Rabu, 30 Maret 2011

Kisah dibalik lagu “Hatiku Percaya” - Edward Chen


Saudara yang sering mendengarkan lagu-lagu Rohani Kristen pasti tahu pujian Hatiku Percaya yang ditulis oleh Edward Chen. Ternyata ada sebuah kisah menarik yang melatar belakangi penulisan lagu tersebut. Berikut ceritanya : (Catatan: EC=Edward Chen. Cerita dibawah ini saya dapatkan dari Facebook Edward Chen)
28 Juni 2008, malam itu di SUN CITY Ballroom, Jakarta, saya berserta seluruh tamu undangan yang hadir menjadi saksi kebahagiaan sahabat kami Edward Chen & Agnes Prawoto dalam resepsi pernikahan mereka. Dan ternyata kebahagiaan yang terpancar malam itu di wajah kedua mempelai sarat dengan makna, sebuah makna kemenangan iman. Butuh stamina 'percaya' yang besar terhadap rencana Tuhan yang indah dalam hidup mereka, sebelum akhirnya dapat mewujudkan hari sukacita itu. Bulan demi bulan sebelumnya yang dilalui dalam pergumulan berat, penderitaan hati, tangis, kesesakan, rasanya berharga bila ujungnya adalah sukacita.

Sebuah perjuangan cinta yang nggak mudah, ternyata di tangan seorang penyembah, bisa menjadi sebuah lagu yang bukan hanya menguatkan penciptanya, tapi kelak akan memberkati banyak orang dalam pergumulan yang berbeda, pelayanan, pekerjaan ataupun rumah tangga.

Kok bisa??? Because it's not a matter of a love story, but a heart that trust God more than anything. Karena ini kisah cinta, sebaiknya dengarkan langsung penuturan saksi kuncinya....haha... maksudnya langsung dari Edward Chen yang membukakan isi hatinya, yang menjadi latar belakang penulisan lagu "HATIKU PERCAYA". Sudah cukup lama Edward mendoakan pasangan hidup yang dari Tuhan. Sebenarnya kalo mau mencari pacar saja, banyak orang yang mengatakan terlalu mudah untuk seorang Edward Chen (selanjutnya disingkat 'EC'). Tapi sekali lagi prinsip Edward, pasangan Edward harus yang seiman dan yang mengerti Edward serta support Edward, plus... yang bisa nyanyi dan ngerti music lah... hehehe. Yang memperkenalkan EC dgn Agnes adalah Vivi (istri koko EC) yang kebetulan ke Jakarta dan bertemu Agnes di salon. Itulah pertemuan pertama kami yang biasa-biasa aja dan tidak terpikirkan ada kelanjutannya.

FALLING IN LOVE

Sekitar sebulan kemudian, EC ketemu lagi dengan Agnes di restoran dan mulai saat itu terjadi pembicaraan. Dalam hati EC ada suara yg bilang minta "nomer hpnya dong..." (karena sebelumnya EC belum pernah minta nomer hp cewek, jadi agak kikuk mintanya, hehe..) Semenjak itulah kalo EC pulang pelayanan dari luar kota atau luar negri sebisa mungkin kontak Agnes dan mengajak lunch or dinner. Waktu bergulir dan akhirnya sepertinya kami merasa ada kecocokan dari berbagai segi, hobi, music, dsb. Nah, setelah sekian bulan cukup saling kenal, maka EC berniat untuk memperkenalkan Agnes ke orang tua EC. Namun ternyata orang tua EC hanya menerima Agnes sebagai teman biasa, bukan sebagai calon menantu. Sikap ini tergambar dari respon mereka saat EC berniat untuk lebih serius dengan Agnes maka ortu selalu menolak dan merambat ke keluarga besar EC yang juga selalu tidak mau mendengar penjelasan EC.

Tapi namanya udah mulai ada cinta, yaaaah... EC tetap jalan. Pikir EC, suatu saat ortu pasti bisa ngerti. Tapi ternyata nggak semudah yang EC bayangkan, orang tua punya pandangan dan pilihan lain. Latar belakang orang tua EC yang bukan dari kota besarlah (mereka tinggal di Sumba) yang membuat mereka menolak pilihan EC. Papi mami kurang sreg dengan cewek kota besar. Mereka lebih setuju kalau EC jadian dengan orang yang udah saling kenal. Keluarga jauh ortu EC punya banyak kenangan buruk, kalo merit dengan orang kota besar tidak akan bertahan lama dan berakhir dengan perceraian. Karena berbeda pandangan, gaya hidup dan lain lain lah. Namun ec tetap berusaha menjelaskan bahwa Agnes bukan orang seperti itu, tapi tetap tidak di gubris.

YOU BROKE MY HEART...

Singkat cerita kami akhirnya putus dan itu sangat menyakitkan hati Agnes dan keluarganya. Akhirnya, beberapa bulan kemudian keluarganya pun memperkenalkan Agnes dengan pria lain. Walau saat itu sebenarnya Agnes masih tetap mencintai EC, tapi Agnes belajar melupakan EC. Demikian pun dengan EC, hari hari hanya diisi dengan kesedihan. Saat melayani di banyak tempat, ec tetap melakukannya dengan semangat untuk memberkati banyak orang walaupun saat itu ec sendiri sedang dalam pergumulan yang berat dan nggak ada orang yang tahu. Sempat EC ingin melawan ortu karena EC merasa ec sudah cukup mandiri dan diberkati Tuhan. Selama ini EC selalu taat dan hormat sama ortu dan tidak pernah mengecewakan mereka, tapi karena masalah pasangan hidup, EC sempat bertengkar dengan papi mami yg cukup keras (namanya aja ortu pasti punya gengsi dan pandangan sendiri). Waktu itu ortu saya bilang, "kalo kamu tetap jalan sama Agnes.., kami akan masukin kamu di koran, tidak mau menganggap kamu sebagai anak lagi."

AIR MATAKU MENJADI MAKANANKU

Disitulah terjadi pergolakan batin EC. EC dan Agnes tetap berdoa setiap saat dengan air mata. Tapi Tuhan tetap baik. Saya diingatkan Tuhan, "Kamu harus mengalah dulu sama orang tua dan tunggu waktu-Ku dan jangan sekali-kali melangkah tanpa berkat dari orang tua". Saat baik terjadi di depan), Tuhan tetap perhitungkan dan tidak pernah mengecewakan orang yang seperti itu. Dan memang Tuhan membela EC, saat EC dipanggil pulang ke Sumba untuk menghadiri ulang tahun kong EC, di situlah setiap hari ortu EC melihat EC selalu diam dan tidak pernah mau mengungkit masalah Agnes lagi. Malah ortu EC jadi penasaran dan menanyakan apakah EC bener-bener cinta dan sudah bulat keputusan untuk menikahi Agnes. Saya berkata, "Iya, saya mau menikahi Agnes, tapi saya mau mami dan papi tetap tulus merestui". Akhirnya Tuhan menjawab doa EC. Ortu EC menelpon Agnes dan meminta untuk Agnes dan keluarganya mau menerima EC lagi. Padahal sebenarnya ortu Agnes udah deket dengan ortu pria yang dikenalkan itu. Tapi Agnes tetap mencintai EC. Akhirnya kami bisa tunangan dan malah Tuhan kasih BONUS bagi yg sepenuhnya percaya padaNya.

Trusting God makes miracles happen !!!

PERNIKAHAN DI KANA

Ini bukan judul perikop Alkitab Perjanjian Baru, tapi benar-benar kejadian loh. Atas kasih karunia Tuhan tanggal 5 Mei 2008, kami bisa menikah di Israel CANA (the wedding church tempat Yesus membuat mujizat pertama kali air menjadi anggur). Ah... sudah dapat restu orang tua, plus menikah di Kana lagi. Wow....malah sekarang kami telah dikaruniakan anak laki laki bernama JUST'IN FAITH CHEN. HANYA DALAM IMAN... jadi bisa keluar anak itu..hehe.. Malah ortuku sekarang sangat mengasihi Agnes dan kami sungguh sungguh lebih lagi dipakai Tuhan dengan luar biasa..


AND THEY WILL LIVE HAPPILY EVER AFTER

Saudara, kita percaya kalimat di atas akan terjadi atas kehidupan keluarga orang-orang percaya. Bahagia selama-lamanya bukanlah suatu kemustahilan. Dan itu doa kita semua bagi Edward dan Agnes. Dulu rasanya hubungan mereka adalah impossible. Tapi kini mereka bukan hanya berdua, malah telah menjadi tiga dengan kehadiran anak pertama mereka Justin Faith. Dan bukan hanya mereka bertiga saja yang berbahagia, seluruh keluarga besar mereka juga turut berbahagia dan mendukung mereka. Semoga kisah kasih ini, dan bagaimana mereka mempertaruhkan iman percaya mereka kepada Tuhan, memberkati semua teman-teman yang sedang menantikan janji Tuhan di manapun berada.

Keep trusting in God and you will see the miracles happen! GBU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel ini bisa dikomentari melalui kotak dibawah ini

Pengikut Akun Facebook

Pengikut akun Twitter atau Blogger