Rabu, 26 Oktober 2011

Memperbaiki Keuangan


Perekonomian merupakan salah satu aspek dasar dalam kehidupan. Kehidupan bernegara, bermasyarakat ataupun berkeluarga tidak bisa lepas dari perekonomian atau keuangan. Sebagai anak-anak Tuhan kita tidak boleh jatuh dalam hal keuangan. Karena saat kita jatuh dan fokus kita hanya kepada “keuangan” maka iman kita menjadi tidak sehat (1Timotius 6:10). Kita harus berkuasa atas perekonomiaan atau keuangan kita, karena itu yang memang dijanjikan Tuhan kepada kita. Tuhan pasti akan membukakan tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat-Nya kepada kita jika kita taat dan patuh pada setiap perintah-Nya.
Tetapi sangatlah janggal jika kita lihat anak-anak Tuhan ataupun diri kita sendiri yang masih hidup dalam kekurangan dan terbelenggu dengan masalah keuangan. Sepintas terlihat bertentangan dengan janji-janji-Nya, dan banyak orang meninggalkan Tuhan karena mereka menganggap Tuhan ingkar janji dalam hal ini. Lalu, sebenarnya apa sebabnya? Jika hal ini terjadi ada dua kemungkinan yang menjadi penyebabnya, yang pertama firman Tuhan yang salah, atau yang kedua cara hidup kita yang salah. Kemungkinan yang pertama sangatlah mustahil, karena Tuhan tidak akan pernah berdusta, sehingga sekarang kita tahu bahwa sebenarnya kesalahan itu terletak pada diri kita. Saya tidak sedang mengajari setiap kita untuk menyalahkan diri sendiri, tetapi mari kita sama-sama dengan rendah hati mau menginstropeksi sikap hidup kita, dan kebenaran itu akan terungkap. Sikap dan tindakan yang harus kita ambil untuk memperbaiki kesalahan kita adalah :
-           Selalu mengandalkan Tuhan dalam segala perkara. Apapun yang akan kita lakukan, kita harus mengandalkan Tuhan. Karena orang yang mengandalkan Tuhan akan diberkati (Yeremia 17:7). Jika mengandalkan Tuhan berarti kita harus sesuai dengan aturan-aturan Tuhan. Tuhan tidak mengajarkan kekerasan atau kejahatan, Tuhan mengajarkan kasih, bahkan Ia mengajarkan untuk mengasihi musuh kita.
-           Utamakanlah Tuhan. Kita tahu Tuhanlah yang memelihara dan menjamin hidup kita. Sehingga saat kita mengutamakan dan mencari Tuhan sebelum kita melakukan pekerjaan kita, Tuhan akan menyediakan dan menambahkan apa yang menjadi kebutuhan kita (Matius 6:33).
-           Belajar memberi (tabur tuai). Saat kita hidup dalam Tuhan, ini merupakan teori yang terbaik dalam perekonomian anak Tuhan. Tuhan telah mengajarkan hukum tabur tuai, ini merupakan hukum yang pasti dan jelas. Alkitab banyak mencatat tentang orang yang memberi tetapi malah berkelimpahan (ingat cerita janda sarfat dengan Elia, 1 Raja-Raja 17:7-24). Tuhan mengajarkan kita untuk saling berbagi dan menolong sesama kita. Memberi kepada yang membutuhkan adalah kewajiban kita, dan berkat-berkat Tuhan itu urusan-Nya.
-           Mengembalikan apa yang menjadi hak Tuhan. Dalam Maleakhi 3:10 dikatakan jelas bahwa saat kita mengembalikan apa yang menjadi hak Tuhan maka Tuhan akan memberkati kita dengan berkelimpahan. Mungkin banyak orang yang menganggap remeh atau merasa ragu dengan perintah Tuhan ini. Banyak orang yang berpikir secara logika bahwa saat kita memberi persepuluhan, maka uang kita akan menjadi berkurang. Tetapi ingatlah bahwa janji Tuhan itu selalu Ia tepati. Tuhan bisa membukakan banyak pintu berkat dari hal-hal yang tidak kita duga. Tuhan bisa mengubah air menjadi anggur, Tuhan bisa mengubah 2 ikan dan 5 roti menjadi makanan yang cukup untuk 5000 orang, dan Tuhan sangat bisa mengubah perekonomianmu!
-           Rajinlah bekerja. Dan yang terakhir ini merupakan hal yang sangat rasional. Seorang pemalas tidak akan berhasil, tetapi orang yang rajin dan tekun akan menuai bagiannya.
        Saya berdoa kita akan mengalami ini bersama dengan Tuhan, tidak cuma sekedar teori saja, tetapi mari kita sama – sama mengimani dan melakukannya! Karena ini adalah tahun keberkatan bagi kita semua yang percaya kepada-Nya! Tuhan memberkati.

Amsal 13:4, Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan.

Author : Tri Wahyu Mahasiswa FEB UKSW

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel ini bisa dikomentari melalui kotak dibawah ini

Pengikut Akun Facebook

Pengikut akun Twitter atau Blogger