Minggu, 13 November 2011

Andy Otniel, Kembalinya Si Anak Hilang


Pada era 1980-an  nama Andy Otniel sangat dikenal di kalangan anak-anak. Wajahnya kerap muncul di layar televisi. Namun begitu beranjak dewasa, Andy tiba-tiba menghilang dari dunia hiburan. Kini, Andy kembali lagi ke ranah hiburan dengan sosok yang ‘baru’. Otniel Andy Hermawan atau yang lebih dikenal dengan sebutan Andy Otniel sudah sejak kecil terjun di dunia hiburan, tepatnya pada tahun 1980-an. Wajah Andy kerap menghiasi layar kaca mengisi berbagai acara anak-anak, antara lain Ratu Asia, Sanggar Legenda, Keluarga Pak Lubis, Sanggar Ananda, dan Lagu untuk Anak Bersama Tetty Kadi. Ia juga pernah membintangi film Tragedi Bintaro.
Begitu beranjak dewasa, nama Andy Otniel seolah ditelan bumi. Ia menghilang begitu saja. Berbeda dengan  rekan seangkatannya, Oky Lukman yang terus eksis di dunia hiburan. “Tahun 1995 dan 1996 saya sempat main sinetron, tetapi berhenti. Kemudian tahun 1996, saya dapat tawaran menyanyi di Hard Rock Cafe. Karena pendapatannya bagus, saya rela untuk tidak syuting,” katanya. Selain sibuk menyanyi, Andy juga sempat mendapat beasiswa belajar di Negeri Sakura. Selama tidak muncul di layar kaca, kehidupan Andy begitu berubah. Ia terjerumus dalam  pergaulan bebas. “Saya jatuh. Saya melakukan seks bebas, konsumsi alkohol dan narkoba. Saya juga sempat kumpul kebo sampai punya anak, tapi anak itu saya aborsi. Saya betul-betul kacau,” cerita Andy. Waktu itu iman Andy masih suam-suam kuku. Andy jarang sekali pulang ke rumah. Ia berpikir yang penting ia sudah memberi uang kepada Ibundanya, sementara kebersamaannya dengan Ibunda tidaklah penting. Ia mengalami pasang surut dalam kehidupan. Sebenarnya ia punya kebiasaan yang baik tapi juga punya pergaulan yang buruk.
Suatu hari, seorang sahabatnya mengirim pesan singkat melalui sms. Isi pesan itu sungguh mengejutkan Andy. “Dia mengancam saya. Dia mau membunuh saya karena saya punya affair dengan salah satu pacarnya. Saya pikir itu cuma gertakan, ternyata dia serius.” Ancaman yang dilayangkan melalui sms itu datang bertubi-tubi. Hampir setiap menit ancaman itu datang. Andy pun menjadi sangat ketakutan. Ia tidak tahu lagi harus berbuat apa. Sahabat Andy tadi meminta untuk bertemu di salah satu diskotek di Jakarta dan mengancam akan membawa infotainment untuk membongkar kebusukannya jika ia tidak datang. Andy yang tengah kalut hanya bisa membuka Alkitab yang lama tidak dibacanya. “Saya buka jendela apartemen. Saya sujud dan membuka Alkitab. Saya baru ngerasain, kalau saya mati bagaimana jadinya,” kata Andy. Setelah membaca Alkitab, Andy bergegas menuju diskotek memenuhi permintaan sahabatnya. Ketika dalam perjalanan, Andy mendapat telepon dari seseorang yang baru dikenalnya tiga bulan. “Dia baru keluar dari penjara. Katanya: elu enggak usah ke sana. Kalau ke sana elu mati. Gue sudah dikasih DP buat ngancurin elu. Di tangan gue sudah ada kelewang. Udahlah elu pulang aja, elu berdoa aja. Gue juga enggak tahu kenapa gue telepon elu,” ujar Andy mengulangi kembali kata-kata teman barunya waktu itu. Andy percaya bahwa ini adalah cara Tuhan untuk menyelamatkannya.
Andy pun mengurungkan niat untuk melanjutkan perjalanan. Andy berganti arah. Mobilnya dipacu menuju rumah sahabatnya yang lain. Setibanya di sana, ia didoakan oleh seorang pendeta. Setelah didoakan, pendeta tersebut meminta Andy untuk mengucapkan doa profetik. “Saya diminta untuk mendoakan terus. Memperkatakan dalam nama Tuhan Yesus, sms ancaman itu tidak ada lagi. Tuhan yang akan menyortir. Sepanjang perjalanan pulang ke rumah, saya terus mengucapkan doa itu berkali-kali sambil menangis,” kisah Andy. Ketika tiba di rumah, sms yang berisi ancaman  tadi berhenti. Andy langsung menangis di depan kaki Ibunya. Menceritakan semua dosa yang telah ia perbuat, sampai dosa yang paling najis pun. Waktu itu, Ibunya terlihat bahagia dan berkata “Puji Tuhan, doa Mama di jawab Tuhan. Akhirnya kamu kembali pada Mama.”
Setelah mengalami kejadian itu, tepatnya tahun 2006, Andy memutuskan untuk bertobat. Ia mengadakan doa pelepasan. Ia memilih untuk mengikuti Healing Movement Camp (HMC), hingga ia mengalami pemulihan setelah kembali dari HMC. Andy mengaku, akhirnya bisa memaafkan papanya yang meninggalkan dia sejak berusia 17 bulan. Sejak ditinggalkan papanya, Andy dan Ibunda berjuang bersama utuk bisa bertahan hidup. Mereka tinggal di rumah kontrakan berpetak. Andy juga harus rela membantu ibunya mencari uang untuk biaya hidup. “Waktu SD, subuh-subuh saya ikatin es, lalu saya jual es nya,” ujar Andy. Mereka juga punya keinginan yang kuat untuk bisa memiliki rumah sendiri. Andy mengikuti berbagai lomba, antara lain lomba menyanyi, pidato, baca puisi, dan busana. Akhirnya mereka bisa membeli sebuah rumah tipe 21. Hidup di rumah kontrakan sangat tidak nyaman. Penggunaan air juga dibatasi, dan selalu dimarahi jika telat membayar.
TIDAK BERBURU POPULARITAS
Andy berusaha memelihara imannya sejak bertobat. Ia aktif dalam kegiatan rohani dan pelayanan. Dalam meniti karier, ia berusaha untuk memilih pekerjaan yang bisa mendukung pertumbuhan imannya. Ia memilih untuk menerima tawaran menjadi host sebuah acara rohani Kristen, Solusi Life. “Saya tahu saya lemah. Jadi, saya pikir saya harus punya kegiatan rohani yang bisa ‘menyuntik’ saya, bisa membuat iman saya terus bertumbuh,” ujar jemaat GBI Mall Taman Anggerek, Jakarta Barat ini. Selain aktif dalam kegiatan rohani, Andy tetap eksis bekerja di dunia hiburan. Ketika ditanya kenapa dia masih tertarik bekerja di dunia hiburan, Andy menjelaskan, “Itu adalah talenta saya. Tapi, saya tidak bertindak sesuka hati. Saya tanya kepada Tuhan, jika Tuhan berkenan agar lewat talenta yang Tuhan berikan kepada saya, saya bisa menghidupi keluarga, tolong saya diberi konfirmasi. Saya belajar sepakat dengan Tuhan.” Beberapa jam setelah bertanya kepada Tuhan, Andy langsung mendapat tawaran job MC acara off air. Kendati sekarang bekerja di dunia hiburan, Andy yang dulu berbeda dengan Andy yang sekarang. Sekarang ia tidak lagi berburu popularitas. Tidak ngoyo. “Dulu saya kejar popularitas dan prestasi untuk mendapat posisi. Sekarang saya tidak lagi seperti itu. Saya enggak mau mengandalkan kekuatan saya. Saya ingin mengandalkan kekuatan Tuhan.”
Andy juga memilih untuk tidak masuk dalam pergaulan bebas. Menurut Andy, sebenarnya itu cuma perkara mau atau tidak. Selanjutnya, kita mau disiplin atau tidak sama roh kita. Ia memilih untuk menjadikan gaya hidup Kristus sebagai gaya hidupnya. Kapan pun waktunya, ia selalu intim dengan Tuhan.
Salah satu gaya hidup Kristus yang dilakukan Andy adalah jujur terhadap istri. Andy dan istri sepakat untuk membangun prinsip saling jujur dan terbuka. “Puji Tuhan, kami jujur apa adanya. Saya dan istri juga saling menceritakan masa lalu kami. Percaya atau tidak, saya dan istri bisa lebih dari orang pacaran,” tandas Andy. Wow!_EBN

2 komentar:

  1. Puji Tuhan dengan kesaksian kak Andy yang memiliki hari -hari dimana kasih yang mengubahkan..

    nice
    :)

    BalasHapus
  2. Semoga kak sehat selalu amin.

    BalasHapus

Artikel ini bisa dikomentari melalui kotak dibawah ini

Pengikut Akun Facebook

Pengikut akun Twitter atau Blogger