Dua tahun berlalu sudah sejak gempa bumi terakhir yang diperkirakan
membunuh sekitar 300.000 orang di Haiti. Selama itu pula, kekristenan di Haiti
bertumbuh dan menggantikan kehidupan voodoo yang biasa dilakukan oleh penduduk
di sana. Menurut Central Intelligence Agency World Factbook, sekitar 80% dari mereka yang beragama Katolik, 16% beragama
Protestan, meskipun ada sebagian di antara mereka yang masih mempraktekkan
voodoo.
Apa yang menjadi penyebab pertumbuhan kekristenan yang cepat di sana?
Bukan rahasia lagi, saat gempa bumi terjadi di Haiti, para misionaris membantu
jutaan penduduk yang putus asa membutuhkan pertolongan sehingga terjadi
perubahan besar. Bukan hanya secara fisik, namun juga mengobati luka hati,
emosi, dan kebutuhan spiritual mereka, seperti yang dilakukan group bernama Haiti Foundation of Hope ini.
“Latar belakang kepercayaan di Haiti adalah Voodoo, yang datang dari
Afrika. Namun kini mereka memegang Katolik. Dari pengalaman saya, saya melihat
bahwa para penduduk Haiti mulai mengenal kasih Kristus, penduduk yang
meninggalkan voodoo dan beralih kepada Kristus jumlahnya besar sekali,” kata
Linda Markee, sekretaris Haiti Foundation of Hope. Dia sudah tinggal di Haiti setelah gempa bumi itu dan menolong
mereka yang membutuhkan.
Allah yang kita sembah adalah Allah yang hidup, bukanlah allah yang
terbuat dari kayu, yang tidak bisa berbuat apa-apa. Dan tentunya, karena ada
orang-orang yang peduli pada orang-orang yang membutuhkan, makanya mereka bisa
menerima kasih Yesus. Itulah panggilan utama kita, mengabarkan Kabar Baik ke
seluruh dunia.
Sumber : christianpost
Sumber : christianpost
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel ini bisa dikomentari melalui kotak dibawah ini