Sabtu, 07 November 2009

Suasana Sekolah Minggu

Dwi, Ani, Wanti

Tatkala Tuhan Memanggilku…

Tidak pernah terbesit dalam hatiku keinginan/cita-cita menjadi seorang Hamba Tuhan. Namun saat mendengar panggilan Tuhan melalui seorang hamba Tuhan yang diurapi, akupun tidak punya keberanian untuk menolak. Akhirnya pada tahun 1977, aku menyerahkan seluruh hidupku untuk menjadi hambaNya.

Aku tinggalkan keluarga, teman-teman dan semua yang kukasihi untuk pergi ke sebuah sekolah alkitab di Majalengka. 8 bulan lamanya aku menyelesaikan sekolah kelas I, lalu dilanjutkan dengan praktek kerja selama 7 bulan, dan oleh kehendak Tuhan, aku tetap praktek di Majalengka. Tetapi setelah menyelesaikan 8 bulan lagi di kelas II, aku ditugaskan untuk melayani di sebuah pulau kecil yang bernama Sinaboi, di kepulauan Riau. ±3 jam ke laut dari Bagan siapi api. Di Sinaboi, aku banyak melihat dan mengalami penyertaan Tuhan. Dari bahasanya saja, membuat aku pada awalnya merasa apakah aku mampu melayani di daerah tersebu. Sebab meski aku terlahir sebagai seorang dari suku Tionghoa, aku tidak menguasai bahasa Tionghoa apalagi 80% penduduk Sinaboi adalah suku Tionghoa Hokkian. Ditambah lagi dengan adat istiadat mereka yang anggap masih tergolong primitif, tidak ada anak yang sekolah.

Pada awalnya aku agak ragu, tapi di sekolah alkitab aku sudah memiliki ayat mas yang menjadi ikrarku di hadapan Tuhan yang terambil dari Yesaya 6:8, maka aku harus terus maju. Puji Tuhan, Tuhan mengaruniakan kepadaku talenta, sehingga aku bisa memainkan gitar meski tidak terlalu pandai. Maka dengan apa yang ada, yaitu dengan kesukaanku menyanyi meski suaraku pas-pasan dan kemampuanku memainkan gitar yang juga pas-pasan, karena aku juga belajar secara otodidak tapi dengan 2 hal ini akhirnya aku dapat membawa jiwa-jiwa kepada Yesus.

Mula-mula aku mencoba menarik perhatian mereka dengan selalu memuji Tuhan di depan rumah, bagi penduduk Sinaboi waktu itu gitar dan kemampuan saya memainkannya menjadi sesuatu yang aneh, luar biasa dan menarik. Sampai suatu ketika, seorang anak perempuan kecil datang mndekat dan bertanya kepadaku: “Bok su, lu cio kwa a…?” aku senang, tetapi bingung dan tidak harus menjawab apa. Akhirnya, aku cuma senyum-senyum sambil memberi isyarat tangan memanggil anak kecil itu untuk lebih mendekat. Untung Bapak Gembalaku segera keluar dari dalam rumah dan membantuku berkomunikasi dengan anak kecil tersebut. Akhir dari pertemuan pertama kami itu, aku berkata : “Besok kamu boleh datang lagi, tapi bawa temanmu!”

Ternyata ini adalah awal dari karya Allah yang besar untuk jiwa-jiwa di Sinaboi, karena dari sejak saat itu kami dapat menghimpun ± 40 orang anak-anak sekolah Minggu dan ± 15 orang dewasa, beberapa di antaranya menerima baptisan. Puji TUhan!

Kesimpulan kesaksian ini adalah ketika kita menyediakan diri mau dipakai Tuhan, maka Tuhan akan melengkapi kita dengan kemampuan. Puji Tuhan! Tuhan memberkati.

(Kesaksian oleh Pdt Susana))

3 Pohon

Alkisah, ada tiga pohon di dalam hutan. Suatu hari, ketiganya saling menceritakan mengenai harapan dan impian mereka. Pohon pertama berkata : “Kelak aku ingin menjadi peti harta karun. Aku akan diisi emas, perak dan berbagai batu permata dan sema orang akan mengagumi keindahannya.”
Kemudian pohon kedua berkata : “Suatu hari kelak aku akan menjadi sebuah kapal yang besar. Aku akan mengangkut raja-raja dan berlayar ke ujung dunia. Aku akan menjadi kapal yang kuat dan setiap orang merasa aman berada dekat denganku.”
Lalu giliran pohon ketiga yang menyampaikan impiannya : “ Aku ingin tumbuh menjadi pohon yang tertinggi di hutan di puncak bukit. Orang-orang akan memandangku dan berpikir betapa aku begitu dekat untuk menggapai surga dan TUHAN. Aku akan menjadi pohon terbesar sepanjang masa dan orang-orang akan mengingatku. Setelah beberapa tahun berdoa agar impian terkabul, sekelompok penebang pohon datang dan menebang ketiga pohon itu…
Pohon pertama dibawa ke tukang kayu. Ia sangat senang sebab ia tahu bahwa ia akan dibuat menjadi peti harta karun. Tetapi…doanya tidak menjadi kenyataan karena tukang kayu membuatnya menjadi kotak tempat menaruh makanan ternak. Ia hanya diletakkan di kandang dan setiap hari diisi dengan jerami.
Pohon kedua dibawa ke galangan kapal. Ia berpikir bahwa doanya menjadi kenyataan. Tetapi… ia dipotong-potong dan dibuat menjadi sebuah perahu nelayan yang sangat kecil. Impiannya menjadi kapal besar untuk mengangkut raja-raja telah berakhir.
Pohon ketiga dipotong menjadi potongan-potongan kayu besar dan dibiarkan teronggok dalam gelap. Tahun demi tahun berganti… dan ketiga pohon itu telah melupakan impiannya masing-masing.
Kemudian suatu hari…Sepasang suami istri tiba di kandang. Sang istri melahirkan dan meletakkan bayinya di kotak tempat makanan ternak yang dibuat dari pohon pertama. Orang-orang datang dan menyembah bayi itu. Akhirnya pohon pertama sadar bahwa didalamnya telah diletakkan harta terbesar sepanjang masa.
Bertahun-tahun kemudian, sekelompok laki-laki naik ke atas perahu nelayan yang dibuat dari pohon kedua. Di tengah danau, badai besar datang dan pohon kedua berpikir bahwa ia tidak cukup kuat untuk melindungi orang-orang di dalamnya. Tetapi salah seorang laki-laki itu berdiri dan berkata kepada badai : “Diam!! Tenanglah!!” dan badai itupun berhenti. Ketika itu tahulah bahwa ia telah mengangkut Raja diatas segala raja.
Akhirnya, seorang datang dan mengambil pohon ketiga. Ia dipikul sepanjang jalan sementara orang-orang mengejek lelaki yang memikulnya. Laki-laki kemudian dipakukan di kayu ini dan mati di puncak bukit. Akhirnya pohon ketiga sadar bahwa ia demikian dekat dengan TUHAN, karena YESUSlah yang disalibkan padanya.

KETIKA KEADAAN TIDAK SEPERTI YANG ENGKAU INGINKAN, KETAHUILAH BAHWA TUHAN MEMILIKI RENCANA UNTUKMU. Jika kamu percaya padaNya, Ia akan memberimu berkat-berkat besar. Ketiga pohon mendapatkan apa yang mereka inginkan, tetapi tidak seperti cara yang mereka bayangkan.
Begitu juga dengan kita, kita tidak selalu tahu apa rencana TUHAN bagi kita, tetapi tahu bahwa jalanNya bukanlah jalan kita, tetapi jalanNya adalah yang terbaik bagi kita, selamanya…(Hizkia - Ceritakristen.com)

Jesus Can’t Stop Loving You


Judulnya seperti lagu ya.. tetapi di sini, saya bukan mau menyanyi. Mungkin baru-baru ini banyak musibah dan bencana di sekitar kita. Juga banyak sekali cobaan-cobaan yang kita alami, mulai yang besar sampai yang kecil. Dan mungkin kita merasa Tuhan sudah tidak peduli pada anda. Tapi itu semua salah total karena Tuhan akan menegur orang-orang yang dikasihiNya (Ibrani 12:5-8). Dan semua cobaan yang kita alami adalah bentuk dari teguran Tuhan untuk kita, selain itu juga memproses kita agar menjadi lebih dewasa dan selalu bertumbuh dalam iman. Jadi Yesus tidak akan bisa berhenti mengasihi kita karena kasih Yesus abadi untuk selama-selamanya. (Sdr Danang)

Pengikut Akun Facebook

Pengikut akun Twitter atau Blogger