Kamis, 19 Januari 2012

Demi Siapa ?

Ada satu peristiwa pada satu masa yang membuat dampak besar bagi dunia ini. Kelahiran Yesus Kristus Sang Juruselamat. Tentu saja dengan kelahiran-Nya ke dunia, Ia membuktikan bahwa Ia rela melakukan apa saja, rela melakukan apa pun, demi kita! Di dunia ini tidak ada orang yang tak berdosa, dan Ia rela melakukannya demi kita orang – orang berdosa (Markus 2:17), hanya oleh karena satu alasan saja, Ia begitu mengasihi kita. Peristiwa – peristiwa penting dalam Alkitab selalu tercatat dalam sejarah, sungguh, bangsa Yahudi merupakan bangsa yang dilimpahi dengan hikmat yang luar biasa! Namun sayang sekali, peristiwa kelahiran Sang Juruselamat tidak tercatat, karena jaman dahulu tidak lazim merayakan hari kelahiran, namun mereka mencatat hari kematian supaya dapat berkabung. Natal yang kita peringati setiap tahun merupakan tanggal yang disepakati oleh manusia, karena peristiwa itu tidak tercatat dalam sejarah. Dia lahir di dalam kandang, beralaskan palungan, berselimutkan kain lampin, dan ditemani binatang ternak, terlebih lagi, peristiwa itu tidak tercatat dalam sejarah! Yesus rela merendahkan diri, dan rela tidak dianggap oleh manusia, karena Ia mengasihi kita, karena Ia ingin membawa kita pulang ke Surga, ke rumah yang telah Ia sediakan. Saya rasa kita semua tahu kedatangan-Nya memang demi kita, namun apakah kita benar-benar merenungkannya? Natal bukanlah sekedar perayaan, pesta pora, tukar kado, atau sekedar ucapan natal. Di dalam Natal terkandung makna ketulusan Allah, di dalam Yohanes 3:16 Ia seperti hendak berkata, “Nak, demi kamu, Aku rela melakukan apa pun. Aku benar-benar rela. Apa pun akan Aku berikan.” Dan itu bukanlah rayuan gombal belaka, namun sudah terbukti! Saudaraku, kita perlu benar-benar mengucap syukur kalau saat ini kita menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadi kita. Dan dengan iman kita terima anugerah keselamatan kekal!

Ketika kita lahir, tentunya keluarga kita akan membuat acara syukuran, bahkan mungkin mengundang teman, kerabat, dan saudara jauh. Tetapi ketika Yesus lahir, Ia langsung diburu oleh Raja Herodes, kala itu terjadi pembunuhan bayi massal. Mengapa kelahiran Sang Juruselamat diwarnai dengan pembantaian anak-anak? Ini dikarenakan kesombongan manusia, keangkuhan Raja Herodes, karena di dalam firman dituliskan akan lahir seorang raja baru bagi bangsa Yahudi, dan Raja Herodes tidak mau kedudukannya sebagai raja direbut! Sungguh, ketika kita tidak mengetahui makna sesungguhnya dari setiap firman Tuhan, itu akan berdampak sangat buruk. Peristiwa ini pun Tuhan ijinkan terjadi demi kita, agar kita belajar memahami kebenaran firman, agar kita memberikan lebih banyak waktu untuk kita bersekutu pribadi dengan Tuhan, karena ada banyak hal yang hendak Ia ajarkan bagi kita.
Ada tipe-tipe orang yang tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah. Yesus memang memberikan anugerah keselamatan, tetapi kalau kita percaya Yesus, dan kita termasuk salah satu dari golongan di atas, apakah kita masih mendapat tempat di kerajaan Allah? Renungkanlah lagi! Tuhan berkata bahwa seseorang tidak dapat mengabdi kepada dua tuan, harus bisa memilih salah satu dan tinggal didalamnya. Rasul Paulus mengingatkan kita agar kita mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar (Filipi 2:12), tidak untuk sekedar bersantai dalam zona nyaman dan tidak melakukan apa-apa. Lalu, ketika kita mengerjakan keselamatan kita, apakah itu artinya kita sedang membayar harga untuk keselamatan? Tidak, keselamatan itu sebuah anugerah yang diberikan dengan cuma – cuma, namun itu adalah bukti ketaatan kita kepada Allah, karena segala peringatan yang Ia sampaikan di dalam Alkitab pastilah benar. Itu hanya salah satu peringatan dari sekian banyak peringatan yang Tuhan berikan di dalam Alkitab. Alkitab ini pun Ia berikan demi kita, agar kita dapat menjalani hidup dengan benar, hidup sesuai kehendak-Nya, bukan kehendak hati kita. Demi kita Ia memerintahkan orang – orang dari berbagai generasi dan berbagai masa untuk menyusun Alkitab ini, yang saya yakini 100% kebenarannya. Mari kita lebih gemar membaca dan merenungkan Firman Allah, karena roh kita akan semakin bertumbuh dan kita akan lebih mengerti akan kebesaran Tuhan dalam melakukan segala sesuatu.

Pertanyaan terjawab sudah, Dia lahir demi kita, bahkan Dia juga memberikan kita pedoman kehidupan berupa Alkitab agar kita tidak tersesat ke dalam dunia ini. Sekarang pertanyaan itu berbalik kepada setiap kita, demi siapakah kita hidup? Demi ambisi? Demi cita – cita? Demi kekasih kita?Ataukah kita hidup bagi Allah kita? Saya tidak menyalahkan ketika kita mengejar ambisi dan cita – cita, tetapi jangan sampai lupa untuk terus hidup di dalam Tuhan, karena di luar Tuhan kita tidak dapat berbuat apa – apa. Hiduplah demi Yesus yang telah rela lahir ke dunia untuk menyelamatkan kita. Selamat merayakan kelahiran Sang Raja, Tuhan Yesus memberkati…

Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar : Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! (1 Korintus 6:20)

Penulis : Daniel Nova - Mahasiswa FTEK UKSW

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel ini bisa dikomentari melalui kotak dibawah ini

Pengikut Akun Facebook

Pengikut akun Twitter atau Blogger