Dalam ilmu ekonomi ada 3 (tiga) prinsip ekonomi yang menjadi pedoman dan pegangan dalam seseorang membuat keputusan ekonomi. Prinsip itu antara lain :
1. Efektif dan Efisiensi
2. High risk high return
3. Time value of money
Tentunya untuk para pembaca yang sudah pernah belajar tentang ekonomi baik itu di SMP, SMA, atau perguruan tinggi ketiga hal ini tidaklah asing lagi. Namun yang perlu digaris bawahi adalah bagaimana ketiga prinsip ekonomi ini dapat sejalan dengan iman Kristen. EL-A Biblica kali ini akan membahas prinsip ekonomi khususnya high risk high return. Prinsip dari High Risk High Return adalah semakin tinggi return (keuntungan) yang kita harapkan, semakin tinggi pula resiko untuk memperoleh keuntungan tersebut. Dalam kehidupan sehari – hari kita sering mengenalnya dengan “ada harga ada rupa”. Jika kita tidak berani membayar mahal suatu hal kita hanya akan mendapatkan sesuatu yang kualitasnya biasa – biasa saja.
Resiko ialah penyimpangan dari hasil yang diharapkan. Dalam ekonomi resiko dihitung dengan rumus standar deviasi (σ). Dengan rumus ini kita dapat menghitung berapa besar penyimpangan yang terjadi dari return (pengembalian) yang kita harapkan. Bagi orang awam yang ingin mengukur resiko hal ini dapat dilakukan dengan mudah melalui program Microsoft Excell. Standar deviasi dapat dihitung dengan mengetikkan stdev (…..;……) dari sekumpulan data (return) yang ingin kita ukur resikonya. Dalam dunia investasi orang yang kaya akan semakin kaya. Karena orang kaya dapat menginvestasikan uangnya dalam jumlah besar sehingga keuntungan yang diperolehpun akan semakin besar, ketimbang investor kecil yang hanya memperoleh keuntungan kecil. Lalu bagaimana high risk high return ini berperan dalam iman Kristen :
1. High Risk High Return Dalam Pelayanan. Dalam Lukas 18 : 29 – 30 dikatakan bahwa seseorang yang meninggalkan segala kesayangannya untuk mengikut Dia akan memperoleh pengembalian berlipat kali ganda dan hidup yang kekal. Artinya mengikut Yesus Kristus itu penuh dengan resiko. Dan setiap resiko yang kita ambil untuk mengikut Dia akan Dia balas dengan berlipat – lipat. Jika kita tidak mau ambil resiko untuk mengikut Yesus maka kita tidak akan menerima return (pengembalian) yang besar pula.
2. High Risk High Return Dalam Menabur. Dalam hal menabur pun demikian, 2 Korintus 9 : 6 berbunyi, “... Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga”. Dari ayat ini kita dapat memahami bahwa kita akan menerima sesuai dengan yang kita taburkan. Jangan berharap akan berkat yang sangat besar ketika kita tidak mau menjadi berkat bagi orang lain. Jadi dengan memberi kita tidak akan berkekurangan namun akan semakin berkelimpahan. Tuhan Yesus memberkati!
Penulis : Made Hizkia - Bendahara EL A YOUTH