perhatian saya adalah lem yang digunakan. Lem yang digunakan bukanlah sembarang lem. Lem yang digunakan sangat kuat, sehingga ban penambal itu tertempel dengan sangat kuat pada bagian ban yang berlubang. Saudara, kalau di point pertama adalah NIAT, maka hal yang dapat menempelkan niat itu dengan sangat kuat dalam hidup kita adalah KOMITMEN. Saudara, apabila niat sekedar niat, maka niat itu bisa diterbangkan oleh “angin” atau masalah kehidupan kita. Maka perlu ada komitmen yang sangat kuat agar niat kita tersebut tidak hilang dan terlepas. Nah, saudara menjadi orang yang memegang sebuah komitmen memanglah sangat sulit. Namun, mari kita berkomitmen untuk menjadi lebih baik dalam TUHAN, dan pegang komitmen itu sampai kapanpun, maka anda akan melihat bahwa TUHAN akan bekerja dengan luar biasa dalam hidup anda.
3. Api : Roh Kudus
Setelah tertempel dengan sangat kuat, maka tahap berikutnya ban motor saya yang berlobang dibakar dengan api. Mengapa? Sebab api itu yang akan membuat ban penambal dan lem itu menjadi sama dengan keadaan ban lain yang tidak berlobang. Bisa dikatakan bahwa api itu yang aan membuat penambal dan lem ini ada dalam keadaan yang semestinya. Nah saudara, niat dan komitmen kita perlu “dibakar” oleh Roh Kudus, agar supaya hidup kita yang dulu salah dan berdosa. Yang dulu berlobang, menjadi sama seperti keadaan yang semestinya. Roh Kudus yang akan memimpin kita kepada kehidupan yang sesuai dengan kehendak TUHAN. Tanpa bantuan Roh Kudus, maka kita tidak akan dapat menjadi sama seperti kehendak BAPA kepada kita.
4. Air : Firman
Setelah semua selesai, ada 1 hal lagi yang dilakukan oleh tukang tambal ban. Dia mencelupkan ban yang sudah dibakar itu ke air dan melihat, apakah masih ada lobang lain atau ada bagian pembakaran yang perlu dibakar ulang. Saudara yang terkasih, Firman Tuhan akan menjadi penentu, apakah hidup kita sudah berkenan kepada TUHAN atau belum. Roh Kudus akan membantu kita, namun Firman inilah yang akan menjadi tolok ukur, apakah hidup kita sudah berkenan, atau masih ada bagian lain yang berlobang dalam hidup kita. Bila ternyata masih ada, jangan pernah berhenti dan menolak proses TUHAN dalam kehidupan kita. Sebab kita semua percaya, bahwa proses dari TUHAN adalah menjadikan kita menjadi lebih indah, lebih indah dan lebih indah lagi.
Saudara, apabila anda ingin mengalami kemajuan hidup dalam Tuhan, maka anda tidak bisa membiarkan ada lobang dalam kehidupan anda. Sebab itu saudara, marilahn kita belajar untuk menambal semua lobang yang ada dalam hidup kita dan terus berjalan ke arah yang lebih baik. TUHAN memberkati. SALAM AMAZING
Saudara, apakah anda mempunyai motor? Bagaimana dan apa yang anda rasakan ketika ban motor anda mengalami kebocoran?tentu panik dan membuat perjalanan kita menjadi terganggu. Bahkan tidak jarang kita menangis karena mungkin tempat kita ada dan tukang tambal ban begitu jauh. Sehingga kita harus mendorong motor kita sampai tempat tambal ban tersebut. Nah saudara, suatu kali pulang dari beribadah di suatu tempat, ban motor saya mengalami kebocoran. Dan tempat saya beribadah dengan tempat tambal ban cukup jauh. Saat itu keringat dengan deras mencucur karena motor saya tergolong motor yang berat. Sesampainya di tempat tambal ban tersebut, saya memperhatikan dengan seksama tukang tambal ban mengerjakan ban motor saya. Ketika menyaksikan tukang tambal ban bekerja, maka ada satu hal yang terlintas dalam benak saya bahwa hidup kita ini ibarat ban motor. Ketika ada lobang yang membuat ban itu bocor, maka ban tersebut tidak dapat bekerja dengan maksimal, perlu ditambal agar semua kambali seperti semula. Nah saudara, hidup rohani kita pun demikian. Apabila ada bagian dalam hidup kita yang berlobang akibat “paku” yang menancap dalam hidup kita, maka hidup rohani kita tidak akan memberi dampak positif bagi kita dan tidak akan berjalan dengan lancar. Paku bisa berbicara tentang dosa yang membuat hidup kita berlobang, atau juga segala macam masalah dan luka hati yang menorehkan luka yang sangat dalam.
Nah saudara, tukang tambal ban yang waktu itu saya datangi terlihat sibuk dengan berbagai alat dan perlengkapan yang digunakan. Namun, saya tertarik dengan 4 hal yang dipersiapkan oleh tukang tambal ban itu, yaitu ban penambal, lem, Api dan Air. Apabila kita sadar bahwa ada bagian hidup kita yang berlobang, maka 4 hal ini sangat penting dalam kehidupan kita. Apa saja 4 hal tersebut?mari kita pelajari bersama.
1. Ban penambal = Niat
Saudara, ketika ban saya mulai ditambal, maka sang tukang tambal ban menggunting sedikit barang sejenis ban yang pada akhirnya ditempel tepat pada bagian yang berlobang. Dan pada akhirnya barang kecil ini yang akan menjadi sama dengan ban motor kita. Barang ini menjadi awal dari semua pemulilhan ban motor. Saudara, ketika kita hendak bertobat dan menjadi lebih baik, maka ada hal awal yang harus kita kerjakan dan tanamkan dalam hidup kita yaitu NIAT. Tanpa ada niat untuk berubah, maka seseorang tidak akan pernah berubah. Seseorang yang tidak mempunyai niat untuk belajar, maka sekalipun dipaksa belajar dia tidak akan pernah menangkap dengan baik apa yang dia pelajari. Seseorang yang “terpaksa” berubah hanya karena dorongan orang lain atau alasan tertentu tidak akan pernah menjalani perubahannya dengan sepenuh hati. Perubahan yang terjadi hanya bersifat sementara dan akan segera luntur dimakan waktu. Saudara, TUHAN tidak kehendaki dalam kehidupan kita ada lobang yang membuat berkatNYA tidak dapat kita terima dengan penuh. Kalau anda merasa ada lobang itu, mari yang pertama tanamkan NIAT untuk berubah dalam diri dan hati anda.
Saudara yang terkasih, TUHAN kita bukanlah TUHAN yang diam dan tidur. Dia mengerti segala niat dan keinginan serta cita-cita kita. (1 Tawarikh 28:9) mencatat hal ini. Maka saya percaya, bila ada niat dalam hati anda, TUHAN akan berikan kekuatan kepada anda.
2. Lem : komitmen
Hal kedua yang menarik perhatian saya adalah lem yang digunakan. Lem yang digunakan bukanlah sembarang lem. Lem yang digunakan sangat kuat, sehingga ban penambal itu tertempel dengan sangat kuat pada bagian ban yang berlubang. Saudara, kalau di point pertama adalah NIAT, maka hal yang dapat menempelkan niat itu dengan sangat kuat dalam hidup kita adalah KOMITMEN. Saudara, apabila niat sekedar niat, maka niat itu bisa diterbangkan oleh “angin” atau masalah kehidupan kita. Maka perlu ada komitmen yang sangat kuat agar niat kita tersebut tidak hilang dan terlepas. Nah, saudara menjadi orang yang memegang sebuah komitmen memanglah sangat sulit. Namun, mari kita berkomitmen untuk menjadi lebih baik dalam TUHAN, dan pegang komitmen itu sampai kapanpun, maka anda akan melihat bahwa TUHAN akan bekerja dengan luar biasa dalam hidup anda.
3. Api : Roh Kudus
Setelah tertempel dengan sangat kuat, maka tahap berikutnya ban motor saya yang berlobang dibakar dengan api. Mengapa? Sebab api itu yang akan membuat ban penambal dan lem itu menjadi sama dengan keadaan ban lain yang tidak berlobang. Bisa dikatakan bahwa api itu yang aan membuat penambal dan lem ini ada dalam keadaan yang semestinya. Nah saudara, niat dan komitmen kita perlu “dibakar” oleh Roh Kudus, agar supaya hidup kita yang dulu salah dan berdosa. Yang dulu berlobang, menjadi sama seperti keadaan yang semestinya. Roh Kudus yang akan memimpin kita kepada kehidupan yang sesuai dengan kehendak TUHAN. Tanpa bantuan Roh Kudus, maka kita tidak akan dapat menjadi sama seperti kehendak BAPA kepada kita.
4. Air : Firman
Setelah semua selesai, ada 1 hal lagi yang dilakukan oleh tukang tambal ban. Dia mencelupkan ban yang sudah dibakar itu ke air dan melihat, apakah masih ada lobang lain atau ada bagian pembakaran yang perlu dibakar ulang. Saudara yang terkasih, Firman Tuhan akan menjadi penentu, apakah hidup kita sudah berkenan kepada TUHAN atau belum. Roh Kudus akan membantu kita, namun Firman inilah yang akan menjadi tolok ukur, apakah hidup kita sudah berkenan, atau masih ada bagian lain yang berlobang dalam hidup kita. Bila ternyata masih ada, jangan pernah berhenti dan menolak proses TUHAN dalam kehidupan kita. Sebab kita semua percaya, bahwa proses dari TUHAN adalah menjadikan kita menjadi lebih indah, lebih indah dan lebih indah lagi.
Saudara, apabila anda ingin mengalami kemajuan hidup dalam Tuhan, maka anda tidak bisa membiarkan ada lobang dalam kehidupan anda. Sebab itu saudara, marilahn kita belajar untuk menambal semua lobang yang ada dalam hidup kita dan terus berjalan ke arah yang lebih baik. TUHAN memberkati. SALAM AMAZING
Author : Theodorus Miraji Penyiar Radio Suara Agape FM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel ini bisa dikomentari melalui kotak dibawah ini