Sabtu, 30 April 2011

Good Is Not Enough


Tentu tidak luput dari ingatan anda, produk Hand Phone (HP) Nokia dengan seri 3310. Ketika hand phone ini masuk ke pasar, maka hp ini menjadi sebuah fenomena yang luar biasa. Harganya sangat mahal karena hp ini adalah Hp pertama yang mampu menunjukkan performa luar biasa tanpa ada antena disana. Orang orang sangat bangga bila dia memiliki hp seri ini. ada kebanggaan tersendiri ketika orang melihat dia memegang hp Nokia 3310 ini. waktu itu, Hp ini menjadi hp yang luar biasa. Hp yang sangat bagus (Good). Namun seiring berjalannya waktu dan seiring dengan teknologi yang makin berkembang, maka sekarang kita bisa melihat bagaimana 3310 tidak lagi menjadi primadona, diawali dengan Hp dengan nada dering Polyponic hingga Black Berry yang disebut sebut sebagai Hp pintar idaman semua orang. Bukan hanya Black Berry, sekarang ada yang disebut Android, Apple, dan lain sebagainya. Masa keemasan hp Nokia 3310 yang sangat luar biasa di masa lalu hilang ditelan waktu dan kemajuan teknologi. Saudara yang terkasih dalam Tuhan, menjadi sebuah kesalahan yang besar, tatkala kita merasa bahwa keadaan kita yang sudah Good ini tidak dibarengi dengan sebuah Evolusi yang kita kerjakan. Good is Not Enough, kita harus terus memompa dan berkembang,. Jangan sampai kita mengalami Stagnasi dan tidak bergerak karena merasa puas dengan keadaan kita sekarang ini. Tuhan ingin melihat kita terus berkembang dan berkembang kearah Dia agar keadaan kita makin indah dan makin baik di dalam Dia. Baik saja tidak cukup, kita harus menjadi makin baik!!terus dan terus makin baik. beberapa hal yang bisa kita lakukan agar terus berevolusi adalah :

1. Jangan puas dengan keberhasilan masa lalu dan keadaan masa kini

Masa lalu kita mungkin adalah masa lalu yang menyenangkan dengan segala prestasi yang mampu kita raih. Namun apakah gunanya bila itu semua sudah berlalu? Tidak ada gunanya. Itu semua sudah terjadi. Bahkan mungkin masa kini kita sedang ada dalam keadaan yang nyaman dan tercukupi, namun jangan terbuai! Kita harus mulai melihat ke depan dan tidak berfokus pada masa lalu serta masa kini. Jadikan masa lalu dan masa kini sebagai semangat dan kekuatan kita untuk menjadi jauh lebih baik dari hari ini. Jangan puas dengan keadaan anda, tapi raihlah masa depan yang lebih indah dengan terus dan terus berusaha.

2. Mencari potensi dalam diri yang belum pernah terasah

Manusia diciptakan Tuhan dengan potensi yang amat sangat luar biasa. Semua bagian tubuh manusia tidak ada yang tidak bisa menghasilkan sesuatu. Dari ujung rambut sampai telapak kaki kita diciptakan dengan sangat indah. Bahkan pernah ada satu fakta dimana kotoran manusia dijadikan sebagai pembangkit listrik/energi. Hal ini membuktikan betapa lengkapnya kita diciptakan Tuhan. Tidak ada hal negatif yang dia berikan. Perasaan negatif itu diciptakan oleh pikiran kita sendiri. Terkadang kita sulit menyadari bahwa banyak hal yang tersembunyi dan bisa anda manfaatkan yang ada di dalam diri anda. Orang yang hanya puas dengan kemampuannya sekarang ini tidak akan bisa melihat potensi lain yang ada dalam dirinya. Sebab itu, mari kita coba melihat keadaan kita dan lihatlah bahwa banyak hal yang baru yang bisa kita kerjakan. Dan hal hal itu akan melengkapi kita di masa depan. Orang yang sukses tidak akan menginvestasikan uangnya hanya kepada satu hal, namun banyak hal. Orang suskes tidak hanya fokus kepada satu kemampuannya, namun selalu mencari hal baru yang bisa dia kerjakan. Maka jadilah orang orang yang sukses, akan banyak hal luar biasa yang akan anda dapati dalam diri anda.

3. Katakan pada diri anda “Masih bisa lebih!”

Orang yang paling mampu memotivasi diri kita sebenarnya adalah diri kita sendiri, bila kita mangatakan hal hal positif dalam diri kita, maka tubuh kita akan melakukan hal hal yang positif pula. Bila anda berkata “masih bisa lebih” ketika anda berhasil melakukan sesuatu, maka andalah orang yang akan mendapat kesuksesan sejati. Untuk anda, baik tidaklah cukup, anda harus menjadi Great atau bahkan lebih dari itu. Steve Jobs, pendiri Apple yang sangat terkenal, tidaklah merasa bahwa Laptop itu cukup, namun “Masih bisa lebih dari itu”. Bila kita memiliki pemikiran dan karakter seperti ini, maka kita akan ada pada pertumbuhan dan moving yang sangat luar biasa. Kita akan meraih hal hal fantastis dalam kehidupan kita. Bukan hanya baik atau Good, namun Great. Bahkan perfect!

Saudara, Tuhan tidak ingin kita berhenti dengan keadaan kita. Bukan hanya dalam kehidupan jasmani atau pekerjaan kita sehari hari, namun juga dalam kehidupan rohani kita perlu terus berkembang dan berkembang. Akan banyak hal hal baru dan indah saat kita menyadari untuk terus maju. Terus maju dan maju. Selamat menjadi pribadi yang tidak hanya sekedar Good. Karena Good is not enough. Tuhan memberkati kita semua.

Oleh Sdra. Theo

Jumat, 29 April 2011

Tak Terselami Rancangan-Nya

Pada hakekatnya kehidupan adalah sebuah kenikmatan dan anugerah yang diberikan Tuhan kepada kita. Kita sebagai manusia yang dari semula diciptakan Tuhan menurut gambar dan rupa-Nya telah menerima berkat-Nya yang luar biasa. Bahkan dalam Mazmur 8:6-10, dikatakan Tuhan telah membuat kita hampir sama seperti Allah dan telah memahkotai kita dengan kemuliaan dan hormat. Dunia ini diciptakan Tuhan untuk kita. Saat kita berseru maka Tuhan akan menolong kita. Bahkan Tuhan merancangkan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepada kita hari depan yang penuh harapan (Yeremia 29:11). Begitu indah arti sebuah kehidupan Saudara,...

“Oh betapa indahnya hidup kita jalani, tiada waktu terlewat tanpa bahagia…”

Tetapi pernahkah Saudara merasakan saat-saat dimana Saudara melihat ada yang salah dalam kehidupan Saudara?? Atau mempertanyakan tentang kehidupan ini?? Atau meragukan kebenaran janji-janji Tuhan?? Saya pernah merasakannya, walaupun saya tidak berkata secara langsung, “ Tuhan kenapa hidup kami seperti ini?!” Atau berkata, “Kami tidak mau kehidupan seperti ini!”, tetapi dalam pikiran dan perbuatan saya mencerminkan hal yang demikian. Saya merasa bahwa saya seharusnya tidak hidup seperti ini, saya tidak seharusnya lahir di keluarga ini. Bukankah saya anak Tuhan?? Kenapa harus ada saat-saat saya tidak bisa makan apa yang orang lain makan? Kenapa saya tidak bisa memakai apa yang orang lain biasa pakai?? Kenapa study saya tidak dapat maksimal?? Kenapa harus selalu saya yang berkorban?? Kenapa keadaan saya seperti ini?? Kenapa saya selalu jadi yang terakhir?? Dan masih begitu banyak persoalan pribadi yang membuat pikiran saya memberontak kepada anugerah Tuhan yang seharusnya saya syukuri. Begitu banyak permasalahan dan beban yang membuat saya tidak dapat melihat kasih Tuhan dalam hidup saya. Terkadang saya mulai sangsi dengan firman-firman Tuhan yang pernah saya dengar. Begitu banyak pertanyaan-pertanyaan yang menyesatkan pikiran saya. “Saya tidak menginginkan kehidupan yang glamor atau masa muda yang berfoya-foya, saya hanya ingin kehidupan yang bahagia seperti yang Engkau janjikan Tuhan.”

Dan saat saya mencoba melihat kehidupan yang ada di luar, saya juga melihat banyak hal yang seharusnya tidak terjadi jika memang Tuhan menciptakan anak manusia sebagai mahkluk yang mulia dan sempurna dihadapan-Nya. Saya melihat banyak hal yang tidak adil menurut pandangan saya. Dimana seorang bayi yang belum tahu apa-apa harus lahir cacat, seorang anak yang hidup dijalanan, seorang anak yang menjadi keras hati karena lingkungan dan didikan keluarga. Seorang istri setia yang ditinggal pasangannya, orang percaya yang masih saja hidup kekurangan, seorang yang harus mati karena tidak mampu berobat, atau kaum minoritas yang ditekan sesuai kehendak kaum mayoritas. Dan ada banyak orang yang begitu baik dan taat tetapi mereka tidak mengenal Yesus, mereka hidup taat sesuai ajaran orang tua mereka dari kecil. Bagaimana nasib mereka nanti?? Bagi saya kehidupan ini sangat kacau. Dan yang lebih parahnya saya merasa tidak mampu melakukan apa-apa untuk orang-orang tersebut, sehingga saya lebih mudah menyalahkan Tuhan sebagai pencipta segala sesuatunya.

Dalam hal demikian saya tetap menjadi orang yang beriman,saya tetap memuji dan menyembah Tuhan. Walaupun pikiran saya sangat kacau, saya tidak pernah bertanya langsung kepada Tuhan, saya tidak berkonsultasi tentang pikiran saya ini kepada Tuhan. Dan ini berjalan terus menerus tanpa saya pedulikan, sungguh merupakan sebuah kesalahan yang fatal. Efek dari ketidakberesan ini adalah saya merasa seperti ada duri dalam daging saya. Ada sesuatu yang mengganjal. saya tidak dapat maksimal dalam beribadah dan melayani Tuhan. Dalam pikiran saya yang kacau saya tetap jalan terus sesuai arus dan merasa baik-baik saja. Tetapi Tuhan itu memang baik, Dia adalah Tuhan yang maha tahu dan peduli. Dia adalah Tuhan yang penuh kasih. Sampai suatu saat Tuhan menjamah dan mengubahkan cara pandang saya. Dengan caranya yang lembut dan penuh kasih, Dia mulai membukakan pengertian dalam perkara yang telah saya hadapi. Lewat penyakit ayah saya Dia menjelaskan arti kehidupan yang sejati. Ayah saya adalah orang yang hatinya sangat keras. Pada suatu hari ayah saya jatuh sakit, ini adalah penyakit yang aneh dan serius. Dia merasakan sakit kepala setiap saat dan banyak keluhan yang lain. Ayah saya tidak mampu bekerja lagi dan hanya dirumah saja. Bermacam-macam diagnosa yang dikatakan dokter. Singkatnya, selama 3 tahun lebih kami telah banyak kehilangan waktu, tenaga dan materi tetapi hasilnya masih sia-sia. Hingga baru saya sadari 1 tahun terhakhir ini ada sesuatu yang berubah. Ayah saya mulai intim dengan Tuhan, dia lebih sering berdoa dengan bahasa seadanya, dia mulai sering ingin beribadah dan berdoa bersama. Saya melihat hidup ayah saya jadi lebih baik di banding sebelum dia sakit.

Tuhan menanamkan kepada saya bahwa kehidupan yang sejati bukanlah kehidupan dimana kita merasa berlimpahan, hidup sejahtera, memiliki segalanya atau hal lain yang biasanya digunakan sebagai ukuran oleh orang-orang duniawi. Kehidupan yang sejati adalah saat hati kita melekat di hati Tuhan dan hidup dekat dengan-Nya. Kehidupan yang sejati sebetulnya baru akan kita mulai saat kita kembali kesurga bersama dengan Tuhan.

Tuhan juga mengingatkan saya kepada kesaksian “Nick”, seorang anak yang tidak memiliki kaki dan tangan sejak lahir. Dalam kecacatannya dan kekurangannya, dia tetap mampu menjadi orang yang beriman dan berguna. Dia tidak lagi terpuruk dan menyalahkan Tuhan. Melalui dia kuasa Tuhan juga dinyatakan. Dan yang lebih luar biasanya lagi, dia bisa melakukan aktivitas layaknya orang normal tak bercacat!

Sekarang Tuhan mulai mengubahkan pemikiran dan cara pandang saya mengenai rancangan dan rencana Tuhan yang dasyat terhadap setiap kita. Rancangan Tuhan yang sempurna takkan pernah kita dapat kita pahami dengan otak kita yang kecil ini. Tumbuhkan iman kita dengan mempercayakan segenap hidup kita ke dalam tangan-Nya. Saya percaya bahwa Tuhan tidak hanya ingin memberkati jasmani kita dengan hal-hal yang luar biasa, tetapi Dia lebih ingin menyelamatkan jiwa kita. Untuk bersama-sama menikmati kehidupan yang kekal nantinya.

(Oleh Sdra. Wahyu)

Tuhan peduli kepada setiap kita..

Tuhan memiliki rencana yang indah terhadap setiap kita...

Tuhan ingin menyatakan anugerah-Nya dalam kehidupan kita...

Betapa besarnya pekerjaan-pekerjaan-Mu, ya TUHAN, dan sangat dalamnya rancangan-rancangan-Mu. (Mazmur 92:6)


Rabu, 27 April 2011

Aniaya Akhir Zaman


Apa yang terjadi di negri kita baru-baru ini menandakan bahwa gerak gereja semakin dipersempit. Jika saudara ingat peristiwa bom di malam natal 10 tahun yang lalu, mungkin itulah yang menjadi sumbu awal penindasan orang-orang percaya. Tidak kurang dari 21 tempat ibadah umat nasrani di bom di hari itu, dan mengakibatkan 64 orang meninggal dan luka. Jika sebelumnya pernah ada penghancuran dan pembakaran gereja dari sejak Indonesia merdeka, ternyata semakin kesini semakin banyak jumlah gedung gereja yang dihancurkan. Hingga tahun 2000 saja tidak kurang dari 700 gedung gereja dirusak.

1. Selama pemerintahan presiden Soekarno (17 Agustus 1945 s/d 7 Maret 1967) ada 2 gereja dirusak.

2. Selama pemerintahan presiden Soeharto (7 Maret 1967 s/d 21 Mei 1998) ada 456 gereja dirusak.

3. Selama pemerintahan presiden Habibie (21 Maret 1998 s/d 20 Oktober 1999) ada 156 gereja dirusak.

4. Selama pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid (20 Oktober 1999 s/d 20 Juni 2000) ada 122 gereja dirusak.

Yang kita alami sekarang sudah dinubuatkan jauh sebelum ini terjadi. Saat ini adalah tahun-tahun penggenapan dimana anak-anak Tuhan akan menderita aniaya hingga dunia ini tidak layak baginya. Ada pula yang diejek dan didera, bahkan yang dibelenggu dan dipenjarakan. Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang; mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan. Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah gunung. Ibrani 11:36-38.

Penderitaan dan penganiayaan akan kita alami di tengah emosi sekelompok orang yang menolak injil. Bukan tidak mungkin oknum-oknum tersebut terus mengejar kita untuk menghambat pertumbuhan iman dan pelayanan kita, karena pemerintah seolah tutup mata dan telinga terhadap penindasan orang percaya. Jangan kaget jika dimasa yang akan datang kita tidak lagi bebas memuji Tuhan, sebab jangankan bersorak-sorak, untuk pertemuan ibadah saja mungkin akan sangat sulit. Kita akan selalu diancam dan diintimidasi jika masih melakukan ibadah. Mungkin kita akan disiksa, bahkan dibunuh jika usaha mereka (oknum-oknum yang tidak suka dengan kita) tidak membuat kita jera melakukan ibadah. Semua itu harus terjadi untuk menggenapi nubuatan nabi-nabi perjanjian lama.Maka engkau akan merendahkan diri dan engkau bersuara dari dalam tanah, perkataanmu kedengaran samar-samar dari dalam debu ; suaramu akan berbunyi seperti suara arwah dari dalam tanah, dan perkataanmu akan kedengaran seperti bisikan dari dalam debu. Yesaya 29:4

Roh Kudus akan membimbing kita dalam masa kesesakan dan dalam masa penganiayaan. Seperti yang tertulis dalam Matius 10:16-33, penganiayaan akan datang tapi Roh Kuduslah yang akan menguatkan kita dan Roh Bapalah yang akan berkata-kata. Tuhan sudah memperlengkapi kita sekuat senjata Allah Efesus 6:13-17 dan mencukupkan kebutuhan laskar-laskarnya dengan berbagai cara yang mengherankan. Semua yang Tuhan berikan adalah bukti kasih dan pemeliharaanNya agar kita teguh bertahan sampai kesudahannya (Matius 10:22).

(Sdr Asih)

Senin, 18 April 2011

Pengembangan Diri : Keep Going And Do Your Best !!

Film Facing The Giant mampu memotivasi dan memberkati banyak orang dengan alur cerita yang luar biasa. Sebuah team Fottball yang selalu mengalami kekalahan berubah menjadi team yang penuh dengan kemenangan dan menjadi juara. Ada satu bagian yang menarik dalam film ini dan merupakan awal perubahan bagi team ini adalah ketika salah satu pemain bernama Brook mendapat tugas untuk melakukan rangkak maut dengan menggendong salah satu temannya yang cukup berat dan tinggi. Pelatih meminta kepada brook agar dia berjanji memberikan yang terbaik yang dia bisa. Brook menyanggupi hal itu dan rangkak maut pun dimulai dengan sebuah mata yang ditutup oleh kain sang pelatih. Dalam menjalani tugas beratnya, beberapa kali brook mengalami kelelahan yang luar biasa. Bukan hanya itu, faktor panasnya lapangan dan beratnya teman yang dia gendong membuat dia mengalami sakit yang luar biasa. Ada satu perkataan pelatih yang selalu diteriakkan untuk memotibasi dan mendorong brook untuk terus melangkah dan maju. Perkataan itu berkata “Keep Going, Keep Going, Do your best, don’t quit Don’t quit” dan perkataan ini terbukti sangat ampuh. Bukan hanya menyelesaikan tugas yang diberikan pelatih, brook mampu mengerjakan jauh lebih baik dari yang diminta. Brook berhasil membawa temannya itu merangkak sejauh lapangan dari ujung ke ujung. Capaian yang Luar Biasa.

Dalam kehidupan kita, kerjakan lebih dari yang diminta oleh bos atau atasan kita, maka itulah yang dinamakan Luar Biasa. Bila anda mengerjakan dengan luar biasa, maka andapun akan mendapatkan hasil yang luar biasa pula, dan akan menjadi pribadi yang luar biasa pula. Tuhan Yesus memberikan kita kapasitas untuk melakukan hal ini. Dari perkataan sang pelatih kita dapat belajar 2 hal :

  1. Keep Going

Masalah selalu ada dalam pekerjaan maupun kehidupan kita. Namun tetap melangkah dengan yakin dan tidak menghentikan perjuangan adalah pilihan terbaik yang dapat kita lakukan. Banyak orang yang menyerah di tengah jalan sehingga dia tidak dapat menyelesaikan tugasnya. Jadikan masalah dan halangan serta segala rintangan menjadi hal yang memacu dan memotivasi kita. Masalah hanyalah kerikil kecil yang harus kita lewati dan singkirkan dari hidup dan perjuangan kita.

  1. Do Your Best

Manusia mempunyai potensi yang sangat luar biasa. Kesalahan banyak orang adalah mereka tidak mau menyadari dan melakukan segalanya tidak dengan sepenuh potensi yang ada. Saudara, anda mempunyai potensi yang sangat Luar Biasa dalam diri anda. Bukankah Tuhan menciptakan kita dengan segala kelebihan kita? Maka jangan ragu untuk melakukan yang terbaik. Awalnya Tidak ada satu orangpun yang percaya bahwa brook mampu merangkak maut sejauh itu, namun itu yang terjadi. Brook menggali secara maksimal potensi yang ada, kekuatan yang dia punya, sehingga dia mencapai hasil yang jauh lebih baik dari yang diharapkan oleh sang pelatih.

Jadilah anda pribadi Luar Biasa yang selalu melakukan pekerjaan Luar Biasa. Satu hal yang paling penting dalam mengerjakan aktivitas kita adalah TETAP ANDALKAN DAN LIBATKAN TUHAN DALAM SEGALA PEKERJAAN ANDA. Yesus akan menjadikan kita lebih baik, dan lebih baik. kita harus mengerjakan bagian kita, dan Dia akan mengerjakan bagiannya.

Oleh Sdra. Theo

Minggu, 17 April 2011

Kesaksian : Berjalanlah dalam Rencana-Nya

Pagi itu seperti biasanya saya “dibangunkan” pada pukul 04.00 WIB untuk bersaat teduh. Namun karena saya sangat capek, dengan spontan saya berkata, “Bapa, saya capek sekali, biarkan saya tidur sampai jam enam nanti...” Dan mata saya tertutup kembali dan seketika itu juga saya bermi mpi sedang berjalan menuju rumah saya. Tiba-tiba langit terbuka dan ada suara: “Tersungkurlah di bawah kaki-NYA”. Dalam hati saya mengatakan, “Tuhan datang lagi... Okay...”. Saya tidak menghiraukan suara tadi dan terus berjalan. Karena Tuhan pernah beberapa kali mendatangi saya dalam mimpi, jadi saya menganggap hal itu biasa. Namun tiba-tiba ada sebuah pedang yang sangat teramat besar di langit menghadang saya. Pedang itu bermata satu (berada tengah, di dekat pegangannya). Matanya menatap saya dengan tajam. Saya menjadi sangat takut dan mulai memanggil Tuhan namun Tuhan sudah pergi. Saya panik namun mata saya tidak bisa berpaling dari mata si pedang itu.Saya pun terbangun dengan keringat dingin. Saya melihat jam di ponsel saya menunjukkan pukul 06.00 WIB. Dengan tangan bergetar saya mengambil Alkitab dan buku renungan saya dengan hati masih bertanya-tanya akan arti mimpi saya tadi. Memang sudah lama Tuhan tidak “menemui” saya lewat mimpi dan saya juga sangat merindukan “bertemu” dengan-Nya kembali, namun tidak dengan mimpi yang seperti itu. Mimpi itu sungguh di luar dugaan saya. Saya mulai saat teduh saya. Saya wanita berusia 24 tahun (pada bulan April tahun 2011). Saya lahir di keluarga Kristen . Keluarga saya bergereja di gereja aliran Kalvinis. Namun sejak kelas 4 SD saya “dititipkan” di sebuah Gereja Karismatik. Di gereja itu lah saya mulai bertobat lahir baru, bertumbuh dalam iman, mengenal pribadi YESUS sebagai Tuhan dan Juru Selamat serta mengikuti pelayanan. Sampai pada akhirnya ketika saya kelas tiga SMP, Gereja Karismatik tersebut pecah karena ada pergantian Gembala dan konflik-konflik lain yang berkepanjangan. Kemudian orang tua saya berinisiatif menarik saya kembali ke gereja mereka dan melayani di sana.

Sejak kecil saya terkenal rohani, pintar dan riang. Namun di balik itu semua diam-diam saya berkubang dalam lumpur dosa (walaupun saya sudah bertobat dan lahir baru bahkan ikut pelayanan). Saya melakukan masturbasi sejak umur 5 tahun!! Sejak SD sampai SMA saya selalu masuk di sekolah favorit. Pada tahun 2005 saya diterima di salah satu perguruan tinggi yang sangat terkenal di sebuah kota besar di Indonesia. Saya sangat senang karena itu impian saya. Pada waktu itu fokus saya adalah menjadi wanita karier yang mandiri dan sukses. Belum ada setengah tahun di sana, saya dikenalkan oleh teman saya bisnis MLM. Dengan semangat saya masuk menjadi anggota bisnis tersebut dan melupakan kuliah saya yang seharusnya tujuan utama saya berada di kota tersebut. Hampir satu tahun saya menjalankan bisnis MLM tanpa membuahkan hasil. Akhir tahun 2006 saya diberi surat peringatan LALAI KULIAH dari kampus saya. Saya menjadi terpuruk dan memutuskan untuk pulang ke rumah, berhenti kuliah, berhenti dari bisnis MLM tersebut. Peringatan LALAI KULIAH dari kampus saya. Saya menjadi terpuruk dan memutuskan untuk pulang ke rumah, berhenti kuliah, berhenti dari bisnis MLM tersebut.

Waktu itu saya berpacaran dengan orang yang tidak seiman dan pacaran kami pun “tidak kudus”. Awal tahun 2007 hubungan kami berakhir karena dia berselingkuh dengan mantan kekasihnya yang dahulu. Tidak berkuliah, tidak berbisnis, tidak berpacaran dan tidak mau bergereja. Itulah kondisi saya pada awal 2007. Saya merasa sangat terpuruk sekali. Saya merasa dunia runtuh menimpa saya. Hari-hari saya hanya saya habiskan untuk dua hobi lama saya, yaitu membaca buku dan menulis cerpen/novel. Hingga pada akhirnya saya sangat bosan dengan rutinitas saya. Saya mulai bangkit dan mencari Tuhan kembali. Saya bertobat dan meninggalkan kehidupan lama saya. Lalu timbul keinginan saya untuk kembali ke gereja (orang tua saya) dan melayani di sana. Saya rindu untuk mengembangkan talenta saya bermain keyboard. Saya pun belajar keyboard dengan salah seorang teman kakak saya (yang berkuliah di jurusan musik). Dari situ saya mengenal musik klasik dan tertarik untuk berkuliah di jurusan musik. Puji Tuhan, bulan Agustus 2007 saya diterima di sebuah Universitas Swasta di Jawa Tengah Fakultas Seni jurusan Seni Musik mengambil instrumen mayor piano. Saya memulai hidup baru saya di kota tersebut. Setiap pagi sebelum kuliah, saya behenti di pinggir lapangan kampus untuk melihat matahari pagi dan “berbicara” kepada Bapa tentang luka yang belum sembuh benar, luka karena dikhianati pacar (mantan). Saya sering sekali berteriak-teriak: “Bapa!!! It's so hurt!!! Too hurt to me!!! Saya tidak mau pacaran lagi!!!! Tolong pertemukan saya dengan pasangan hidup saya!!! Masakan dari sekian banyak orang di kampus ini tidak ada??!!”. Kebiasaan itu berlangsung hampir satu tahun.

Pada Tahun 2008 saya “bertemu” Tuhan di dalam mimpi. Tuhan menunjukan sebuah KTP (Kartu Tanda Penduduk) dengan sebuah nama dan beliau berkata bahwa sang pemilik nama itulah yang akan menjadi pasangan hidup saya. Saya menceritakan mimpi itu kepada dua orang teman saya (yang sudah saya anggap sebagai kakak rohani). Dan ke duanya berkata bahwa segala sesuatu perlu diuji dan meminta saya untuk mulai berdoa dan bergumul mengenai pasangan hidup. Pada bulan Juni - Agustus tahun 2009, saya dekat dengan seorang pria, mahasiswa di kampus saya, fakultas teknik. Seorang kristen, seorang yang baik dan dekat dengan Tuhan. Tepat pada tanggal 15 Agustus saya diberi pesan oleh Tuhan lewat kakak rohani saya bahwa saya harus mempergumulkan hubungan saya dan pria tersebut, karena pria tersebut adalah pasangan hidup saya. Ketika saya mendengar itu saya tidak terima karena memang dia bukan tipe saya dan saya hanya sebatas suka saja, tidak terpikir untuk melanjutkan hubungan ke arah pacaran. Dua hari setelah itu pun, hati saya luluh dan saya mulai berdoa untuk dia. Namun entah mengapa Tuhan malah menjauhkan dia dari saya. Pada akhirnya saya memberanikan diri untuk sharing berdua dengan pria tersebut. Ternyata dia mempunyai nazar untuk tidak berpacaran selama masa kuliah. Setelah itu saya menjadi tawar hati. Tetapi Tuhan membangkitkan semangat saya dengan beberapa kejadian yang meneguhkan saya untuk terus berdoa bagi pria tersebut sampai pada waktunya nanti Tuhan akan menyatukan kami untuk bergumul bersama. Bahkan Tuhan pun mulai membukakan rencana-rencana-Nya untuk saya dan pria tersebut nantinya.

Pada bulan Oktober 2009 saya mulai datang ke sebuah gereja Karismatik di mana kakak rohani saya bergereja. Kehidupan rohani saya pun dibangun kembali di gerejatersebut. Satu tahun berlalu, saya terus mendoakan pria tersebut (walau kadang dengan bersungut-sungut). Sungguh sangat sulit sekali karena kami hampir tidak ada komunikasi sama sekali. Pria tersebut memutuskan komunikasinya dengan saya dan terkesan menghindar. Sangat sakit sekali. Sebagai seorang wanita, saya terluka kembali. Apalagi saya adalah tipe wanita yang dominan dan mandiri yang berkarakter koleris. Saya benar-benar merasa kehilangan harga diri saya sebagai seorang wanita. Saya juga merasa Tuhan tidak adil kenapa Tuhan hanya memberikan peneguhan yang sepihak, hanya kepada saya saja dan tidak kepada pria tersebut.

Bulan Agustus 2010 saya sudah benar-benar tawar hati. Saya mulai berhenti mendoakan pria tersebut. Saya dekat dengan pria lain yang adalah sahabat saya sendiri. Bulan Oktober saya mulai menjalani hubungan tanpa status dengan sahabat saya itu. Mengapa hubungan tanpa status? Karena saya bimbang, saya takut. Jujur, saya masih percaya bahwa pria yang saya pergumulkan selama satu tahun itulah yang akan menjadi pasangan hidup saya, namun saya tidak menghidupi iman saya itu hanya karena keadaan kami - kami begitu jauh karena tidak ada komunikasi dan sikapnya yang berubah menjadi dingin. Jadi saya memilih mengikuti kemauan saya sendiri dan meninggalkan apa yang saya imani. Hubungan tanpa status saya dengan sahabat saya berlangsung manis, walaupun hari-hari saya selalu dihantui perasaan tidak tenang karena sadar bahwa saya telah menyimpang jauh dari rencana-Nya yang telah ditetapkan untuk saya. Hingga pada suatu hari saya dan sahabat saya tersebut “melanggar batas”. Saya kembali jatuh. Saya kembali terikat dengan dosa. Ingin sekali saya lepas dari hubungan tanpa status tersebut dan kembali pada hati-Nya, pada rencana-Nya. Namun di sisi lain, saya sudah nyaman dengan sahabat saya tersebut dan tentunya tidak ingin kehilangan dia. Saya menjadi tidak berdaya. Saya terus berdoa, memohon agar Bapa menolong saya dan menarik saya dalam rencana-Nya kembali. Dua hari sebelum natal, ada sebuah sms dengan nomor asing, yang tidak ada dalam phone book saya. Saya membuka sms tersebut, isinya ayat: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya." (Lukas 11:28). Begitu saya membaca sms itu hati saya menjadi sangat berdebar-debar dan ngilu (sangat sakit sekali). Entah kenapa saya berpikir bahwa sms itu datang dari pria yang saya pergumulkan sebelumnya. Ternyata memang benar, yang mengirim sms tersebut adalah pria yang selama ini saya pergumulkan selama ini. Saya lalu menangis di hadapan-Nya.

Minggu, 2 Januari 2011, saya mengakhiri hubungan tanpa status dengan sahabat saya . Saya mohon ampun kepada Tuhan dan memutuskan untuk kembali kepada hati-Nya. Hari-hari saya menjadi sangat ringan sekali, selalu ada sukacita di hati saya. Sampai pagi itu datang..... hari Senin pagi tanggal 31 Januari 2011. Di mana saya mendapatkan mimpi itu... Kembali pada pagi itu...... Saya mulai bersaat teduh dengan sedikit mengeluh karena sudah dua hari saya mengalami gatal-gatal yang hebat. Banyak bercak dan bentol merah pada tubuh saya. Pagi itu saya mendapatkan berkat dari Yeremia 29, mengenai rencana Tuhan untuk setiap kita yang percaya namun saya belum mendapatkan apa makna mimpi saya. Hari-hari berikutnya saya baru dibukakan makna mimpi saya lewat firman-Nya pada Ulangan 28:15 - 46, mengenai kutuk; Kejadian 38:8-11, mengenai Onan; Yehezkiel 23, mengenai perzinahan yang dilakukan kakak beradik Ohola dan Oholiba; I Korintus 6:12-20, mengenai percabulan. Saya lalu tersadar bahwa pedang yang saya lihat dalam mimpi saya itu adalah suatu pertanda, suatu peringatan untuk saya. Pedang-Nya sedang teracung pada saya. Dalam Ulangan 28:27 disebutkan: TUHAN akan menghajar engkau dengan barah Mesir, dengan borok, dengan kedal dan kudis, yang dari padanya engkau tidak dapat sembuh. Saya lalu tersadar bahwa gatal-gatal yang saya alami beberapa hari ini adalah suatu bentuk hajaran / didikan dari Tuhan untuk saya karena saya tidak menjaga kekudusan saya. Padahal sudah jelas dikatakan dalam I Korintus 6:19-20: Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! Memang saya tidak sampai pada tahap intercourse atau melakukan hubungan intim. Namun lihatlah pada kitab Yehezkiel 23 bahwa ketika wanita menyerahkan bagian-bagian terntentu dari tubuhnya untuk dijamah, hal itu adalah jahat di mata-Nya. Demikian halnya pula dengan pria yang melakukan onani maupun berhubungan seks dengan ‘mengeluarkannya di luar’ adalah hal yang tidak berkenan di hati-Nya. Saya kemudian tersungkur, menangis memohon ampun di hadapan Bapa. Hati saya lalu digerakkan oleh Roh Kudus untuk merendahkan diri di hadapan-Nya, melakukan doa dan puasa selama tujuh hari. Dan itulah makna suara dalam mimpi saya yang berkata: tersungkurlah di hadapan-Nya. Beberapa hari kemudian saya menemui Ibu Gembala gereja saya dan saya didoakan.

Syukur kepada Bapa, hanya karena anugrah-Nya, saya dikuatkan untuk menjalani doa puasa saya selama tujuh hari sehingga gatal-gatal saya lenyap. Dan saya semakin diteguhkan dalam iman saya. Saya semakin mengenal siapa yang saya sembah, Bapa yang begitu lemah lembut namun juga Pribadi yang tegas yang menghajar siapa yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah menghajar anaknya. Memang kita telah memperoleh anugrah keselamatan dari Bapa, namun ingat kita juga harus memelihara anugrah keselamatan itu dengan mengikuti kehendak-Nya dan hidup sesuai dengan firman-Nya. Ada tertulis: Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu (Galatia 6:7-8). Maka hiduplah dalam kasih kepada Allah dan sesama dengan tetap menjaga kekudusan seperti yang ditulis dalam I Petrus 1:13-25. Saya berdoa untuk siapa saja yang membaca tulisan ini yang masih bergumul dengan dosa apapun itu, agar dilembutkan hatinya dan kembali kepada Bapa. Terutama untuk Anda yang masih terikat dengan dosa masturbasi, onani maupun seks di luar nikah, bertobatlah segera. Lihatlah Bapa sedang menunggu Anda untuk memulihkan Anda dan membawa Anda masuk dalam rencana-Nya yang indah. Mengenai pergumulan saya mengenai pasangan hidup, saya serahkan penuh kepada-Nya. Hari-hari ini saya semakin diteguhkan dan dikuatkan untuk terus berdoa, berdoa dan berdoa untuk pria yang saya pergumulkan selama ini, untuk hubungan kami dan untuk rencana-Nya bagi kami di masa yang akan datang. Saya percaya ketika saya terus berjalan bersama-Nya, saya akan sampai pada kemenangan yang telah disediakan bagi saya..... bagi kami berdua. Amin. Tuhan Yesus memberkati.


Sumber kesaksian : seorang anak Tuhan yang rindu memberkati dan merubahkan sesamanya dengan kesaksian hidupnya.

Pengikut Akun Facebook

Pengikut akun Twitter atau Blogger