Di dalam Roma 1:25,30, tertulis tentang rahasia yang disingkapkan oleh Paulus sekaligus menjadi peringatan supaya setiap kita tidak merasa pandai. Karena ketidakpercayaan bangsa Israel, kita yang tadinya adalah bangsa kafir, kita dijadikan sebagai umatNya Allah. Zaitun liar telah dicangkokkan ke zaitun yang asli. Keselamatan kita adalah karena bangsa Israrel yang tidak percaya dan semata-mata karena anugerah Allah. Matius 22:8-9 menulis tentang perumpamaan tentang seorang raja yang membuat pesta perkawinan. Banyak orang diundang untuk datang ke pesta itu, tetapi mereka tidak mendengarkan panggilan tersebut. Mereka tidak mau datang. Kemudian sang raja menyuruh hamba-hambanya untuk pergi mengundang setiap orang yang dijumpai di jalan.
Saudara, Tuhan memanggil banyak orang untuk masuk ke dalam kerajaan surga. Dan kitapun adalah bagian dari yang terpanggil tersebut. Tetapi jangan buru-buru merasa senang. Karena di dalam ayat yang ke 14 dikatakan bahwa banyak orang yang dipanggil, tetapi sedikit yang terpilih. Ada seleksi bagi orang-orang yang masuk ke dalam panggilan Tuhan. Dan inilah yang merupakan bagian-bagian yang terberat untuk kita. Ada aturan-aturan yang harus kita ikuti. Berikut beberapa hal yang membuat orang itu bisa tereliminasi dari panggilan Tuhan :
1. Sikap kita menjalani panggilan Tuhan.
Hidup sembarangan bisa membuat kita dieliminasi. Aturan hidup kita adalah Firman Tuhan. Tetapi pada hari-hari terakhir banyak orang yang tidak suka mendengar Firman Tuhan. Mereka lebih memilih Firman yang menyenangkan mereka sendiri.
Contoh : Rehabeam yang tidak menuruti peraturan yang sudah ada, dia lebih menuruti keinginan anak muda daripada nasehat tua-tua. Karena sikapnya itu, dia kehilangan sebagian wilayah dan mengalami kerugian yang sangat besar. Karena itu saudara, dengarkan Firman Tuhan dalam bentuk apapun. Siapapun yang diurapi Tuhan memberitakan Firman Tuhan harus kita responi dengan benar dan jika kita menolaknya, maka Tuhan akan menghukum kita (Kisah Para Rasul 18:6) dan kita tidak akan masuk kepada bilangan yang terpilih.
2. Tidak bisa menempatkan diri.
Didalam Matius 22:11-13 ditulis bahwa ada yang masuk ke dalam pesta itu dengan tidak memakai pakaian pesta. Dan akhirnya dia dibuang ke dalam kegelapan yang paling gelap. Sebagai orang-orang yang terpanggil, kita harus bisa menempatkan diri sebagaimana seharusnya. Jangan sampai kita menjadi kurang perhatian dan meremehkan hal-hal yang tampaknya sepele.
Contoh : Esau yang menganggap ringan hak kesulungan, atau Yudas yang menganggap remeh kas Tuhan.
Saudara, ada kehendak bebas yang diberikan oleh Tuhan kepada kita. Tetapi tetap ada patokan yaitu Firman Tuhan yang harus kita patuhi. Orang yang terpilih adalah orang sudah diuji dan yang berhasil terhadap ujian tersebut. Karena itu, dengar panggilan Tuhan dan responi dengan hidup menurut panggilan itu. Anak Tuhan harus tetap mempunyai identitas, seperti garam yang tetap putih dan asin. Di dalam Kolose tertulis bahwa kita harus hidup di dalam urapan Kristus dan dalam penguasaan Roh. Dan akhirnya, kita menjadi orang-orang terpilih. Amin.
Oleh Pdt. Susana, 16 Januari 2011
“Penyesalan adalah momen di mana kita diberikan dua pilihan, mau tenggelam dalam penyesalan atau sebaliknya kita bangkit dan berubah meski harus perlahan-lahan”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel ini bisa dikomentari melalui kotak dibawah ini