Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar
kehidupan.
Amsal
4:23
Sungai yang terletak di tengah-tengah dua desa yang
berada di bawah kaki gunung Slamet adalah sungai yang sangat jernih. Sungai ini
menjadi sumber kehidupan bagi kedua desa yang terletak di sekitar sungai itu.
Warga desa memanfaatkan air sungai itu untuk berbagai keperluan seperti mencuci
baju, mandi, mengairi sawah, bahkan untuk memasak mereka menggunakan air dari
sungai itu.
Tetapi suatu hari warga disekitar sungai tersebut
terkejut melihat air di sungai itu yang biasanya jernih, terlihat sangat kotor
dan keruh. Mereka semua bingung dan panik, karena sungai itu adalah sumber
kehidupan mereka! Lalu beberapa warga pun menyelidiki penyebab kekeruhan air
itu. Ketika mereka menyusuri sungai menuju sumber air sungai itu, mereka
melihat beberapa ekor kerbau yang sedang mandi di dalam sungai itu. Ternyata
kerbau-kerbau itulah penyebab keruhnya air sungai!
Cerita di atas mengingatkan kita akan sebuah hal yang
penting dalam kehidupan rohani kita. Sungai dengan air yang jernih bisa
berbicara tentang hati yang dipenuhi dengan Firman Tuhan, dan di dalam Amsal
4:23 dikatakan bahwa kita harus menjaga hati kita dengan segala
kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Menjaga hati memang bukan
hal yang mudah, karena kita berurusan dengan sesuatu yang tak terlihat dan tak
diketahui siapapun, sehingga yang dapat menjaga hati kita hanya diri kita
sendiri, bukan orang lain! Jagai hati kita agar selalu dipenuhi dengan aliran
Firman Tuhan, jangan biarkan hal-hal lain mengotori hati kita. Apa yang ada di
dalam hati, itulah yang terpancar keluar. Jikalau hati kita penuh dengan Firman
Tuhan, pastilah kita menjadi berkat bagi sesama kita. Tuhan memberkati (Author : Yefta Wahyu – Bendahara SuperKids).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel ini bisa dikomentari melalui kotak dibawah ini