Senin, 23 Mei 2011

Winner Or Loser


Saudara, hal apakah yang Anda lihat dan dengar setiap harinya? Jika film- film yang Anda lihat tidak membawa kemuliaan bagi nama Tuhan atau notabene tidak bermanfaat, maka jangan diteruskan. Demikian juga bacaan- bacaan yang Anda konsumsi dan lagu- lagu yang Anda dengar, dan semua hal yang menjadi masukan dalam pikiran kita, karena saat ini Iblis hendak mempengaruhi pikiran – pikiran Anda melalui setiap hal yang Anda konsumsi. Karena hal yang buruk akan membawa pengaruh yang buruk juga dalam hidup kita. Seperti dikatakan dalam Roma 12:1, “...aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” Jadikan seluruh tubuh kita sebagai persembahan yang hidup bagi Tuhan.

Dan tahukah Anda, ketika kita mempersembahkan hidup kita sebagai persembahan yang benar – benar hidup, maka kita akan menjadi orang – orang yang lebih dari pada para pemenang! Namun, jika kita asal –asalan mempersembahkan hidup, bukan yang terbaik, bukan persembahan yang harum, sesungguhnya persembahan kita tidak akan pernah dianggap olehNya dan kita sama seperti orang yang kalah, karena kita dipecundangi Iblis, dan terkadang malah kita dipecundangi diri kita sendiri.

Saya ingin mengingatkan bahwa ada perbedaan antara seorang pemenang dan seorang yang kalah. Saya yakin kita semua pasti tahu bahwa itu beda, namun tak jarang juga kita tidak dapat membedakannya karena begitu beratnya tekanan yang kita hadapi. Setidaknya ada 5 perbedaan antara seorang pemenang dan seorang yang kalah:

ð Seorang pemenang lebih banyak berdoa dan menaruh harapan kepada Tuhan, tetapi orang kalah takut untuk berharap kepadaNya karena ia lebih melihat besarnya permasalahan daripada kebesaran Tuhan, sehingga akhirnya menjadi putus asa.

ð Seorang pemenang lebih berani menghadapi segala konsekuensi, tetapi orang yang kalah takut dengan apa yang akan terjadi pada dirinya. Bukanlah hal yang mudah untuk tetap berjalan dalam rancangan Tuhan, namun seorang –

ð pemenang mau menanggung konsekuensi dan membayar harganya, ia menunjukkan kualitas dan bukan ketakutan.

ð Seorang pemenang menjalani hidupnya dengan penuh sukacita dan selalu bersyukur atas segala sesuatu, tetapi seorang yang kalah penuh dengan persungutan dan kekuatiran.

ð Seorang pemenang mencurahkan kasih dan perhatiannya kepada semua orang ditengah segala pergumulannya, tetapi seorang yang kalah akan mengasihani dirinya sendiri dan meminta perhatian yang lebih dari orang lain.

ð Seorang pemenang masih memberi dalam kekurangannya, sedangkan seorang yang kalah lebih suka menuntut dalam segala kemegahannya.

Namun, ada satu lagi perbedaan yang cukup tipis antara seorang pemenang dan seorang yang kalah. Seorang yang kalah adalah orang yang terpanggil namun akhirnya tidak terpilih, sedangkan seorang pemenang adalah orang yang terpanggil dan yang terpilih! Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih. Will you be a winner or loser?

“...Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia.” Wahyu 17:14

Oleh Yefta Wahyu

Bendahara EL-A Youth Ministry

Jumat, 20 Mei 2011

Keberhasilan

Keberhasilan merupakan sesuatu hal yang sangat didambakan dan dinanti-nantikan oleh semua orang. Keberhasilan menjadi satu acuan untuk orang dapat bekerja lebih giat dan lebih keras. Di dalam iman kristen kita tahu bahwa keberhasilan hanya akan kita dapatkan jika kita mengandalkan Tuhan dalam segala sesuatu hal. Secara umum biasanya orang mengidentikkan keberhasilan dengan sesuatu yang mengagumkan, menyenangkan, membahagiakan dan hal positif lainnya. Di dalam buku yang berjudul “Berpikir dan Berjiwa Besar” oleh David J. Schwartz dikatakan bahwa salah satu dari kearifan pembangun keberhasilan yang paling praktis terdapat di dalam kutipan Kitab Suci yang mengatakan bahwa iman dapat memindahkan gunung. Tentu kita tidak asing dengan pernyataan itu bukan? Di dalam Matius 17:20, Yesus ingin mengatakan kepada kita bahwa tidak ada yang mustahil jika kita beriman kepada Dia. Keberhasilan juga merupakan salah satu bagian dari setiap kita.

Jika Anda percaya dapat berhasil, maka Anda pun akan benar-benar berhasil. Banyak orang yang mengatakan itu adalah sugesti, namun sesungguhnya keberhasilan seseorang ditentukan oleh besarnya cara berpikir seseorang. Anda tidak dapat memindahkan gunung hanya dengan “mengangankannya”, perlu kepercayaan yang kuat! Cara terbaik untuk memperoleh keberhasilan adalah dengan percaya bahwa anda dapat berhasil. Kesangsian berjalan bersama-sama dengan kegagalan, Kesangsian adalah kekuatan negatif, Ketika pikiran tidak percaya atau ragu, pikiran tersebut menarik “dalih” untuk menyokong ketidakpercayaan itu.

Kepercayaan bekerja sebagai berikut. Kepercayaan, sikap “saya-positif-saya-dapat” membangkitkan kekuatan, keterampilan dan energi yang diperlukan untuk berhasil. Jika Anda percaya “saya-dapat-melakukannya” dan benar-benar percaya, maka “bagaimana melakukannya” pun berkembang secara otomatis.

Keraguan, ketidakpercayaan, keinginan bawah sadar untuk gagal, perasaan tidak benar-benar ingin berhasil, bertanggung jawab atas sebagian besar kegagalan. Berpikir ragu maka Anda gagal. Berpikir menang maka Anda berhasil. Kepercayaan diri - berhubungan dengan rasa berharga dalam diri manusia. Setiap orang adalah produk dari pikirannya. Percayalah akan hal-hal yang besar.

3 pedoman untuk mendapatkan dan mengokohkan kekuatan kepercayaan :

1. Berpikir sukses, jangan berpikir gagal. Tuhan menciptakan kita begitu spesial, Ia sendiri yang menenun kita semenjak kita berada dalam kandungan ibu kita. Tuhan tidak mempunyai rancangan kegagalan bagi kita, namun yang Ia sediakan adalah rancangan hari depan yang penuh dengan pengharapan!

2. Ingatkan diri Anda secara teratur bahwa Anda lebih baik dari yang Anda kira. Orang sukses hanyalah orang biasa yang telah mengembangkan kepercayaan kepada diri sendiri dan apa yang mereka kerjakan. Jangan pernah mengakui keraguan anda atau mengesankan kepada orang lain bahwa anda bukan orang kelas satu. Having a self confidence but always depend on God, milikilah rasa percaya diri namun tetap mengandalkan Tuhan dan rendah hati.

3. Percaya besar. Besar kecilnya keberhasilan Anda ditentukan oleh besar kecilnya kepercayaan Anda. Setidaknya disinilah iman Anda diuji. Iman tanpa perbuatan adalah mati, iman yang besar saja belum cukup, lakukan yang terbaik yang dapat Anda lakukan! Seperti pepatah mengatakan berdoa dan bekerja, ora et labora!

Oleh Natanael Wahyu K.

Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW


Rabu, 18 Mei 2011

Lidah yang disucikan untuk Memuji dan Menyembah Dia


Saudara, memuji dan menyembah Tuhan adalah sebuah kebutuhan bagi kita sebagai umatNya. Bahkan setiap kita sudah menyadari dan merasakan Kuasa dari Pujian dan Penyembahan itu (The Power of Praise and Worship). Kata kata ini bukanlah sesuatu yang baru untuk anda karena setiap kita sudah merasakan pujian dan penyembahan yang membawa perubahan dan kuasa yang luar biasa bagi kita. Artinya saudara, perkataan yang keluar dari Lidan bibir kita mengandung kuasa apabila kita menambahkan Iman didalamnya. Bahkan (Amsal 18:21a) menuliskan bahwa Lidah kita menentukan hidup dan mati kita. Kita bisa lihat disini bahwa Lidah kita memiliki fungsi dan pengaruh yang besar bagi kehidupan kita. Perkataan apa yang keluar dari lidah bibir kita akan terjadi dalam hidup kita! Maka saudara, kita perlu berhati hati dalam menggunakan lidah kita. Jangan pakai lidah kita dengan sembarangan.

Mungkin tanpa kita sadari, kita sering menggunakan lidah kita untuk memperkatakan sesuatu yang buruk dan jelek. Aku tidak bisa, aku akan gagal, aku tidak mampu, aku tidak sebaik mereka, aku ini bukan siapa siapa, aku ini tidak akan pernah maju, pekerjaanku gagal, aku jelek, aku tidak berguna adalah beberapa contoh perkataan negatif yang sangat sering dicupkan anak anak Tuhan. Tanpa mereka sadari, sesungguhnya bagaimana hidup mereka sudah ditentukan oleh lidah mereka sendiri, sehingga hidup mereka benar benar menjadi gagal, tidak berguna dan sebagainya karena perkataan mereka itu. Sebab itu Lidah kita perlu disucikan!

Ketika Yesaya dipanggil untuk melayani Tuhan dan menjadi alatnya untuk memberikan perubahan besar kepada bangsa Israel, yesaya berkata “Celakalah aku! Aku binasa! Sebab aku ini seorang najis bibir..........” (Yesaya 6:5). Maka di (Yesaya 6:7) dituliskan bahwa Tuhan menyucikan bibir Yesaya sehingga lidahnya pun menjadi suci dan segala dosa Yesaya diampuni, dan mulai saat itu, Yesaya menjadi alat Tuhan yang luar biasa, yang menyampaikan semua hati Tuhan bagi bangsa Israel. Perkataan yang dikatakan Yesaya pun terjadi. Bahkan lidah bibir Yesaya dipakai Tuhan untuk menubuatkan kedatangan Mesias, sang Juru selamat manusia dan itu digenapi!

Saudara, hal yang sama yang pernah dirasakan Yesaya, berlaku atas hidup kita. Setiap perkataan yang keluar dari lidah bibir kita melalui setiap lirik pujian dan penyembahan kita, itu akan terjadi!!pasti terjadi!! Bila kita nyanyikan lagu lagu Rohani dengan iman kita, maka kata kata penguat dari lagu Rohani itu akan kita rasakan. biarkan Tuhan menyucikan Lidah bibir kita menjadi alatnya. Menjadi lidah yang senantiasa menguatkan. Menjadi lidah yang senantiasa menyembuhkan dan membangkitkan sesama. Setiap kita menyanyikan lagu Rohani di gereja, nyanyikan dengan Iman dan lidah yang sudah disucikan. Perkara luar biasa akan terjadi dalam hidup pujian dan penyembahan anda!

Oleh Theodorus Miraji

Penyiar Radio Suara Agape FM

Pengikut Akun Facebook

Pengikut akun Twitter atau Blogger