Selasa, 29 November 2011

Miracle Of Jesus

Saya yakin Saudara pernah mendengar lagu “Mujizat itu Nyata”. Lagu ini sangat populer dan sering dinyanyikan di gereja-gereja sebagai lagu penyembahan. Lagu ini menceritakan ketika kita tidak berdaya, disaat kita menghadapi berbagai masalah kehidupan maka kuasa Tuhan selalu ada untuk menolong manusia. Saat kita percaya kepada Tuhan Yesus, maka karena Ia sanggup melakukan berbagai hal dengan kuasa-Nya. Di dalam Perjanjian Baru mencatat banyak sekali mujizat yang dilakukan Yesus saat masa pelayanan-Nya. Ada beberapa syarat untuk menerima mujizat dari Tuhan, Yaitu :

    Hidup dalam Kekudusan
Sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus. (1 Petrus 1:16)
Hidup kudus tidak hanya sekedar jujur, adil akan tetapi kita harus hidup berdasarkan Firman Tuhan. Tuhan menginginkan kita hidup berlandaskan Firman Tuhan. Dalam Lukas 1 :5-13, ada seorang pasangan suami isteri yang bernama Zakharia dan Elisabet. Keduanya benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat, tetapi mereka tidak mempunyai anak. Beberapa saat kemudian doa mereka terjawab, Elisabet akan melahirkan anak, dan anak itu adalah Yohanes. Kedua pasangan suami isteri itu telah menerima mujizat Tuhan, karena mereka hidup dalam Firman Tuhan.

    Setia Pada Tuhan
Banyak diantara orang Kristen justru berbelok arah menjadi tidak setia pada Tuhan saat sedang ada masalah. Justru pada saat itu kita harus tetap setia pada Tuhan,tetap dekat pada Tuhan. Perlu kita ketahui bahwa Tuhan tidak pernah merancang masa depan yang suram.
Tuhan selalu memberi kita kekuatan saat menghadapi masalah kehidupan. Di Alkitab ada tokoh yang bernama Abraham, ia disebut Bapa orang percaya/beriman. Ia sangat percaya kepada Tuhan,Tuhan memerintahkan kepada Abraham untuk pergi ke “negeri yang akan Kutunjukan kepada mu” dan Tuhan berjanji untuk memberkatinya dan akan membuat bangsa yang besar. Iman Abraham pernah diuji untuk dipersembahkan kepada Tuhan sebagai korban bakaran (Kejadian 22:2) akan tetapi malaikat Tuhan berseru “Lalu Ia berfirman: Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku.". kemudian Abraham mengambil domba jantan sebagai korban bakaran kepada Tuhan.

    Percaya kepada Tuhan
Kedewasaan Rohani itu setiap orang Kristen haruslah ada. Sebagai orang Kristen, mengalami pertumbuhan dalam kerohanian sangat diperlukan. Iman didalam diri kita janganlah melemah. Tetaplah berkomunikasi kepada Tuhan melalui doa dan pujian penyembahan. Hidup kita serahkan kepada Tuhan Yesus. Di dalam Yesaya 42:12 mengajarkan kita memberikan penghormatan kepada Tuhan dalam bentuk puji pujian.Keintiman,kedekatan, komunikasi kita kepada Tuhan akan menguatkan kita dalam menjalani kehidupan ini dan melahirkan sebuah ide yang merupakan jawaban Tuhan dalam pergumulan kita.

Tuhan melakukan mukjizat kepada anak-anakNya mempunyai maksud agar nama Tuhan dimuliakan. Didalam lukas 1 : 25. Tuhan membela anak-anakNya yang selalu setia kepada Nya. Saat orang lain mencemooh dan menghina anak Tuhan, maka Tuhan akan membela anak-anakNya.

Author : Tonino Andre DwiWondo - Web Design REALFRESH

Belajar Dari Tukang Tambal Ban

Sebuah Pembelajaran Hidup Sesuai dengan (Amsal 24:32)
Saudara, apakah anda mempunyai motor? Bagaimana dan apa yang anda rasakan ketika ban motor anda mengalami kebocoran?tentu panik dan membuat perjalanan kita menjadi terganggu. Bahkan tidak jarang kita menangis karena mungkin tempat kita ada dan tukang tambal ban begitu jauh. Sehingga kita harus mendorong motor kita sampai tempat tambal ban tersebut. Nah saudara, suatu kali pulang dari beribadah di suatu tempat, ban motor saya mengalami kebocoran. Dan tempat saya beribadah dengan tempat tambal ban cukup jauh. Saat itu keringat dengan deras mencucur karena motor saya tergolong motor yang berat. Sesampainya di tempat tambal ban tersebut, saya memperhatikan dengan seksama tukang tambal ban mengerjakan ban motor saya. Ketika menyaksikan tukang tambal ban bekerja, maka ada satu hal yang terlintas dalam benak saya bahwa hidup kita ini ibarat ban motor. Ketika ada lobang yang membuat ban itu bocor, maka ban tersebut tidak dapat bekerja dengan maksimal, perlu ditambal agar semua kambali seperti semula. Nah saudara, hidup rohani kita pun demikian. Apabila ada bagian dalam hidup kita yang berlobang akibat “paku” yang menancap dalam hidup kita, maka hidup rohani kita tidak akan memberi dampak positif bagi kita dan tidak akan berjalan dengan lancar. Paku bisa berbicara tentang dosa yang membuat hidup kita berlobang, atau juga segala macam masalah dan luka hati yang menorehkan luka yang sangat dalam.
    Nah saudara, tukang tambal ban yang waktu itu saya datangi terlihat sibuk dengan berbagai alat dan perlengkapan yang digunakan. Namun, saya tertarik dengan 4 hal yang dipersiapkan oleh tukang tambal ban itu, yaitu ban penambal, lem, Api dan Air. Apabila kita sadar bahwa ada bagian hidup kita yang berlobang, maka 4 hal ini sangat penting dalam kehidupan kita. Apa saja 4 hal tersebut?mari kita pelajari bersama.
1.    Ban penambal = Niat
Saudara, ketika ban saya mulai ditambal, maka sang tukang tambal ban menggunting sedikit barang sejenis ban yang pada akhirnya ditempel tepat pada bagian yang berlobang. Dan pada akhirnya barang kecil ini yang akan menjadi sama dengan ban motor kita. Barang ini menjadi awal dari semua pemulilhan ban motor. Saudara, ketika kita hendak bertobat dan menjadi lebih baik, maka ada hal awal yang harus kita kerjakan dan tanamkan dalam hidup kita yaitu NIAT. Tanpa ada niat untuk berubah, maka seseorang tidak akan pernah berubah. Seseorang yang tidak mempunyai niat untuk belajar, maka sekalipun dipaksa belajar dia tidak akan pernah menangkap dengan baik apa yang dia pelajari. Seseorang yang “terpaksa” berubah hanya karena dorongan orang lain atau alasan tertentu tidak akan pernah menjalani perubahannya dengan sepenuh hati. Perubahan yang terjadi hanya bersifat sementara dan akan segera luntur dimakan waktu. Saudara, TUHAN tidak kehendaki dalam kehidupan kita ada lobang yang membuat berkatNYA tidak dapat kita terima dengan penuh. Kalau anda merasa ada lobang itu, mari yang pertama tanamkan NIAT untuk berubah dalam diri dan hati anda.
Saudara yang terkasih, TUHAN kita bukanlah TUHAN yang diam dan tidur. Dia mengerti segala niat dan keinginan serta cita-cita kita. (1 Tawarikh 28:9) mencatat hal ini. Maka saya percaya, bila ada niat dalam hati anda, TUHAN akan berikan kekuatan kepada anda.
2.    Lem : komitmen
Hal kedua yang menarik perhatian saya adalah lem yang digunakan. Lem yang digunakan bukanlah sembarang lem. Lem yang digunakan sangat kuat, sehingga ban penambal itu tertempel dengan sangat kuat pada bagian ban yang berlubang. Saudara, kalau di point pertama adalah NIAT, maka hal yang dapat menempelkan niat itu dengan sangat kuat dalam hidup kita adalah KOMITMEN. Saudara, apabila niat sekedar niat, maka niat itu bisa diterbangkan oleh “angin” atau masalah kehidupan kita. Maka perlu ada komitmen yang sangat kuat agar niat kita tersebut tidak hilang dan terlepas. Nah, saudara menjadi orang yang memegang sebuah komitmen memanglah sangat sulit. Namun, mari kita berkomitmen untuk menjadi lebih baik dalam TUHAN, dan pegang komitmen itu sampai kapanpun, maka anda akan melihat bahwa TUHAN akan bekerja dengan luar biasa dalam hidup anda.
3.    Api : Roh Kudus
Setelah tertempel dengan sangat kuat, maka tahap berikutnya ban motor saya yang berlobang dibakar dengan api. Mengapa? Sebab api itu yang akan membuat ban penambal dan lem itu menjadi sama dengan keadaan ban lain yang tidak berlobang. Bisa dikatakan bahwa api itu yang aan membuat penambal dan lem ini ada dalam keadaan yang semestinya. Nah saudara, niat dan komitmen kita perlu “dibakar” oleh Roh Kudus, agar supaya hidup kita yang dulu salah dan berdosa. Yang dulu berlobang, menjadi sama seperti keadaan yang semestinya. Roh Kudus yang akan memimpin kita kepada kehidupan yang sesuai dengan kehendak TUHAN. Tanpa bantuan Roh Kudus, maka kita tidak akan dapat menjadi sama seperti kehendak BAPA kepada kita.
4.    Air : Firman
Setelah semua selesai, ada 1 hal lagi yang dilakukan oleh tukang tambal ban. Dia mencelupkan ban yang sudah dibakar itu ke air dan melihat, apakah masih ada lobang lain atau ada bagian pembakaran yang perlu dibakar ulang. Saudara yang terkasih, Firman Tuhan akan menjadi penentu, apakah hidup kita sudah berkenan kepada TUHAN atau belum. Roh Kudus akan membantu kita, namun Firman inilah yang akan menjadi tolok ukur, apakah hidup kita sudah berkenan, atau masih ada bagian lain yang berlobang dalam hidup kita. Bila ternyata masih ada, jangan pernah berhenti dan menolak proses TUHAN dalam kehidupan kita. Sebab kita semua percaya, bahwa proses dari TUHAN adalah menjadikan kita menjadi lebih indah, lebih indah dan lebih indah lagi.

Saudara, apabila anda ingin mengalami kemajuan hidup dalam Tuhan, maka anda tidak bisa membiarkan ada lobang dalam kehidupan anda. Sebab itu saudara, marilahn kita belajar untuk menambal semua lobang yang ada dalam hidup kita dan terus berjalan ke arah yang lebih baik. TUHAN memberkati. SALAM AMAZING

Author : Theodorus Miraji Penyiar Radio Suara Agape FM

Senin, 28 November 2011

MEMUJI DIA UNTUK SELAMANYA

 (Mazmur 150:6)

    Kitab Mazmur adalah kitab pujian yang luar biasa. Mengagungkan TUHAN, meninggikan TUHAN, menceritakan perbuatan TUHAN yang ajaib dalam kehidupan manusia. Daud yang terkenal sebagai pemuji dan penyembah, dia sangat diberkati TUHAN dengan luar biasa. Kerajaannya kokoh dan TUHAN yang menambahkan semuanya kepada Daud, karena Daud sanggup menyenangkan hati TUHAN dengan pujian dan penyembahan yang dia naikkan. Saudara, kitab mazmur ini ditutup dengan sebuah ayat yang sangat luar biasa. “biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN!Haleluya!”.

    Ayat ini sungguh menggugah dan mendorong kita sebagai umat ciptaanNYA, yang diberikan nafas kehidupan secara Cuma Cuma. Sudahkah kita memuji Dia?sudahkah kita menjadi pemuji dan penyembah TUHAN seperti Daud?
Saudara, ada 2 makna yang mau kita lihat dari ayat ini. Dan biarlah hal ini menjadi landasan kita untuk kembali melihat kedalam hidup kita. Sudahkah hidup kita memuji dan memuliakan nama TUHAN :

1.    TUHANlah yang layak dipuji oleh semua yang bernafas
Ayat ini jelas saudara! TUHANlah satu satunya yang layak dan patut kita sembah dan kita puji. Banyak orang lebih memuji dirinya sendiri, memuji sesama manusia secara berlebihan, atau yang parah adalah memuji Iblis. Memuji diri sendiri contohnya adalah mementingkan keegoisan dan ke“aku”an kita diatas kepentingan TUHAN. Memuji sesama kita contohnya adalah mengagumi seseorang secara berlebihan, baik itu artis ataupun sesama kita yang lain. Dan yang lebih parah adalah memuji Iblis. Ada lagu diciptakan dengan lirik yang sebenarnya memuji iblis sebagai pribadi yang hebat padahal sebenarnya tidak sama sekali. Nah saudara yang terkasih dalam TUHAN, siapa yang selama ini kita puji?TUHAN?diri sendiri?sesama?atau iblis?setelah membaca artikel ini mari
kita ambil sikap. Bahwa hanya TUHAN yang akan kita sembah. Hanya TUHAN yang akan kita puji dengan semua yang ada pada kita. Karena hanya Dia yang sanggup menjadi Pribadi terindah dalam hidup kita.

2.    Selama kita bernafas, selama itu pula kita harus selalu memuji TUHAN
Pertanyaan berikutnya adalah sampai kapan kita harus menjadi pemuji dan penyembah?sampai kapan kita harus memuji dan menyembah TUHAN? Jawabannya adalah sampai selama lamanya. Selama nafas itu masih ada dalam hidup kita, maka selama itu TUHAN inginkan kita menjadi pemuji dan penyembah yang menyenangkan hatiNYA.

Saudara, bukan hanya saat ibadah, bukan hanya saat persekutuan doa, bukan hanya saat melihat konser rohani dan bukan hanya saat kita dipaksa menyanyikan lagu rohani baru kita menjadi pemuji dan penyembah. Namun selamanya, apapun keadaan kita, selama nafas itu masih ada maka kita harus menyembah TUHAN. Dan bukan hanya lewat perkataan, namun memberi diri sebagai persembahan yang hidup,kudus dan berkenan adalah pujian sejati dan ibadah yang berkenan kepada TUHAN.

Saya berharap 2 hal ini membuat kita makin rindu menjadi pemuji dan penyembah TUHAN. Seperti halnya Daud yang mengalami perkara luar biasa bersama dengan TUHAN karena kesenangannya memuji dan menyembah TUHAN, saya percaya saudara juga akan mengalami hal yang sama. DIA akan memberkati saya dan saudara, meluaskan daerah kita dan membuat namaNYA makin dipermuliakan karena kita. Selamat menjadi pemuji dan penyembah TUHAN, SALAM AMAZING!.

Author : Theodorus Miraji - Penyiar Radio Suara Agape FM

† NO SEX BEFORE MARRIAGE † † NO KISSING BEFORE MARRIAGE †

2 Korintus 7:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.

Shalom..
Saudara, Allah kita merupakan Allah yang kudus dan mulia. Dia mengashi anak-anakNya dan menjaganya seperti biji mata-Nya sendiri. Dia telah menebus kita dengan harga yang sangat mahal, sehingga kita menjadi kepunyaan-Nya yang telah dimerdekaan dari segala perhambaan dan keterikatan dosa (Galatia 5:1). Tuhan selalu memproses dan mengajar setiap anak-anakNya agar kita bisa menjadi seperti emas yang murni. Dan melalui firmanNya kita tahu apa yang baik dan harus kita lakukan. Firman Tuhan merupakan pelita bagi kaki dan terang bagi jalan kita (Mazmur 119:105). Oleh karena itu mintalah hikmat dan kerendahan hati untuk dapat memahami setiap firmanNya dengan benar.
Judul artikel diatas sebetulnya merupakan suatu pernyataan dan ajakan bagi setiap kita yang sungguh-sungguh dalam Yesus untuk tetap berdiri dalam kebenaran Firman Tuhan di tengah dunia yang sedang dilanda krisis iman dan moral. Dengan harapan kita bisa semakin kuat dan menjadi terang bagi dunia ini (Matius 5:14), Ini merupakan keuntungan ganda bagi setiap kita. Melalui artikel ini juga saya ingin mengajak setiap Saudara yang belum menikah untuk memagari diri kita dari dosa percabulan dan menjaga kekudusan sesuai dengan firman Tuhan.
Masa lalu saya yang jauh dari kekudusan mendorong saya untuk menyaksikan dan mengingatkan setiap kita untuk kembali menjaga kekudusan kita. Ini bukan berarti saya sudah menjadi paling baik, tetapi biarlah kita saling menguatkan dalam kasih Tuhan. Karena dosa selalu mengintai kita dan menunggu saat kita lemah, bahkan dalam Lukas 4:13  mencatat bahwa iblis menunggu waktu yang baik. Tentu saja baik bagi iblis berarti buruk bagi kita.
“No sex before marriage” berarti kita menolak dengan tegas untuk tidak melakukan hubungan intim sebelum menikah. Dan “No kissing before marriage” berarti kita tidak melakukan ciuman (dengan hawa nafsu) sebelum menikah. Mungkin kalimat yang kedua dari judul diatas terlalu nyentrik atau frontal, tetapi didalam Tuhan kita tidak boleh bernegosiasi dengan dosa. Kita tidak bisa bermain-main dengan api karena bisa saja kita terbakar. Ini semua kita lakukan agar kekudusan kita tetap terjaga dimata Tuhan dan terlepas dari dosa percabulan.
Sex dan kissing disini diartikan bahwa kita melakukannya secara sadar dan tidak bisa menahan diri kita sendiri. Sehingga dengan kata lain kita terpengaruh oleh nafsu kita. Pokok yang ditekankan disini adalah PENGUASAAN ATAU PENGENDALIAN DIRI. Kita tidak akan membahas tentang pelecehan atau sejenisnya dimana hal itu terlepas dari kemauan diri sendiri, karena hal itu sangatlah berbeda.
Mungkin dijaman sekarang yang serba bebas dan modern orang akan sulit berkata seperti itu secara lantang. Bisa-bisa kita dibilang sok-sok’an, ketinggalan jaman, ndeso, sok suci ataupun kata-kata sinis yang lain. Tetapi bisa kita lihat sendiri pada sekarang ini bahwa anak belasan tahun sudah berani berpacaran secara ekstrim. Bukan hanya bergandengan tangan atau saling bertatap muka, tapi mereka berani berpelukan didepan umum dan bahkan lebih jauh lagi. Memang ini sudah menjadi rahasia umum dan sangat memprihatinkan. Bahkan kebanyakan orang akan berkata itu wajar dan tidaklah salah. Tetapi apakah benar demikian? Mari kita kembali kepada hati nurani kita sendiri. Dulu saya pernah melakukan ciuman dengan alasan karena sayang, tapi sejujurnya nafsu sayalah yang berkuasa atas diri saya. Saya sedih dan malu jika ingat hal itu. Kebanyakan orang menggunakan alasan “SAYANG” untuk menutupi nafsu yang berkuasa atas dirinya. Tentu saja saya tidak bisa menghakimi semua orang, termasuk Saudara. Tetapi sekali lagi mari dengar apa kata hati Saudara.
Menurut Data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada 2010 menunjukkan, 51 persen remaja di Jabodetabek telah melakukan seks pra nikah. Beberapa wilayah lain di Indonesia, seks pra nikah juga dilakukan beberapa remaja. Misalnya saja di Surabaya tercatat 54 persen, di Bandung 47 persen, dan 52 persen di Medan. Bagaimana dengan kehamilan yang tidak diinginkan? Hasil penelitian di Yogya dari 1.160 mahasiswa, sekitar 37 persen mengalamai kehamilan sebelum menikah (sumber data www.detiknews.com). Woow!! Sangat mengerikan. Ini merupakan fakta yang harus dipahami dan bukan untuk ditutup-tutupi.
Kenapa sih perlu menjaga kekudusan??? Perlu kita ingat lagi bahwa Tubuh kita adalah bait Allah dan anggota Kristus yang harus dijaga kekudusannya (1 Korintus 6:15). Kudus berarti suci dan suci berarti tidak bercela, bisakah hal yang kudus disandingkan dengan yang bercela? Hal ini seperti terang dan gelap yang tak mungkin bersatu. Memang benar didalam pertobatan kita Tuhanlah yang telah menebus dosa kita sehingga kita menjadi tidak bercela dan tidak bernoda. Tetapi saat kita tidak bisa menjaga kekudusan kita dan terhanyut dalam nafsu maka kita ada dalam perhambaan dosa. Bisakah kita datang pada yang maha kudus dalam keadaan dibawah kendali dosa? Sesungguhnya tidak ada seorang pun yang dapat melihat Allah tanpa kekudusan (Ibrani 12:14).
Sifat dari dosa adalah mengejar dan mengikat, sekali Saudara mencobanya maka dosa akan berusaha membelenggu Saudara. Jangan coba-coba dan main-main dengan dosa! Keluar dan terlepas dari belenggu dosa tidaklah semudah yang kita kira. Karena saya melihat banyak anak-anak Tuhan yang menganggap enteng masalah ini, sehingga tidak sedikit yang telah jatuh dalam dosa seperti ini. Roh memang penurut tapi daging lemah (Matius 26:41). Sehingga akan lebih bijak jika kita selalu berjaga-jaga dan melatih hidup kita. Dosa ini mungkin tidak  terlihat atau diketahui orang lain selain diri sendiri dan pasangannya. Tetapi pada dasarnya percabulan merupakan penghinaan pada diri sendiri, karena kita telah berdosa terhadap diri kita sendiri (1 Korintus 6:18).
Dan janganlah sekarang kamu berkata pula bahwa sudah terlambat, sudah tercemar atau sudah tidak bisa lepas lagi. Karena Tuhan selalu respek memberi kekuatan terhadap anak-anakNya yang bersungguh-sungguh dalam pertobatan dan tidak lagi mengingat kesalahanmu yang telah lalu. Demikian pula kasih Kristus yang telah bekerja dalam hidup saya. Di dalam Yohanes 8:11, Yesus mengatakan kepada seorang perempuan yang kedapatan telah berzinah "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang". Sungguh Allah yang luar biasa dan penuh kasih, itulah Allah yang kita sembah.
Hidup sesuai firman Tuhan memang tidak mudah, Tetapi Tuhanlah yang selalu menguatkan dan membuat kita mampu melakukannya. Hidup sebagai anak Tuhan juga bukan perkara yang mudah karena ada tanggung jawab yang harus kita pikul. Jadikan kehidupan kita sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah (Roma 12:1). Dan biarlah melalui kehidupan kita nama Tuhan dipermuliakan, itulah kesaksian yang sempurna. Saya berdoa agar setiap kita bisa dimampukan Tuhan untuk selalu berdiri sesuai kebenaranNya. Tuhan Yesus memberkati.

1 Korintus 6:15 Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan? Sekali-kali tidak!

Author : Tri Wahyu K - Mahasiswa FEB UKSW

Minggu, 27 November 2011

LATAR BELAKANG, BUKAN HALANGAN

-Hakim – hakim 11-

Kisah Yefta ini sangat menarik untuk dipelajari. Dengan latar belakang yang kurang menguntungkan, Yefta lahir dari perempuan lain yang bukan istri dari ayahnya. Alkitab tidak menceritakan masa kecilnya, tetapi ketika ia tumbuh besar ia mendapatkan perlakuan – perlakuan yang tidak ia harapkan. Ia diusir oleh saudara – saudaranya (ayat 2). Yefta tampaknya seperti mengalami keterpurukan, tetapi di sisi lain Yefta memulai hidup baru yang membawanya kepada kemenangan.

Kisah Yefta ini mengungkap sebuah fakta bahwa seseorang yang memiliki latar belakang yang tidak baik, tidak harus larut di dalamnya dan mengalami kegagalan, tetapi bisa membalikkan keadaan! Kuncinya adalah menjawab panggilan Tuhan dan hidup di dalamnya, maka segala masa lalu kita tidak akan pernah bisa mempengaruhi masa depan kita, karena Tuhan sendiri yang berkarya dalam hidup kita.

Mungkin saat ini Saudara mengalami hal yang sama dengan yang dialami Yefta. Saudara dibenci dan tidak diterima oleh orang lain hanya karena latar belakang Saudara yang tidak baik. Jangan gelisah dan kuatir, tetapi bangkitlah dan yakin bahwa Tuhan sedang memproses Saudara menjadi seorang pemenang seperti Yefta! Tuhan memberkati.

Author : Yefta Wahyu - Bendahara EL'A Youth Ministry

6 Manfaat Alkitab


1.    Alkitab memulihkan hubungan kita dengan Allah (Mazmur 119:176).
Ketika firman Tuhan itu tertanam dalam hati kita, dan suatu kali kita tersesat, maka firman itulah yang akan membuat kita kembali kepada Tuhan.

2.    Alkitab membimbing langkah kita (Mazmur 119:105).
Firman Tuhan adalah pelita, sehingga ketika kita berjalan, firman Tuhan yang akan menerangi jalan kita.

3.    Alkitab memberikan sukacita dan damai sejahtera bagi kita (Mazmur 119:165).
Ketika kita mencintai firman Tuhan, yang artinya kita selalu membaca dan merenungkannya, maka ketentraman, sukacita dan damai sejahtera akan melingkupi hidup kita.

4.    Alkitab membuat kita bebas dari sengsara (Mazmur 119:92).
Kesengsaraan adalah suatu kondisi kehidupan yang tidak menyenangkan, karena didalamnya terdapat penderitaan dan banyak sekali permasalahan. Namun ketika firman Tuhan menjadi kegemaran kita, maka kita terbebas dari sengsara, yang artinya meski kita harus melewati jalan yang penuh kesengsaraan, kita akan keluar sebagai pemenang!

5.    Alkitab memberi hikmat kepada kita (Mazmur 119:99).
Setiap firman yang tertulis di dalam Alkitab mengandung hikmat yang luar biasa. Ketika kita terus merenungkanya, maka kita pun akan memperoleh hikmat, Tuhan akan memberikan kita hikmat. Renungkanlah selalu firman Tuhan dan ijinkan Roh Kudus untuk mengajar kita secara pribadi.

6.    Alkitab mendidik dan mengajar kita akan kebenaran (2 Timotius 3:16).
Firman Tuhan adalah manual book untuk kita sebagai anak – anak Tuhan. Manual book untuk apa? Mendidik dan mengajar kita akan kebenaran, sebagai anak Tuhan maka hidup kita harus mencerminkan kebenaran Tuhan, sehingga ketika orang melihat hidup kita, mereka melihat Tuhan dalam hidup kita.

Banyak bukan manfaat Alkitab? Masih banyak lagi manfaat – manfaat yang lain. Oleh karena itu, mari kita membaca dan merenungkan Firman Tuhan setiap saat, agar kita semakin bertumbuh dan semakin mengenal Tuhan yang kita sembah. Tuhan Yesus memberkati.

Author : Yefta Wahyu Bendahara EL'A Youth Ministry

GOD OF MIRACLE

Percayakah Saudara tentang mukjizat Tuhan? Percayakah bahwa dalam setiap aspek kehidupan Saudara, Tuhan turut campur tangan? Dan percayakah Saudara bahwa Tuhan mampu memberikan jalan keluar bagi setiap masalah dan pergumulan Saudara? Tidak semua orang percaya dengan iman bahwa Tuhan sanggup membuat perubahan dalam kehidupannya. Sebagian dari kita kadang malah ragu dan bimbang saat jawaban dan petunjuk dari Tuhan tidak kunjung kita dapatkan. Kita merasa Tuhan tidak memperhatikan kita atau saat keadaan kita tambah buruk kita beranggapan bahwa pertolongan Tuhan sudah sangat terlambat. Sering kali pikiran-pikiran kita sendiri yang menghalangi untuk berkat dan mukjizat Tuhan di curahkan kepada kita. Pada hal waktu dan ukuran Tuhan itu berbeda dengan manusia. Satu hal yang boleh Saudara pegang bahwa Tuhan mengasihi orang-orang benar (Mazmur 146:8).
Jika Saudara membuka hati dan fokus kepada Tuhan maka artikel ini akan memberikan kekuatan dan pengharapan kepada Saudara. Biji akan dapat bertumbuh dengan baik jika di tabur dalam tanah yang subur, demikianlah hati dan iman Saudara akan menentukan kuasa dan mukjizat yang Tuhan berikan. Dalam Matius 17:20 Yesus mengatakan bahwa dengan iman SEBESAR biji sesawi saja maka kita dapat memindahkan gunung. Yesus tidak berbohong dan tidak mengada-ada, gunung apapun yang menghalangi bahkan menggencet kehidupan kita, bisa kita singkirkan asalkan kita memiliki iman dalam Yesus. Dan terlebih saya percaya bahwa ini adalah tahun mukjizat dan tahun keberkatan bagi anak-anak Tuhan. Firmannya mengatakan bahwa kita lebih dari pemenang, dan sekarang adalah waktunya Saudara bangkit dan menerima janji berkat Tuhan ini.
Di jaman seperti sekarang ini menjalani kehidupan terasa sangat sulit. Banyak persoalan-persoalan yang menghimpit dan menekan kita. Bahkan Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Galatia mengatakan “dunia jahat yang sekarang ini”, dunia jahat mengartikan bahwa dunia yang tidak bersahabat, rusak dan tidak bisa diharapkan. Jadi sangatlah tidak mungkin kita akan merasa sejahtera dan tentram jika kita lebih bergantung pada apa yang ada didunia ini ketimbang kepada Yesus. Setiap orang memiliki alasan untuk terpuruk karena semua orang mengalami masalah dan pencobaan. Anak-anak banyak yang ditelantarkan orang tuannya, akibatnya mereka penuh dengan kepahitan ataupun merasa minder. Pemuda remaja banyak yang menjadi korban kejahatan pergaulan dunia, terjebak narkoba, freesex, patah hati, masa depan suram ataupun sakit hati. Para pria dan wanita dewasa banyak yang dikhianati, perselingkuhan, penyesalan dan terbelenggu masalah keuangan. Banyak hal yang bisa dijadikan alasan untuk terpuruk dan menjauh dari Tuhan. Itulah yang menghalangi mukjizat Tuhan terjadi dalam hidup Saudara.
Mari kita ambil contoh salah satu kisah di Kitab Suci, dimana Tuhan melakukan mukjizat yang melampaui pikiran manusia. Ini kisah tentang Lazarus yang dibangkitkan (Yohanes 11:1-44). Tuhan kita Maha Kuasa, Dia mampu melakukan segala hal yang baik dan benar. Lazarus adalah saudara Maria dan Marta, mereka adalah orang-orang yang beriman dan percaya kepada Yesus. Ketika Lazarus jatuh sakit, saudara-saudaranya tersebut mengirimkan kabar kepada Yesus. Yesus mendengar tapi Dia tidak langsung bertindak. Itu karena melalui perkara ini kemuliaan Tuhan akan dinyatakan (ayat 4). Yesus memandang segala sesuatu dengan tujuan untuk memuliakan Allah! Begitu pula dengan kita Saudara, saat permasalahan datang dan pergumulan kita tidak kunjung dijawab, Tuhan sedang menyiapkan hal yang luar biasa asalkan kita tetap teguh dalam iman. Bagi anak-anak Tuhan segala sesuatu yang terjadi ada alasannya. Sesudah 2 hari yesus baru mau datang kembali ke tempat Lazarus, akan tetapi murid-murid Yesus mengingatkan bahwa disana ada orang-orang Yahudi yang mencoba melempari Yesus beberapa waktu yg lalu. Waktu Tuhan memang tidak terduga. Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, Tetapi seringkali manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir (Pengkhotbah 3:11). Terkadang juga lingkungan kita ataupun orang-orang yang disekeliling kita malah mencoba menolak dan menjauhkan kita dari Tuhan. Lingkungan seperti ini memang sangat tidak mendukung dan kadang malah membuat kita semakin terikat dengan masalah kita. Tetapi kita mau belajar dari Maria dan Marta yang tetap memiliki iman yang teguh dalam Yesus. Sehingga tiada satu alasan ataupun halangan yang mampu menghambat mukjizat Tuhan turun atas kita. Dan di akhir kisah ini kita tahu bahwa Tuhan benar-benar membuat suatu mukjizat yang melampaui akal kita. Saya yakin pada waktu itu banyak orang yang menganggap remeh saat Yesus datang. Tetapi yang terjadi adalah Lazarus bangkit dari kematiannya dan nama Tuhan dipermuliakan. Haleluya!
Saudara, saat ini adalah saat-saat mukjizat Tuhan dicurahkan bagi orang-orang yang memiliki iman kepadaNya. Jangan pernah meragukan kesetiaan dan janji-janji Tuhan. Jangan terpuruk dengan keadaan kita. Minta kekuatan kepada Tuhan dan terus berpengharapan dalamNya. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! (Roma 12:12). Tuhan memberkati.. ^_^

Author : Tri Wahyu K - Mahasiswa FEB UKSW

Minggu, 20 November 2011

Aku Ampuni Pembunuh Mama ku

Siang itu, Selasa, 5 Desember 2000, Gloria Oey sedang menikmati makan siang di sebuah rumah makan ketika telephone genggamnya berdering, “Cepetan pulang, mama berdarah-darah!”
Ketika Gloria sampai di rumah ibunya, ia melihat banyak orang telah berkerumun. Ia bertanya-tanya apa yang telah terjadi, dan saat ia masuk yang ia menemukan ibunya yang bersimbah darah dan sudah tidak bernyawa lagi.
“Yang membuat saya sedih adalah bagaimana dia sendirian saat kesakitan…” tutur Gloria dengan mata berkaca-kaca. “Kalau saya pikirkan itu, hati saya keiris-iris..”
Hasil investigasi polisi menemukan bahwa pembunuh ibu Gloria adalah Yudi, seorang koki yang dipekerjakan oleh wanita yang berusia 60 tahun itu. Saat itu Yudi yang biasa datang ke rumah korban meminta uang, dan ketika tidak diberikan, Yudi mengeluarkan pisau dan menusukkannya ke tubuh korban sebanyak lima kali.
“Nomor satu yang ada dipikiran saya adalah ada apa kok sampai dia begitu tega, apa dia punya dendam sama mama saya, ada kejadian sesuatu atau dendam tertentu kepada salah seorang anggota keluarga yang kami tidak ketahui?”
Tidak tahan dengan berbagai pertanyaan yang muncul dalam pikirannya, Gloria menemui Yudi di sel Kepolisian Taman Sari.
“Jawabannya semua tidak..tidak.. tidak..” demikian kenang Gloria.
“Lalu kenapa kalau tidak ada latar belakang sama sekali kamu kok bisa begitu sadis, sadar ngga kalau kamu juga lahir dari seorang ibu?” demikian berondongan pertanyaan Gloria kepada Yudi.
Rasa gemas dan gregetan memenuhi hati Gloria dan membuatnya ingin melampiaskan amarahnya kepada sang pembunuh itu. Selain itu ada sebuah penyesalan yang dalam karena ia dan empat saudaranya merasa belum bisa membalas pengorbanan dan kasih sayang ibunya yang telah bekerja keras membesarkan mereka. Ada pertanyaan yang menghantui Gloria, mengapa Tuhan mengijinkan ibunya meninggal dengan cara yang mengerikan seperti itu.
“Terlalu singkat untuk mama menikmati hidup,” ujar Gloria. “Karena sebelumnya dia menjalani hari dengan berjuang dan bekerja keras..”
Sejak kejadian itu, ada rasa takut mencekam hati Gloria, “Setiap pintu saya periksa. Lalu saya bisa turun lagi periksa lantai 3, lantai 2, lantai 1 sampai pintu  paling depan apakah sudah dikunci dengan baik.”
Namun Gloria sadar, ia tidak boleh membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa takutnya. Ia memutuskan untuk datang kepada Tuhan dan membawa semua rasa takut dan sakit hatinya.
“Saya minta Tuhan buang memorinya, memori tentang mama saya yang terbaring dilantai dengan darah yang begitu banyak. Saya minta Tuhan buang dan saya ambil keputusan untuk mengampuni. Saya tahu sepanjang saya masih memelihara memori itu, saya tidak bisa mengampuni dengan tulus. Karena saya masih senang bawa-bawa memori itu, saya masih ingin orang itu diapain gitu..”
Memutuskan untuk mengampuni orang yang membunuh pribadi yang sangat dikasihinya bukanlah sesuatu yang mudah bagi Gloria. Dia membutuhkan waktu tiga bulan bergumul dengan dirinya sendiri dan terus meminta kekuatan dari Tuhan.
“Waktu itu saya sadar bahwa saya sudah menerima pengampunan dari Tuhan Yesus. Segala kesalahan saya yang banyak dan segala dosa saya sudah Tuhan ampuni. Masa sih saya ngga mau ampuni orang yang notabene tidak mengenal kebenaran. Pada waktu itu, walaupun sulit saya bawa namanya, saya katakan pada Tuhan, ‘Tuhan… saya ambil keputusan, saya mau ampuni orang ini..!’” demikian Gloria menceritakan kemenangannya atas rasa benci dan sakit hati.
Tidak lama kemudian, Gloria membuat tindakan yang sulit dipercaya. Gloria mendatangi Yudi di sel penjara dan melepaskan pengampunan langsung didepan orang yang telah membunuh ibunya itu.
“Yudi, saya mau kamu tahu bahwa sudah ambil keputusan untuk mengampuni kamu.”
Saat itu, Gloria seperti mengalami terobosan, “Ada rasa ringan, rasa lega. Saya tidak perlu mengangkat beban itu di punggung saya. Saya ngga perlu hidup dengan luka hati dan kepahitan saya lagi. Saya buang semua sampah itu, dan saya boleh hidup dalam kemerdekaan oleh karena kasih Tuhan dan darah Yesus.”
Setelah bertahun-tahun kejadian tersebut berlalu, Gloria belajar hal yang sangat penting dari kejadian yang menyakitkan tersebut.
“Segala sesuatu di muka bumi ini, dan Tuhan sudah menetapkan setiap waktu dengan sempurna. Oleh sebab itu mari pakai waktu-waktu yang kita miliki sebaik mungkin untuk mengasihi orang-orang yang Tuhan tempatkan dalam hidup kita, suami, istri, anak dan juga orangtua. Itu adalah pelajaran pertama, pelajaran kedua adalah sekalipun kita tidak tahu mengapa hal itu harus terjadi, kita tidak perlu terus menerus bertanya sehingga kita kehilangan iman dan kita meragukan Tuhan dalam hidup kita. Saya percaya Tuhan Yesus berdaulat dalam hidup anak-anak-Nya.” _(Kisah ini ditayangkan 15 September 2011 dalam acara Solusi Life di O’Channel)

Tukang Periuk

Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya. Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, bunyinya: "Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman TUHAN. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel! Yeremia 18 : 4-6

Sudah lebih dari satu kali saya membaca perikop tentang tukang periuk ini (Yeremia 18:1-17), tetapi baru belakangan ini ketika saya merenungkan tentang karya Tuhan dalam hidup saya, baru saya mengerti bahwa Tuhan ingin menjadikan kita baik pada pemandangan-Nya. Saya benar – benar mengalami bagaimana rasanya ‘dikerjakan kembali’ menjadi bejana lain yang baik pemandangan-Nya. Sungguh, terasa begitu mengonyolkan ketika saya harus jatuh bangun dalam lubang yang sama, tetapi saya merasakan anugerah Tuhan yang luar biasa ketika Tuhan tetap terus membentuk saya, sebab tujuh kali orang benar jatuh, ia akan tetap bangun kembali (Amsal 24:16). Bukan berarti saya menggunakan ayat itu sebagai alasan untuk jatuh bangun, karena bagaimana pun juga, setiap kali saya jatuh, ada harga yang harus saya bayar, setiap perbuatan kita pasti akan mendatangkan akibat, entah itu akibat baik atau buruk, tergantung dari perbuatan yang kita lakukan.

Saudara, hal mendasar yang perlu kita sadari adalah kita ini merupakan buatan tangan Tuhan. Bagi kita yang percaya kepada-Nya, sebenarnya merupakan sebuah kewajiban untuk menyerahkan hidup kita kepada-Nya agar Tuhan membentuk kita menjadi bejana yang indah. Menyerahkan hidup bukan berarti kita harus menjadi hamba Tuhan atau terjun dalam dunia pelayanan. Menyerahkan hidup adalah sebuah keputusan pribadi, dimana kita membiarkan Allah memerintah di dalam hidup kita. Dalam hidup kita memang ada kehendak bebas, dan itu merupakan anugerah dari Tuhan. Namun saya mengajak Saudara untuk menyerahkan kehendak bebas kita kepada Tuhan sebagai bukti cinta kita kepada-Nya, sebagaimana Ia menyerahkan tubuh-Nya untuk disalibkan karena Ia begitu mencintai kita. Jika kita tidak mau menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan, maka pelajaran tentang tukang periuk ini tidak akan berdampak apa – apa bagi hidup kita. Mulailah berdoa dan serahkan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan, Ia menunggu di depan pintu hati kita, lets open our heart!
Ketika saya membaca satu perikop ini, saya seperti mendengarkan sebuah curahan hati dari Tuhan. Sesungguhnya Tuhan itu selalu ingin memberkati kita, tetapi keadilan-Nya itu sempurna. Ketika Ia merancangkan suatu berkat, bagaikan seorang tukang periuk yang hendak membuat sebuah bejana yang indah. Tukang periuk itu setidaknya akan melakukan beberapa proses berikut :
1.    Ia akan memilih tanah liat terlebih dahulu. Pastilah ia memilih tanah liat yang baik, tanah yang lembut dan mudah dibentuk, bukan tanah yang keras. Tuhanlah yang memilih kita, dan bukan kita
yang memilih Tuhan. Jika saat ini kita mempercayai bahwa Yesus adalah Juruselamat kita, maka mari kita belajar untuk memiliki hati yang lemah lembut, karena ini adalah modal awal kita untuk dibentuk Tuhan. “Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.” (Yakobus 1:21)
2.    Ia akan mulai mencampur tanah liat itu dengan air dan mulai membentuknya. Air itu dituangkan sedikit demi sedikit, dan mulai menyatu dengan tanah liat itu sehingga akan lebih mudah dibentuk. Seperti dalam Yakobus 1:21, firman itu harus kita terima dengan hati yang lemah lembut agar bisa menyatu dengan pikiran akal budi kita, dengan hati kita, dan masuk ke dalam roh kita. Firman itulah yang akan membentuk kehidupan kita. Yang tadinya tidak beraturan, akan mulai terbentuk menjadi sebuah bejana yang diingini-Nya. Ada satu proses dimana tukang periuk ini menemukan masih ada kerikil – kerikil kecil waktu ia membentuk bejana itu, ia pun membuangnya agar nanti ketika dibakar bejana itu tidak pecah (retak) gara – gara kerikil kecil itu. Begitu pun dalam hidup kita, ketika kita dibentuk dan masih ada ‘kerikil’ yang menghalangi pembentukan, maka Tuhan akan membuangnya.
3.    Bila bentuknya sudah sesuai dengan seleranya, maka bejana itu akan dibakar dan dikeringkan. Proses pembakaran ini merupakan sebuah ujian, apakah kita benar – benar sudah menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan, apakah motivasi kita benar dihadapan-Nya, atau malah masih ditemukan ‘kerikil’ dalam hidup kita. Bila masih ada kerikil, maka proses pembakaran ini akan menyebabkan bejana retak dan akhirnya harus dibuat ulang lagi. Tetapi kalau motivasi kita benar, kita ingin menyenangkan hati-Nya, maka pastilah ujian ini akan kita lewati. Bagaimana caranya? Ujian ini akan terasa berat, oleh karena itu ketika kita merasakan lelah, letih, lesu, dan berbeban berat, datanglah kepada Yesus dan Ia akan memberi kelegaan dan kekuatan baru. Intim dengan Tuhan! Itulah kunci untuk melewati segala macam ujian dan tantangan.
4.    Sesudah kering, maka bejana itu akan dipoles, bagian – bagian yang masih kasar akan amplas hingga halus. Seusai ‘dibakar’, maka kita akan ‘dipoles’ agar ketika orang menyentuh bejana itu tidak akan terluka. Sering kali ketika orang keluar dari proses, ia merasa lebih dari yang lain dan kemudian tanpa disadari ia menjadi batu sandungan bagi orang lain dan ia tidak akan masuk ke proses finishing sampai seluruh bagiannya menjadi halus. Yang akan mengamplas kita adalah didikan Tuhan, cintailah didikan-Nya karena itu yang akan ‘menghaluskan’ hidup kita.
5.    Akhirnya masuk ke proses finishing, dimana bejana itu akan beri ukiran dan kemudian diberi warna agar tampak sempurna. Proses finishing saya gambarkan sebagai proses dimana kita akan dipakai Tuhan untuk menjadi berkat bagi orang lain. Ketika kita menjadi bejana yang indah berarti kita akan dipakai sebagai perabotan, atau juga bisa dipakai sebagai tempat menampung air. Hal tersebut akan memberkati orang lain. Menjadi berkat bukan hanya soal materi dan harta, namun juga dari cara kita hidup, dari sikap kita kepada sesama, dan tentunya ketika kita dipakai Tuhan sebagai alat-Nya untuk menjangkau jiwa bagi Tuhan.



Rabu, 16 November 2011

~ LEE MYUNG BAK ~


Jika Anda sering mendengarkan filosofi “Success is My Right”, yakni sukses adalah hak milik siapa saja, barangkali kisah yang dialami presiden terpilih Korea Selatan ini mampu menjadi contoh nyata. Lee Myung-bak yang baru saja memenangkan pemilu di Korea ternyata punya masa lalu yang sangat penuh derita. Namun, dengan keyakinan dan perjuangannya, ia membuktikan, bahwa siapa pun memang berhak untuk sukses. Dan bahkan, menjadi orang nomor satu di sebuah negara maju layaknya Korea Selatan. Coba bayangkan fakta yang dialami oleh Lee pada masa kecilnya ini. Jika sarapan, ia hanya makan ampas gandum. Makan siangnya, karena tak punya uang, ia mengganjal perutnya dengan minum air. Saat makan malam, ia kembali harus memakan ampas gandum. Dan, untuk ampas itu pun, ia tak membelinya. Keluarganya mendapatkan ampas itu dari hasil penyulingan minuman keras. Ibaratnya, masa kecil Lee ia harus memakan sampah.
Terlahir di Osaka, Jepang, pada 1941, saat orangtuanya menjadi buruh tani di Jepang, ia kemudian besar di sebuah kota kecil, Pohang, Korea. Kemudian, saat remaja, Lee menjadi pengasong makanan murahan dan es krim untuk membantu keluarga. “Tak terpikir bisa bawa makan siang untuk di sekolah,”sebut Lee dalam otobiografinya yang berjudul “There is No Myth,” yang diterbitkan kali pertama pada 1995. Namun, meski sangat miskin, Lee punya tekad kuat untuk menempuh pendidikan tinggi. Karena itu, ia belajar keras demi memperoleh beasiswa agar bisa meneruskan sekolah SMA. Kemudian, pada akhir 1959, keluarganya pindah ke ibukota, Seoul, untuk mencari penghidupan lebih baik. Namun, nasib orangtuanya tetap terpuruk, menjadi penjual sayur di jalanan. Saat itu, Lee mulai lepas dari orangtua, dan bekerja menjadi buruh bangunan. “Mimpi saya saat itu adalah menjadi pegawai,” kisahnya dalam otobiografinya.
Lepas SMA, karena prestasinya bagus, Lee berhasil diterima di perguruan tinggi terkenal, Korea University. Untuk biayanya, ia bekerja sebagai tukang sapu jalan. Saat kuliah inilah, bisa dikatakan sebagai awal mula titik balik kehidupannya. Ia mulai berkenalan dengan politik. Lee terpilih menjadi anggota dewan mahasiswa, dan telibat dalam aksi demo
antipemerintah. Karena ulahnya ini ia kena hukuman penjara percobaan pada 1964. Vonis hukuman ini nyaris membuatnya tak bisa diterima sebagai pegawai Hyundai Group. Sebab, pihak Hyundai kuatir, pemerintah akan marah jika Lee diterima di perusahaan itu. Namun, karena tekadnya, Lee lantas putar otak. Ia kemudian membuat surat ke kantor kepresidenan. Isi surat bernada sangat memelas, yang intinya berharap pemerintah jangan menghancurkan masa depannya. Isi surat itu menyentuh hati sekretaris presiden, sehingga ia memerintahkan Hyundai untuk menerima Lee sebagai pegawai.
Di perusahaan inilah, ia mampu menunjukkan bakatnya. Ia bahkan kemudian mendapat julukan “buldozer”, karena dianggap selalu bisa membereskan semua masalah, sesulit apapun. Salah satunya karyanya yang fenomonal adalah mempreteli habis sebuah buldozer, untuk mempelajari cara kerja mesin itu. Di kemudian hari, Hyundai memang berhasil memproduksi buldozer.
Kemampuan Lee mengundang kagum pendiri Hyundai, Chung Ju-yung. Berkat rekomendasi pimpinannya itu, prestasi Lee terus melesat. Ia langsung bisa menduduki posisi tertinggi di divisi konstruksi, meski baru bekerja selama 10 tahun. Dan, di divisi inilah, pada periode 1970-1980 menjadi mesin uang Hyundai karena Korea Selatan tengah mengalami booming ekonomi sehingga pembangunan fisik sangat marak. Setelah 30 tahun di Hyundai, Lee mulai masuk ke ranah politik dengan masuk jadi anggota dewan pada tahun 1992. Kemudian, pada tahun 2002, ia terpilih menjadi Wali Kota Seoul. Dan kini, tahun 2007, Lee yang masa kecilnya sangat miskin itu, telah jadi orang nomor satu di Korea Selatan. Sebuah pembuktian, bahwa dengan perjuangan dan keyakinan, setiap orang memang berhak untuk sukses.
Keberhasilan hidup Lee, mulai dari kemelaratan yang luar biasa hingga menjadi orang nomor satu di Korea Selatan, adalah contoh nyata betapa tiap orang bisa merubah nasibnya. Jika orang yang sangat miskin saja bisa sukses, bagaimana dengan kita? Mulailah dengan keyakinan, perjuangan, dan kerja keras, maka jalan sukses akan terbuka bagi siapapun.

 “Maka janganlah engkau mendengarkan perkataan nabi atau pemimpi itu; sebab TUHAN, Allahmu, mencoba kamu untuk mengetahui, apakah kamu sungguh-sungguh mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.”
Ulangan 13:3

Minggu, 13 November 2011

Andy Otniel, Kembalinya Si Anak Hilang


Pada era 1980-an  nama Andy Otniel sangat dikenal di kalangan anak-anak. Wajahnya kerap muncul di layar televisi. Namun begitu beranjak dewasa, Andy tiba-tiba menghilang dari dunia hiburan. Kini, Andy kembali lagi ke ranah hiburan dengan sosok yang ‘baru’. Otniel Andy Hermawan atau yang lebih dikenal dengan sebutan Andy Otniel sudah sejak kecil terjun di dunia hiburan, tepatnya pada tahun 1980-an. Wajah Andy kerap menghiasi layar kaca mengisi berbagai acara anak-anak, antara lain Ratu Asia, Sanggar Legenda, Keluarga Pak Lubis, Sanggar Ananda, dan Lagu untuk Anak Bersama Tetty Kadi. Ia juga pernah membintangi film Tragedi Bintaro.
Begitu beranjak dewasa, nama Andy Otniel seolah ditelan bumi. Ia menghilang begitu saja. Berbeda dengan  rekan seangkatannya, Oky Lukman yang terus eksis di dunia hiburan. “Tahun 1995 dan 1996 saya sempat main sinetron, tetapi berhenti. Kemudian tahun 1996, saya dapat tawaran menyanyi di Hard Rock Cafe. Karena pendapatannya bagus, saya rela untuk tidak syuting,” katanya. Selain sibuk menyanyi, Andy juga sempat mendapat beasiswa belajar di Negeri Sakura. Selama tidak muncul di layar kaca, kehidupan Andy begitu berubah. Ia terjerumus dalam  pergaulan bebas. “Saya jatuh. Saya melakukan seks bebas, konsumsi alkohol dan narkoba. Saya juga sempat kumpul kebo sampai punya anak, tapi anak itu saya aborsi. Saya betul-betul kacau,” cerita Andy. Waktu itu iman Andy masih suam-suam kuku. Andy jarang sekali pulang ke rumah. Ia berpikir yang penting ia sudah memberi uang kepada Ibundanya, sementara kebersamaannya dengan Ibunda tidaklah penting. Ia mengalami pasang surut dalam kehidupan. Sebenarnya ia punya kebiasaan yang baik tapi juga punya pergaulan yang buruk.
Suatu hari, seorang sahabatnya mengirim pesan singkat melalui sms. Isi pesan itu sungguh mengejutkan Andy. “Dia mengancam saya. Dia mau membunuh saya karena saya punya affair dengan salah satu pacarnya. Saya pikir itu cuma gertakan, ternyata dia serius.” Ancaman yang dilayangkan melalui sms itu datang bertubi-tubi. Hampir setiap menit ancaman itu datang. Andy pun menjadi sangat ketakutan. Ia tidak tahu lagi harus berbuat apa. Sahabat Andy tadi meminta untuk bertemu di salah satu diskotek di Jakarta dan mengancam akan membawa infotainment untuk membongkar kebusukannya jika ia tidak datang. Andy yang tengah kalut hanya bisa membuka Alkitab yang lama tidak dibacanya. “Saya buka jendela apartemen. Saya sujud dan membuka Alkitab. Saya baru ngerasain, kalau saya mati bagaimana jadinya,” kata Andy. Setelah membaca Alkitab, Andy bergegas menuju diskotek memenuhi permintaan sahabatnya. Ketika dalam perjalanan, Andy mendapat telepon dari seseorang yang baru dikenalnya tiga bulan. “Dia baru keluar dari penjara. Katanya: elu enggak usah ke sana. Kalau ke sana elu mati. Gue sudah dikasih DP buat ngancurin elu. Di tangan gue sudah ada kelewang. Udahlah elu pulang aja, elu berdoa aja. Gue juga enggak tahu kenapa gue telepon elu,” ujar Andy mengulangi kembali kata-kata teman barunya waktu itu. Andy percaya bahwa ini adalah cara Tuhan untuk menyelamatkannya.
Andy pun mengurungkan niat untuk melanjutkan perjalanan. Andy berganti arah. Mobilnya dipacu menuju rumah sahabatnya yang lain. Setibanya di sana, ia didoakan oleh seorang pendeta. Setelah didoakan, pendeta tersebut meminta Andy untuk mengucapkan doa profetik. “Saya diminta untuk mendoakan terus. Memperkatakan dalam nama Tuhan Yesus, sms ancaman itu tidak ada lagi. Tuhan yang akan menyortir. Sepanjang perjalanan pulang ke rumah, saya terus mengucapkan doa itu berkali-kali sambil menangis,” kisah Andy. Ketika tiba di rumah, sms yang berisi ancaman  tadi berhenti. Andy langsung menangis di depan kaki Ibunya. Menceritakan semua dosa yang telah ia perbuat, sampai dosa yang paling najis pun. Waktu itu, Ibunya terlihat bahagia dan berkata “Puji Tuhan, doa Mama di jawab Tuhan. Akhirnya kamu kembali pada Mama.”
Setelah mengalami kejadian itu, tepatnya tahun 2006, Andy memutuskan untuk bertobat. Ia mengadakan doa pelepasan. Ia memilih untuk mengikuti Healing Movement Camp (HMC), hingga ia mengalami pemulihan setelah kembali dari HMC. Andy mengaku, akhirnya bisa memaafkan papanya yang meninggalkan dia sejak berusia 17 bulan. Sejak ditinggalkan papanya, Andy dan Ibunda berjuang bersama utuk bisa bertahan hidup. Mereka tinggal di rumah kontrakan berpetak. Andy juga harus rela membantu ibunya mencari uang untuk biaya hidup. “Waktu SD, subuh-subuh saya ikatin es, lalu saya jual es nya,” ujar Andy. Mereka juga punya keinginan yang kuat untuk bisa memiliki rumah sendiri. Andy mengikuti berbagai lomba, antara lain lomba menyanyi, pidato, baca puisi, dan busana. Akhirnya mereka bisa membeli sebuah rumah tipe 21. Hidup di rumah kontrakan sangat tidak nyaman. Penggunaan air juga dibatasi, dan selalu dimarahi jika telat membayar.
TIDAK BERBURU POPULARITAS
Andy berusaha memelihara imannya sejak bertobat. Ia aktif dalam kegiatan rohani dan pelayanan. Dalam meniti karier, ia berusaha untuk memilih pekerjaan yang bisa mendukung pertumbuhan imannya. Ia memilih untuk menerima tawaran menjadi host sebuah acara rohani Kristen, Solusi Life. “Saya tahu saya lemah. Jadi, saya pikir saya harus punya kegiatan rohani yang bisa ‘menyuntik’ saya, bisa membuat iman saya terus bertumbuh,” ujar jemaat GBI Mall Taman Anggerek, Jakarta Barat ini. Selain aktif dalam kegiatan rohani, Andy tetap eksis bekerja di dunia hiburan. Ketika ditanya kenapa dia masih tertarik bekerja di dunia hiburan, Andy menjelaskan, “Itu adalah talenta saya. Tapi, saya tidak bertindak sesuka hati. Saya tanya kepada Tuhan, jika Tuhan berkenan agar lewat talenta yang Tuhan berikan kepada saya, saya bisa menghidupi keluarga, tolong saya diberi konfirmasi. Saya belajar sepakat dengan Tuhan.” Beberapa jam setelah bertanya kepada Tuhan, Andy langsung mendapat tawaran job MC acara off air. Kendati sekarang bekerja di dunia hiburan, Andy yang dulu berbeda dengan Andy yang sekarang. Sekarang ia tidak lagi berburu popularitas. Tidak ngoyo. “Dulu saya kejar popularitas dan prestasi untuk mendapat posisi. Sekarang saya tidak lagi seperti itu. Saya enggak mau mengandalkan kekuatan saya. Saya ingin mengandalkan kekuatan Tuhan.”
Andy juga memilih untuk tidak masuk dalam pergaulan bebas. Menurut Andy, sebenarnya itu cuma perkara mau atau tidak. Selanjutnya, kita mau disiplin atau tidak sama roh kita. Ia memilih untuk menjadikan gaya hidup Kristus sebagai gaya hidupnya. Kapan pun waktunya, ia selalu intim dengan Tuhan.
Salah satu gaya hidup Kristus yang dilakukan Andy adalah jujur terhadap istri. Andy dan istri sepakat untuk membangun prinsip saling jujur dan terbuka. “Puji Tuhan, kami jujur apa adanya. Saya dan istri juga saling menceritakan masa lalu kami. Percaya atau tidak, saya dan istri bisa lebih dari orang pacaran,” tandas Andy. Wow!_EBN

Pengikut Akun Facebook

Pengikut akun Twitter atau Blogger