“Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.”
Kolose 2:8
Cinta merupakan sebuah fenomena yang melanda berbagai macam kalangan masyarakat. Tidak peduli dari golongan orang kaya, dari golongan kurang mampu, bahkan dari berbagai macam aliran agama, semua mengetahui yang dinamakan dengan cinta. Ada yang mengatakan kalau cinta itu manis, cinta tak harus memiliki, bahkan ada yang menganggap bahwa cinta itu buta. Saudara, ada banyak sekali pandangan tentang cinta yang beredar di sekitar kita, tetapi ada satu hal yang perlu kita perhatikan, sudah sejalankah pandangan cinta yang kita miliki itu dengan ajaran Kristus? Di dalam surat Kolose, Rasul Paulus mengingatkan kita agar kita berhati-hati dengan filsafat/pandangan yang kosong dan palsu. Di jaman sekarang ini, Iblis memanfaatkan cinta untuk menjatuhkan anak-anak Tuhan. Iblis menyebarkan ‘virus cinta’ yang kelihatannya menawan, namun sebenarnya kosong dan palsu. Virus itu pun sangat mematikan karena penuh dengan tipu daya untuk menjerat anak-anak Tuhan. Saya mempunyai teman sepelayanan yang sedari kecilnya sudah mengikut Tuhan dengan sungguh, rajin Sekolah Minggu, bahkan ketika beranjak SMA mulai terjun dalam pelayanan musik. Kakaknya pun adalah seorang hamba Tuhan. Namun karena ia mulai mengenal pergaulan dunia, masuklah ajaran dari dunia ke dalam hidupnya, sehingga ia pun menjalin hubungan dengan perempuan yang tidak seiman, dan akhirnya karena cinta, ia meninggalkan imannya dan berpindah agama. Banyak orang yang menganggap itu ‘bukan masalah yang besar’, namun sesungguhnya saya ingin mengingatkan, ini adalah masalah keselamatan kekal kita, masalah kesetiaan dan komitmen kita kepada Tuhan, dan jangan sekali-kali bermain-main dengan hal tersebut! Kita tidak pernah tahu kapan Tuhan Yesus akan datang, jadi janganlah mengambil resiko. Dan saya sedih sekali, karena tidak sedikit orang-orang yang saya kenal jatuh di titik ini, meninggalkan Tuhan hanya karena cintanya kepada manusia. Selain cinta kepada manusia, Iblis juga menyesatkan manusia dengan menyebarkan virus ‘cinta kepada hobi’ atau ‘cinta kepada hal yang disukai’. Pada kesepuluh Hukum Allah (Keluaran 20), disana tertera dengan jelas pada hukum pertama dan kedua, bahwa Allah – tidak menghendaki ada allah lain di dalam hidup kita, apalagi sampai sujud menyembah dan memuja-mujanya. Pada kenyataanya, banyak orang yang memiliki allah lain dalam hidupnya, baik sadar atau tidak sadar. Dengan memanfaatkan situasi, Iblis membuat ‘idol’ (idol=allah palsu) yang dipuja-puja oleh banyak orang, dan hei, sekali lagi Iblis menyesatkan manusia dalam hal kecintaan mereka akan sesuatu. Ada orang yang begitu mencintai idolanya sehingga ia akan mempertaruhkan apa pun demi idolanya. Ketika idolanya diejek, tidak terima dan membelanya mati-matian. Bahkan mungkin ketika ia sedih, ia malah akan mendengarkan lagu-lagu idolanya daripada datang sujud menyembah kepada Tuhan. Perlu kita ingat lagi, kecintaan kita kepada sesosok idola dunia tidak akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik, ia juga tidak bisa memberikan kekekalan, ia hanyalah ‘tipu muslihat’ Iblis untuk menjatuhkan kita dan merebut keselamatan kita. Bersyukurlah Saudara ketika kita mulai mengidolakan sesuatu dan Tuhan menegur kita, hendaknya kita sadar betapa Allah mengasihi kita. Jangan sampai Allah menjadi jemu seperti Allah jemu kepada bangsa Israel, “…Pada hari ini sekiranya kamu mendengar suara-Nya! Janganlah keraskan hatimu…Empat puluh tahun Aku jemu kepada angkatan itu….Mereka suatu bangsa yang sesat hati dan mereka itu tidak mengenal jalan-Ku. Sebab itu Aku bersumpah dalam murka-Ku : Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku.” (Mazmur 95:6-11) Allah jemu dengan bangsa Israel yang di dalam hatinya penuh dengan kecintaan akan allah lain, kepada anak lembu emas yang mereka buat dan dewa-dewa asing dalam hidup mereka.
Cinta akan uang juga telah menjangkiti anak-anak Tuhan. Dan hal ini membuat banyak sekali kejahatan yang terjadi. Kejahatan yang terekspos dan yang tidak terekspos, seperti lebih memilih bekerja daripada beribadah pada hari Sabat, lebih berpikir tentang kekayaan dunia daripada kekayaan rohani. Mereka berpikir dengan kekayaan dunia, mereka akan bahagia dan mendapatkan kesejahteraan. Namun sesungguhnya itu adalah hal yang semu dan fana, bersifat sementara saja dan di dalamnya tidak pernah ada sukacita dan damai yang sejati. Di jaman sekarang pun Iblis menyesatkan orang-orang yang dipanggil Tuhan, agar mereka tidak menjadi yang terpilih. Mari Saudara kita memiliki pandangan yang benar akan cinta, cinta dalam hal apapun, dan terlebih lagi cinta akan Tuhan. Orang-orang yang mencintai Tuhan dengan sepenuh hati akan terus mengikutiNya sampai akhir, medan apa pun yang dihadapi akan tetap dijalaninya. Cinta kita akan Tuhan juga akan membuat kita lebih haus dan lapar akan kehadiran-Nya dalam hidup kita, serta kita akan menjadi pelaku-pelaku firman-Nya yang kuat! Jangan mau tertipu dengan filosofi-filosofi kosong Iblis, namun terus pegang kebenaran yang Tuhan beri! Tuhan memberkati J
Oleh Sdra. Daniel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel ini bisa dikomentari melalui kotak dibawah ini