Banyak peristiwa-peristiwa besar yang terjadi di Alkitab justru
dilakukan oleh anak muda. Hal ini membuktikan bahwa anak muda mempunyai potensi
yang sangat besar. Namun sayangnya, generasi ini menjadi generasi yang paling
sukar untuk dimenangkan di tengah arus dunia yang banyak menawarkan
kepalsuan.
Menurut
Derwin Gray, pendeta dari Transformation Church, Charlotte, Amerika Serikat,
untuk menjangkau anak muda tidak ada hubungannya dengan daftar “Do and Don’t”
(yang boleh dan tidak boleh dilakukan). "Remaja mencari contoh yang
konsisten dari apa artinya menjalani kehidupan penuh petualangan bersama
Kristus. Dimana hal itu menjadi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari,
" ungkap Gray.
Menurut
Gray, jalan terbaik adalah melalui pendekatan dari dalam keluarga, bagaimana
orangtua menjadi figur contoh kehidupan yang digerakkan oleh Kristus.
"Intinya adalah ketika Anda mengajarkan spiritualitas berbasis moral, maka
hanya akan terbentuk daftar perintah dan larangan. Tapi ketika kita mengajar
spiritual berbasis Injil, maka anak-anak akan jatuh cinta kepada Yesus. Dan
ketika mereka sudah jatuh cinta kepada Yesus, maka Yesuslah yang akan
menggerakkan mereka,” ungkap Gray.
Gray
juga mengingatkan betapa hebatnya Tuhan dapat berkarya melalui anak muda. Dia
mencontohkan bagaimana Tuhan memakai Daud dan Maria dalam peristiwa-peristiwa
besar. Alkitab mencatat Daud mengalahkan Goliat di usia 16 atau 17, juga Maria
yang diperkirakan melahirkan Yesus pada usia muda. “Kami tidak akan
meremehkan apa yang Tuhan bisa lakukan melalui remaja. Sepanjang sejarah, Allah
telah menggunakan remaja untuk melakukan hal-hal epik. Mereka bukan gereja
besok, mereka adalah gereja hari ini," ungkap Gray.
Usia remaja adalah usia yang paling rawan untuk
terhilang dari gereja sebagai komunitas orang percaya. Hal ini tidak boleh
dibiarkan, untuk itu gereja dan keluarga harus bersinergi untuk memenangkan
anak muda bagi Kristus. Let’s reach the unreach!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel ini bisa dikomentari melalui kotak dibawah ini