Selasa, 14 Juni 2011

Keluargaku adalah Surgaku

Hari ini Nia nampak sedih sekali. Bagaimana tidak? Setiap kali ia bangun pagi, yang ia dapati bukanlah sebuah roti dan teh manis. Tetapi ia selalu mendapati papa dan mamanya bertengkar hanya karena masalah-masalah sepele. Belum lagi adiknya Nara yang setiap pagi selalu teriak-teriak minta ini itu, menyanyikan lagu-lagu aneh dengan suara keras tanpa mempedulikan apakah suaranya fals atau tidak. “Huft, kenapa sih aku dilahirkan di tengah-tengah keluarga yang sangat tidak harmonis?” keluhnya. Nia merasa hidupnya sangat menyedihkan, ia selalu mengeluh kenapa ia tidak dapat merasakan kebahagiaan yang sama dengan apa yang dirasakan oleh teman-temannya. “Andai aku tidak terlahir di dunia ini…” pikirnya saat itu.

Malam hari ketika ia hendak tidur, seperti biasa ia selalu meluangkan waktunya untuk membaca Alkitab dan buku renungan terlebih dahulu. Ketika ia membacanya, hatinya tersentak membaca sebuah tulisan “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau…” (Yeremia 1:5)

Ia hancur hati, sedih, dan menyesal karena ia sempat berfikir untuk tidak terlahir di dunia. Padahal sebelum ia dibentuk di dalam rahim ibunya, Allah terlebih dahulu mengenal dia, dan menguduskannya. “Bapa..ampuni aku. Maafkan aku yang tidak pernah bersyukur atas keluarga yang sudah engkau berikan kepadaku. Mulai sekarang aku mau belajar untuk mengasihi dan menerima mereka apa adanya. Amin.” Itu adalah doa Nia yang ia naikkan kepada Tuhan sebelum ia tidur.

Saudara, apakah Saudara pernah atau sedang mengalami hal yang sama dengan yang Nia rasakan? Segala sesuatu yang terjadi tidak sesuai dengan yang Saudara inginkan? Mari kita sama-sama belajar dari kisah hidup Nia ini. Tuhan tidak sembarangan memilih kita untuk tinggal dan hidup dalam sebuah keluarga. Tuhan punya maksud dan tujuan yang luar biasa bagi setiap kita. Ketika kedua orang tua kita bertengkar, bersyukurlah karena kita tidak yatim piatu, kita masih punya dua orang tua yang utuh. Ketika Saudara kita seringkali mengganggu kita dengan keributan-keributannya, bersyukurlah kita masih punya Saudara yang ada untuk kita. Saat kita melihat segala sesuatu dari sisi yang baik, maka percayalah hal yang baik pulalah yang akan kita terima. Tuhan Memberkati.


Author : Galih P. (Sekretaris EL-A Youth Ministry)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel ini bisa dikomentari melalui kotak dibawah ini

Pengikut Akun Facebook

Pengikut akun Twitter atau Blogger