Rabu, 05 Januari 2011

Kasih


Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih. (1 Korintus 13:13) Rasul Paulus menuliskan kepada Jemaat Korintus, bahwa pada akhirnya hanya tinggal 3 hal tersebut yang akan menopang kehidupan orang percaya. Pada Natal kali ini pun, kami mengangkat tema “Ingat kasih-Nya”, agar kita bisa lebih memahami kasih Yesus yang begitu luar biasa dalam kehidupan kita. Nah, satu hal yang menjadi pertanyaan dalam hati saya, kok bisa ya kasih menjadi yang terbesar dibanding iman dan pengharapan? Ketika saya renungkan, Tuhan tidak memberi jawab apa-apa, hanya saja saya mendapatkan ada begitu banyak hal yang terkandung di dalam kasih. Hm, kira-kira ada apa saja ya??

1. Kekuatan. Ya, didalam kasih terdapat kekuatan yang begitu besar, bukan kekuatan untuk menaklukan dunia, tetapi kekuatan untuk menyelamatkan dunia, seperti yang Yesus tunjukkan, karena kasih, Ia rela lahir di kandang domba, dan kuat menanggung jalan salib, untuk menyelamatkan Saudara dan saya.

2. Antusias. Saudara punya pacar? Hm, kalau tidak punya, Saudara punya orang yang Saudara kasihi? Bagaimana perasaan Saudara saat Saudara hendak bertemu dengan orang yang Saudara kasihi? Normalnya sih, pasti Saudara begitu antusias, begitu bersemangat untuk menemuinya karena kasih itu membakar hati kita, memberi kerinduan untuk selalu lebih dekat. Kalau Saudara berkata bahwa Saudara mengasihi, tetapi tidak ada antusiasme / semangat dalam diri Saudara, maka kasih Saudara perlu dipertanyakan.

3. Setia. Kata ini mengandung makna yang dalam, dan di dalam kasih ada kesetiaan. Kasih tanpa kesetiaan bukanlah kasih yang tulus. Setia dari awal

sampai akhir, itulah yang diteladankan Yesus kepada kita, how great is His love! Saya rasa, tidak ada yang bisa membeli kesetiaan, hanya kasih yang sejatilah yang akan menghasilkan kesetiaan.

4. Iman. Di dalam kasih terdapat iman, lho, maksudnya bagaimana? Saudara ingat cerita Sadrakh, Mesakh, dan Abednego yang dilemparkan ke dapur perapian yang menyala-nyala? Mereka tidak mau mengkhianati kasih mereka kepada Tuhan dengan menolak menyembah patung buatan Nebukadnezar, dihadapkanlah mereka kepada api yang menyala-nyala. Namun karena kasih mereka begitu kuat, timbul iman dalam diri mereka, bahwa Allah yang mereka sembah, yang mereka kasihi, pasti akan menyelamatkan mereka. Kasih akan membuat iman kita terus meningkat dan naik level, makanya jaga kasih kita baik-baik J

5. Harapan. Ketika kasih itu ditabur, akan menghasilkan pengharapan yang begitu besar. Ketika Allah mengutus Yesus datang ke dunia, di saat itu juga timbul sebuah harapan yang begitu besar, untuk menyelamatkan seluruh umat manusia. Untuk membawa setiap orang masuk dalam rencana Allah.

Ternyata di dalam kasih, ada iman dan pengharapan. Itulah sebabnya kasih menjadi yang terbesar. Ketika iman mulai lemah, namun jika kasih terus memancar kuat, maka iman akan dikuatkan. Ketika pengharapan mulai pudar, niscaya kasih yang akan menghidupkan kembali segala pengharapan kita. Jaga baik-baik kasih yang ada dalam diri kita. Bukan kasih palsu yang Tuhan mau, namun kasih yang tulus murni, maka Saudara akan kelima hal di atas pasti ada dalam kehidupan Saudara. Daniel

Amsal 3:3, “ Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu.”

Oleh Sdra. Daniel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel ini bisa dikomentari melalui kotak dibawah ini

Pengikut Akun Facebook

Pengikut akun Twitter atau Blogger