Senin, 28 November 2011

MEMUJI DIA UNTUK SELAMANYA

 (Mazmur 150:6)

    Kitab Mazmur adalah kitab pujian yang luar biasa. Mengagungkan TUHAN, meninggikan TUHAN, menceritakan perbuatan TUHAN yang ajaib dalam kehidupan manusia. Daud yang terkenal sebagai pemuji dan penyembah, dia sangat diberkati TUHAN dengan luar biasa. Kerajaannya kokoh dan TUHAN yang menambahkan semuanya kepada Daud, karena Daud sanggup menyenangkan hati TUHAN dengan pujian dan penyembahan yang dia naikkan. Saudara, kitab mazmur ini ditutup dengan sebuah ayat yang sangat luar biasa. “biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN!Haleluya!”.

    Ayat ini sungguh menggugah dan mendorong kita sebagai umat ciptaanNYA, yang diberikan nafas kehidupan secara Cuma Cuma. Sudahkah kita memuji Dia?sudahkah kita menjadi pemuji dan penyembah TUHAN seperti Daud?
Saudara, ada 2 makna yang mau kita lihat dari ayat ini. Dan biarlah hal ini menjadi landasan kita untuk kembali melihat kedalam hidup kita. Sudahkah hidup kita memuji dan memuliakan nama TUHAN :

1.    TUHANlah yang layak dipuji oleh semua yang bernafas
Ayat ini jelas saudara! TUHANlah satu satunya yang layak dan patut kita sembah dan kita puji. Banyak orang lebih memuji dirinya sendiri, memuji sesama manusia secara berlebihan, atau yang parah adalah memuji Iblis. Memuji diri sendiri contohnya adalah mementingkan keegoisan dan ke“aku”an kita diatas kepentingan TUHAN. Memuji sesama kita contohnya adalah mengagumi seseorang secara berlebihan, baik itu artis ataupun sesama kita yang lain. Dan yang lebih parah adalah memuji Iblis. Ada lagu diciptakan dengan lirik yang sebenarnya memuji iblis sebagai pribadi yang hebat padahal sebenarnya tidak sama sekali. Nah saudara yang terkasih dalam TUHAN, siapa yang selama ini kita puji?TUHAN?diri sendiri?sesama?atau iblis?setelah membaca artikel ini mari
kita ambil sikap. Bahwa hanya TUHAN yang akan kita sembah. Hanya TUHAN yang akan kita puji dengan semua yang ada pada kita. Karena hanya Dia yang sanggup menjadi Pribadi terindah dalam hidup kita.

2.    Selama kita bernafas, selama itu pula kita harus selalu memuji TUHAN
Pertanyaan berikutnya adalah sampai kapan kita harus menjadi pemuji dan penyembah?sampai kapan kita harus memuji dan menyembah TUHAN? Jawabannya adalah sampai selama lamanya. Selama nafas itu masih ada dalam hidup kita, maka selama itu TUHAN inginkan kita menjadi pemuji dan penyembah yang menyenangkan hatiNYA.

Saudara, bukan hanya saat ibadah, bukan hanya saat persekutuan doa, bukan hanya saat melihat konser rohani dan bukan hanya saat kita dipaksa menyanyikan lagu rohani baru kita menjadi pemuji dan penyembah. Namun selamanya, apapun keadaan kita, selama nafas itu masih ada maka kita harus menyembah TUHAN. Dan bukan hanya lewat perkataan, namun memberi diri sebagai persembahan yang hidup,kudus dan berkenan adalah pujian sejati dan ibadah yang berkenan kepada TUHAN.

Saya berharap 2 hal ini membuat kita makin rindu menjadi pemuji dan penyembah TUHAN. Seperti halnya Daud yang mengalami perkara luar biasa bersama dengan TUHAN karena kesenangannya memuji dan menyembah TUHAN, saya percaya saudara juga akan mengalami hal yang sama. DIA akan memberkati saya dan saudara, meluaskan daerah kita dan membuat namaNYA makin dipermuliakan karena kita. Selamat menjadi pemuji dan penyembah TUHAN, SALAM AMAZING!.

Author : Theodorus Miraji - Penyiar Radio Suara Agape FM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel ini bisa dikomentari melalui kotak dibawah ini

Pengikut Akun Facebook

Pengikut akun Twitter atau Blogger